⇝dix - neuf⇜

1.6K 303 58
                                    

"Joy cuma kecapean, nanti kalo dia udah siuman kasih obat ini aja."

Yerin mengambil obat yang ada ditangan Momo -anak pmr- ia tersenyum untuk menenangkan Yerin yang terlihat panik.

"Kalo gitu aku balik kekelas duluan ya." Ucap Momo.

Jungkook sedari tadi bersandar di pintu, tangannya dimasukan ke saku celana, ia hanya diam ketika momo berjalan melewatinya dan tersenyum kearahnya.

Yerin menghempaskan napas lega, dia melirik tajam laki-laki yang menggendong Joy sampai keruangan ini. Ia hendak memarahinya, Yerin sangat yakin bahwa laki-laki inilah sumber semua ini.

Tapi niatnya pupus begitu melihat mata teduh Jungkook, lelaki itu menekuk wajahnya.

Kesedihan terlihat dari iris matanya.

Yerin jadi gak tega.

Yang dia lakukan kini mendekat kearah pemuda itu, menepuk bahu Jungkook pelan.

"Selesain masalah kalian. Gue emang gatau kalian punya masalah apa, tapi... gue gamau liat Joy kayak gini."

Yerin beranjak pergi, meninggalkan Jungkook diruangan itu bersama Joy.

Jungkook menatap Joy yang terbaring, ia mendekat kearah ranjang dan duduk disisi tubuh Joy, membelai rambut halus Joy.

"Maafin gue, Joy."

•••

Joy mengerjap pelan, kepalanya masih terasa pening.

Dimana dirinya sekarang.

Aroma ruangan ini, Joy hafal betul. Aromanya begitu familiar.

'Engga, engga mungkin' -joy

Joy menatap sekeliling ruangan, kamar ini, dekorasinya juga masih sama.

Ini ruangan...

"Jungkook." Ucap Joy begitu melihat si empu rumah membuka pintu kamar.

"Joy? Udah sadar." Jungkook mendekat kearah gadis itu, "Gimana? Udah enakan?" Tanpa menunggu jawaban Joy, Jungkook meraba kening gadis itu.

"Enggak panas." Katanya lagi, ia kini duduk disamping Joy.

Joy tertunduk, ia mengingat apa yang sudah terjadi. Ia pingsan dan laki-laki didepannya ini sudah pasti membawanya kerumahnya, rumah Jungkook.

"Kenapa lo gak bawa gue pulang kerumah." Ucap Joy pelan.

"Trus ngebiarin gue ditonjok bang Chan? Engga deh, makasih."

Joy mendelik, "Cemen dasar."

"Gue kan sampe saat ini belum tau rumah lo dimana."

Joy merutuki kebodohannya, ia lalu terdiam menutup mulutnya rapat.

Kecanggungan meliputi keduanya.

"Maaf." Lirih Jungkook memecahkan keheningan ini.

"Buat?"

"Karena lo ngeliat pemandangan yang kurang enak waktu di atap, cewek manapun pasti gamau ngeliat pemandangan yang errrh, yeah, lo taulah." Jungkook menatap lekat wajah Joy. "Seseorang pasti kecewa kalo ngeliat temannya sebrengsek itu."

"Ya, gue tau..." Ucap Joy, dia tersenyum getir.

"Maaf juga udah ngebentak lo, gue kebawa emosi dan... nafsu."

"Ya." Ucap gadis itu lagi.

"Lo pasti kecewa banget kan? Apa lo udah gamau temenan sama gue lagi? Ngerasa jijik atau semacamnya?" Tanya Jungkook

「 Girl Meets Evil 」↝revisi↜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang