Chapter 2

8.8K 1K 92
                                    


Happy reading ^_^
Jan lupa vomments,yang vomments gua doain segera ke koriyah ketemu bias trus nikah ama bias,aamiin.😘

"Aghhh!!! " kau bersimpuh di trotoar, air matamu mulai menetes.

"Yn-ah! Gwaenchanayo?  Aduhh,, kenapa kau menangis, eoh? " Woozi gelagapan melihat sahabatnya terpuruk.

Air matamu mengenai sampul album BTS. Fikirmu, entah bagaimana kau akan meneruskan hidup ini. Harapanmu hanya satu, menikah dengan bias. Saat biasmu menghina mimpi itu, tamparan keras membangunkanmu sekaligus menyeretmu ke lembah kenistaan. Deras, makin deras uraian tangismu.

"Yn-ah,,, jebal,,, kumohon berhentilah menangis... "

"Woozi.. Hikss... Nyawaku serasa melayang, eoh..."

"Apa yang kau bicarakan,, ayolah.. Hwaiting!!  Lupakan semuanya dan mulai fokus untuk ujian universitas, ok? " namja itu mengepalkan tangannya membuat tanda semangat.

"Persetan dengan ujian universitas. Hidupku,, nasibku yang tragis huhuhuhu... " Tangismu menjadi-jadi.

"Yn-ah jangan berlebihan. Aku mengeti perasaanmu tapi orang-orang melihat kita, malu kalau kau menangis di sini.."

"Aku tidak peduli lagi Woozi.. Kim Taehyung menertawakan mimpi terbesarku! Tujuan hidupku! My purpose of life! Huhuhuhu...
Kau tahukan Woozi setiap hari aku selalu membayangkan menjadi istrinya yang baik suatu hari nanti, memiliki dua orang anak yang mirip dengannya. Hidup bahagia.
Tapi kini mimpi itu pupus sudah,, bahkan dia mengataiku seperti kutil badak!
Badak itu kan sudah gendut,hitam,jelek pula,,, aku malah seperti kutilnyaaa....huhuhuhu...lebih baik aku mati dari pada hidup menanggung beban seperti ini.. "
Drama queen mu mulai keluar, Woozi sudah hafal.

Namun memang kali ini perasaanmu sekan tercabik.

Beepp.. Beep.. Dering ponsel Woozi.

"Yoboseyo?
Umm.. Nde eomma.. Geurae."

"Siapa?  Ibumu? "

"Benar.
Umm.. Yn-ah, sepertinya aku harus.. "

"Aku tahu, pergilah. "Kau memotong kata-kata Woozi.

"Hari ini jadwal lesmu kan? Pergilah. Jika kau telat ibumu bisa marah. "

Kau mengusap air matamu dan berdiri.

"Aku pergi dulu yn-ah. Kau akan baik-baik saja kan? "

Kau mengangguk.

"Sampai jumpa besok! " namja itu meninggalkanmu walau kecemasaan mengganjal di hatinya.





Kau berjalan tak tentu arah, biarkan angin yang memandumu. Suara tawa Taehyung masih terngiang-nginang di pikiranmu.

"Kau??  Yang sepertimu mau jadi istriku?  Hahahahahahahaha... "

Deg.

"HAHAHAHAHAHAHA!! Aduuuh... Appo.. Perutku sampai sakit.. HAHAHAHA..kau konyol sekali, uh, ada kaca tidak? Hahahahaha"

Deg.

"HAHAHAHAHAHAHAHA!! Ini benar-benar konyol, aku menikahi kutil badak?!  Hahahahaha"

Seharusnya hujan turun saja, agar linangan air matamu tersamarkan. Kau berjalan hingga tak terasa sudah di jembatan Sungai Han.

Hiruk pikuk kendaraan. Tak ada yang tau betapa hancurnya perasaanmu.
Ah, lebih baik update saja di sosmed. Mungkin orang di luar sana lebih peka akan kondisi mentalmu sekarang.

[Harusnya, ya benar seharusnya. Seharusnya hari ini adalah hari yang paling indah dalam hidupku.

Aku bertemu dengan sosok yang selama ini selalu kupikirkan tiap hari 24 jam. Ya, dia bias ku, Kim Taehyung!! 

Bertahun-tahun lamanya mimpiku melihat wajah tampannya terwujud juga! Aku bersyukur, sungguh aku bersyukur.

Namun, jika boleh memilih, lebih baik hari ini tidak pernah ada. Lebih baik aku tak pernah bertemu dengannya.

Aku menatapnya dengan seluruh kecintaanku padanya dan kebanggaanku sebagai seorang fangirl, namun kata-katanya sungguh akan menjadi mimpi buruk seumur hidupku.

Aku menulis dalam post-it ku 'Oppa, menikahlah denganku! ' dan Taehyung menertawakannya sepanjang acara fansign.

Ok dia bebas menikah dengan siapapun, namun tidak bisakah membiarkanku dalam imajinasi kebahagiaan bisa bersanding dengannya? Apakah sebegitu tidak pantasnya seorang fansgirl mendambakan biasnya?

Aku yakin 100% fansgirl di luar sana memiliki mimpi yang sama denganku. Namun kalian lebih beruntung dariku, setidaknya bias kalian tak menertawakan mimpi kalian dan menjadikannya lelucon.

Oh ya, setidaknya mereka tak mengatai wajah kalian seperti kutil badak. Sungguh seperti di hujam besi dan di tampar dengan bogam saat namja paling kau puja di dunia ini mencemoohmu seperti kutil badak. KUTIL BADAK!!
 
Aku ingin beristirahat dengan tenang dari pada hidup dalam duka seperti ini.
Ini pahit.
Sungguh.]

Kau memposting nya di twitter.

Semilir angin Sungai Han lah yang menemanimu. Kau naik ke pembatas Jembatan agar suasana dramatis makin terasa.

"TUHAN!! MENGAPA??  MENGAPA HARUS BEGINI??  KAU MEMPERTEMUKAN KAMI NAMUN MENGAPA DIA SEPERTI ITU??  APA SALAHKU?? " kau melonglong putus asa.

"Agashi!! " Seorang sopir taksi keluar dari mobilnya. Dia melambaikan tangannya padamu. Wajahnya cemas, tangannya gemetar.

"Agashi!! Kumohon jangan kau lakukan! Berhentilah! Jangan selesaikan hidupmu seperti ini! "

Dia menelungkupkan tangannya, memohon padamu.

Pengemudi di belakang mobil si sopir itu juga turun. Seorang pria dan wanita hamil keluar dan merayumu untuk turun. Sepertinya si wanita akan segera melahirkan, tapi kondisimu lebih memprihatinkan -menurut mereka-.

"Apa mereka mengira aku akan bunuh diri? " batinmu.

"Ah, sebenarnya aku tidak-"

kalimatmu terputus saat kau merasakan sesuatu bergerak masuk kedalam bramu. Geli dan menggeliat.
Kau mengintipnya, ternyata seekor ulat bulu! Dari mana ulat bulu itu bisa masuk? Kau berjingkat-jingkat refleks. Bisa jadi ulat itu akan membekaskan ruam di payudaramu.

Sreeeetttt....

Satu gerakan salah, kau tergelincir.

Slow motion.

Kepalamu terjun bebas duluan.

Kau memekik, "TIDAAAKK!!! "

Pak sopir dan sepasang suami istri berlari tempat kau jatuh mencoba meraihmu namun gagal.

Mereka melihatmu dari atas, tak percaya dengan apa yang mereka saksikan.

Byuuurrrrr.......

Tubuhmu terhempas ke sungai, masuk hingga ke dalam.
Rasanya punggungmu remuk. Tenggorokanmu di masuki air, kau tak bisa mencari celah nafas.

Kau mencoba berenang ke atas, namun sesuatu menjerat kakimu. Sepertinya tali yang menyangkut di batuan dasar melilit kakimu.
Kau mencoba melepaskannya namun gerakanmu dalam air terbatas. Nafasmu juga mulai menipis. Kepalamu makin berat dan pandanganmu mulai kabur.

"Tuhan,, tidak.. Aku tidak ingin mati konyol seperti ini.. Jebal.. Kumohon berikanlah aku kesempatan hidup sekali lagi.. " doamu dalam hati.

Hanya kuasa Tuhanlah yang mampu menyelamatkanmu.

Semakin berat, kau tak bisa berkutik. Tubuhmu lemas dan sakit sekujurnya. Mungkin inilah yang di namakan sakaratul maut.

Kau tak pernah membayangkan mati dalam keadaan seperti ini. Sungguh akhir yang mengenaskan bagimu.

-END- (canda doang ching wkwkkwkwk) next? Vomments 😘gomawo

Taehyung | FANSIGN| BTS [BTS]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang