Joy melangkahkan kakinya lesu ke koridor kelas, kejadian semalam membuat mood-nya buruk sampai sekarang.
Pelajaran bahasa inggris akan dimulai 5 menit lagi.
'Gak yakin bisa ngikutin kelas hari ini, tapi gamau bolos juga.' -Joy
Membuka loker, matanya tertuju pada buket bunga Chrysant putih, disana tersempil sepucuk surat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue gatau lo suka bunga apa, tapi maaf —J
Joy mengernyitkan dahinya, matanya menoleh kesana kemari tapi gak menemukan seseorang pun disekitar koridor.
Siapa? J? Seingat Joy dia nggak punya teman yang berinisial J. Yang pasti ini bukan dari Yerin, Yeri, Sana ataupun Momo. Apa ini dari Jaehyun? Jimin? Nggak mungkin.
'Siapa si J, jangan-jangan... ah ga mungkin lah.' - Joy
Joy menggelengkan kepalanya, gak mungkin orang itu. Bukan.
"Hai."
"Ayam kutil." Joy kaget, langsung menutup mulutnya.
Shit.
Dia, orang yang baru saja terpikirkan oleh Joy.
"Jadi lo mau maafin gue?" Ucap Jungkook, nadanya melunak.
Joy berpikir sejenak. Matanya enggan menatap si empu.
"Umm... ya." Jawab Joy ragu.
"Maybe." Tambahnya lagi. "Emang minta maaf buat apa?"
"Karena ngejek lo, ngerendahin lo, bikin lo marah, mungkin?"
Oh right, teringat kejadian semalam, Joy berdecak kecil. Benar juga, tapi Joy masih gak menyangka.
Gak menyangka Jungkook anak jalanan.
Gak menyangka Jungkook bersikap seperti anak nakal.
Gak menyangka dia salah satu dari kumpulan geng berandalan semalam.
Dan masih banyak ketidakdugaan Joy.
"Lo tau gak sih arti dari bunga krisan?" Tanya Joy. "Secara ga langsung lo ngedoa'in gue mati tau gak."
"Masa sih? Gue baru tau."
"Kalo orang mati baru lo kasih bunga ini." Tatapan sinis Joy buat Jungkook merinding.
"Jangan tampar gue lagi, masih sakit nih pipi." Tukas Jungkook, menunjuk pipi kanannya, membuat Joy ingat akan tamparan semalam.