2 : school

2.4K 53 3
                                    

*Nay Pov

Subuh yang dingin, sejuk, dan sepi. Pemandangan yang indah. Aku bergegas shalat, mandi dan memakai seragam putih abu-abu ku.

"Pagi Ma". Sapa ku kepada Mama.

"Pagi juga nak. Ohiya sebentar kakakmu dan suaminya akan datang". Ujar mama sambil mempersiapkan sarapan.

"Benarkah? Yeye!". Seruku makin semangat.

"Kamu sarapan dulu ya, Mama mau bangunin Caca". Ujar Mama dan pergi berlalu.

Aku pun mulai sarapan. Ku dengar jelas suara tangisan Caca. Oh itu sudah biasa, aku tak perlu kaget. Padahal usianya sudah 7 tahun tapi tingkahnya masih seperti balita. Huh dasar bocah.

"Makan ya?". Tawar mama keapada Caca yang baru saja ia gendong.

"Aigoo, eomma dia itu berat. Turunkan saja". Desis ku sangat kesal.

"Aku tidak mau makan". Kata Caca sambil nangis.

"Gak usah ma, dia kenyang udah nangis". Ujar ku tanpa dosa. Aku kesal total dengan sikapnya.

Setelah ribut, aku pun bergegas menuju kamar ku untuk siap-siap ke sekolah.

"Lo lama banget sih". Kesal Caca sambil mengetuk pintu kamar ku.

"Kenapa? Kalo gue lama yaudah lo pergi aja duluan. Gue juga gak rugi kok gak ke sekolah bareng lo!". Jawab ku dengan nada emosi.

"Dasar orang lelet kayak keong!". Balasnya tak mau kalah dengan nada emosi pula.

"Kok ribut sih. Nay kamu juga lama banget". Ujar mama yang baru saja datang dan membela Caca.

"Iya ma". Jawab ku dengan kesal.

"Kamu jangan ngebut ya". Nasihat mama.

Setelah berpamitan aku pun bergegas menuju mobil ku hadiah dari Abi. Aku pun mulai menyalakan mesin mobil.

"Masuk!". Perintah ku kepada Caca.

"Bye maaa". Pamitnya pada mama, sambil memegang sepatunya.

"Aigoo anak ini belum memakai sepatu". Desisku dengan kesal.

*Author Pov
Nay dengan senyum terbaiknya memarkir mobilnya kemudian segera menuju koridor sekolah.

"Annyeong! Lo udah kerja pr gak?". Sapa Ara.

"Ne, tapi ya gitu gak selesai". Jawab Nay dengan lesuh.

"Kiran! Claudia!". Sapa Nay dan Ara sambil melambaikan tangannya.

"Haiii, ohiya Aini belum datang". Kata Kiran.

"Yaudah ke kelas yuk". Ajak Nay.

"Hooiiii! Mianhae gue telat hehe". Sapa Aini yang datang tiba-tiba.

"Nying lama banget luh". Ketus Ara.

---
Pelajaran Kimia pun di mulai, seperti biasa. Tak ada yang special. Hanya itu-itu saja yang di ulang, rumus, rumus, dan rumus. Membosankan.

Kriiinggg .. kirngggg...
Bel tanda istirahat pun berbunyi. Membuat semua murid yang mendengarkannya pun teriak kegirangan.

"Kantin gak?". Tanya Claudia.

"Ayoo". Jawab mereka kompak kecuali Nay.

"Lo gak mau Nay?". Tanya Aini.

"Gak, kepala gue pusing banget. Mana gue flu lagi". Balas Nay sambil memainkan ponselnya.

"Lo gak sakit kan?". Tanya Fauziyah si kawan yang paling berjiwa khawatir.

"Gak kok". Singkat Aini.

bukan cinta biasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang