*Nay Pov
Mantan. Atau akrab di sapa dengan 'masa lalu' adalah hal yang gak pantas buat di ingat-ingat apalagi di kenang, atau lebih pedasnya lagi patut di lupakan. Apalagi sampai mengingat kembali kenangan lalu, Right! Aku setuju banget.
Karena menurut aku sih, mengulang kembali kenangan yang udah lama itu ibarat ulangan matematika terus remedial tapi tetap aja gak dapat jawabannya, kan gak lucu dan gak seru?
*Author Pov
"HA?!LO?". Sontak mereka bersamaan dan kaget tak percaya.
"Kok lo?..". Tanya Nay dengan heran.
"Assalamu'alaykum". Salam Aditya disertai dengan istrinya.
"Wa.. wa'alaykumussalam".
"Eh.. mari duduk pak. Saya Qoryan, ahli bedah di rumah sakit ini". Ujarnya memperkenalkan diri dengan wajah sedikit gugup.
"Saya Aditya dan ini putri saya, namanya Nay. Ini, berkas dari dr. Abdu ahli THT katanya mau minta persetujuan". Kata Aditya menyodorkan map berisi berkas.
"Hmm..". Gumam Qoryan sambil memperhatikan isi berkas tersebut.
Tampaknya Qoryan tidak fokus pada berkas, melainkan gadis yang ada di depannya.
"Saya periksa dulu ya". Tukas Qoryan sambil memasang stleskop di telinganya.
"HA? Periksa?! Gak deh". Bantah Nay tak mampu mengontrol dirinya.
"Loh? Kok kamu gak mau sih nak? Dia kan sama kayak dr. Abdu". Ujar Aditya kaget melihat tingkah putrinya.
Qoryan hanya memberikan tatapan tajam kepada Nay, pertanda bahwa iya harus nurut untuk di periksa.
5 menit kemudian ...
"Semua sudah beres pak. InsyaaAllah tindakannya besok lusa, seperti yang dr. Abdu bilang hari rabu". Jelas dr. Qoryan.
"Kamu masih SMA kan? Dan punya penyakit asma'. Sebaiknya jika melakukan tindakan, saya harap semua obat atau alat pernafasannya di bawa ya. Karena saya khawatir jika asmanya kumat, karena ketika suntikan bius masuk itu akan terjadi persempitan pernafasan, dan saya akan memberikan dia perhatian lebih". Jelas dr. Qoryan sambil menatap mata Nay.
"Dan ini juga pertama kalinya saya melakukan tindakan kepada pasien yang menderita asma". Lanjutnya.
"Ohiyaiya dok. Makasih banyak atas pengertiannya". Ucap Aditya dengan sopan.
"Kalo begitu kami permisi dulu ya. Assalamu'alaykum". Pamit Aditya.
"Wa'alaykumussalam. Nay sampai ketemu hari rabu ya". Balas dr. Qoryan sambil mengedipkan mata kanannya.
*Qoryan Pov
Haiii. Namaku Russy Qoryan Al-Fath. Umur sih masih muda 21 tahun, aku dokter muda ahli bedah di rumah sakit yang cukup elit ini (wah songong:v). Aku juga gak tau kenapa aku bisa terdampar jadi dokter, padahal dulu kan aku pengen jadi Polisi, dokter bedah pula lagi.
Ya jujur aja, aku mantannya Nay. Pernah pacaran sekitar 1 tahun, gak terlalu lama sih tapi moveonnya sampai sekarang gak pernah berhasil.
Putus karena, gak kuat LDR dan hal hasil, dia hijrah dan aku fokus sama kerjaan. Jadi gak pernah kontakan.Entah ini kebetulan atau tidak. Tapi aku percaya ini takdir yang indah dari Allah. Thanks God. Udah hampir 4 tahun aku gak pernah ketemu sama Nay.
Seusai melakukan tindakan operasi, aku bergegas membersihkan tubuh karena ingin menjalankan perintah Allah yaitu sholat dzuhur.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan cinta biasa
RomansaYaa Allah, berikanlah aku kekukuatan ekstra agar bisa menjaga cinta ini, hingga tiba waktunya. Yaa Allah, berikan pula aku kekuatan untuk melupakannya sejenak agar ibadah ku tetap ku nomersatukan, bukan karena aku tidak peduli padanya, justru! karen...