Kisah hidupku

18 2 0
                                    

"Lebih baik bahagia dengan waktu terbatas bersamamu, daripada harus bahagia selamanya tapi bersama orang lain"

-Aaron-

*********

Heme meninju kepala Leia dengan sangat keras, sehingga Leia tersungkur.

"Sudah kubilang kau bukan tandinganku gadis bodoh!!! Bersiaplah untuk mati!!!" kata Heme.

Srettt

Sabetan sebuah pedang berhasil membuat Heme terhenti.

"Yara???" kata Leia terkejut.

*********

Oktaz P. O. V

Aku berdoa di depan makam Aaron dan Adhelic.

Aku berharap mereka bisa tenang meskipun jiwanya bereingkarnasi.

Flashback

Saat itu saat usiaku 8 tahun dan Aaron 13 tahun, dan Heme 14 tahun.

"Kak, ia sudah 4 tahun tinggal di istana kenapa ia tak pulang? Apakah kenapa karena orang tuanya yang meninggal 2 tahun yang lalu ia jadi di sini selamanya?" tanyaku pada Heme.
"Itu juga merupakan salah satunya, terlebih lagi ia punya kekuatan yang luar biasa dan untuk melindunginya ia tinggal disini" kata Heme.

"Apakah kita bisa bersamanya sampai 400 tahun lagi??"

"Umur manusia tidaklah panjang seperti Legionn, paling mereka hanya bisa hidup sampai 100 tahun, minimal 50 tahun mungkin" kata Heme.

Aku yang masih polos saat itu hanya mengangguk. Aku berharap bisa terus bersamanya.

"Yasudah aku kesana ya kak" kataku, kak Heme hanya tersenyum.

"Kak Adhelic"

"Oktaz ada apa?"

"Kakak,  kenapa kakak tidak bisa tinggal bersama kami sampai 400 tahun?"

"Karena aku manusia dan aku berbeda dari kalian"

Aku hanya mengangguk. Kulihat kak Heme tersenyum dari jauh.

*******

Saat Adhelic berusia 21 tahun. Yaitu setelah 3 tahun kepergian kak Heme.

"Aaron..."

"Ya?"

"Aku merasa menyusahkanmu disini"

"Kenapa?"

"Aku seperti granat"

"Maksudmu?" tanya Aaron heran.

Lalu, Adhelic mengeluarkan air mata, "lebih baik aku tidak bersamamu, kau akan menyesal, aku seperti granat yang bisa meledak kapan saja. Karena aku hanya bisa membuatmu sedih"

"Itu tidak akan terjadi karena-" kata Aaron terpotong.

"Itu akan terjadi...kau bisa hidup sampai ratusan tapi aku... Saat kau bahagia bersamaku lalu bagaimana kalau aku tiba - tiba pergi selamanya, itu akan menyakitkan kau akan membuang sisa hidupmu....bahkan aku bisa mati kapan saja? Bukankah itu seperti granat" ucap Adhelic berlinang air mata.

"Itu lebih baik" kata Aaron.

"Hah?"

"Lebih baik bahagia dengan waktu terbatas bersamamu, daripada harus bahagia selamanya tapi bersama orang lain" kata Aaron.

Aku yang melihatnya ingin menangis, dan aku sadar kalau aku menangis.

Aaron mengeluarkan air mata lalu memeluk Adhelic.

Spirit : The Soul and The PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang