4 : apa ini?

1.1K 26 0
                                    

*Nay pov

"Yaa Allah. Malam ini entah kenapa aku rindu dengan Abi, Yaa Allah jaga Abi ku disana, apa dia baik-baik saja? Entah kenapa aku menangis memikirkannya(?) Bagaimana tidak selama hidup ku dialah laki-laki yang mencintai ku dengan tulus, ia memang tak pernah mengungkapkan rasa cintanya tapi aku yakin ia membuktikan lewat perbuatan besarnya. Pulanglah Abi, we are love you. Abi aku mencintai mu karena Allah". Ku tutup buku diary ku kemudian ku tenggelamkan wajah ku ke dalam selimut, menurut ku tempat paling aman untuk menumpahkan air mata, karena tak akan ada yang mendegarkan ku.

*Author Pov

Hari menyenangkan. Karena saat ini sekolah Nay sedang liburkan.
Group chat

[Fauziyah]

Halo teman-teman sayang ku
hehe

[Nay]

Perasaan gue kayak gak enak:v

[Kiran]

Wkwk:v kalian belum pernah coba rainbow cake kan?oke deh gue bawain rainbow cake ya, enak banget loh.

[Claudia]

Bawa aja, gak pake lapor juga gak apa:v

[Araaa]

Berizik! Gue masih ngantuk njay

[Fauziyah]

Ya tidur!

[Nay]

Tidur(2)
lo kek orang susah aja sih

[Kiran]

Mampus:v

read by 5

Nay segera bangun dari tidurnya, ia berjalan menuju meja riasnya. Mata bengkak, rambut kusut, hidung merah, seperti monster saja.

"Nayyy!". Teriak Sarah dari luar.

"Iyaa ma". Balas Nay setengah teriak.

"Kamu siap-siap ya, jam 2 siang kan acara wisudah Nizar, kamu harus ikut! Mama udah telefon Syadam". Sahut Sarah dari luar kamar putrinya.

"Iyaa ma sip". Balas Nay.

*Nay Pov

Hari ini kakak iparku yaitu kak Nizar wisudah pelulusan S2nya, wah daebak.

"Kamu siap-siap ya, jam 2 siang kan acara wisudah Nizar, kamu harus ikut! Mama udah telefon Syadam". Sahut mama dari luar kamar ku.

Aku segera bangkit dari tempat tidur ku. Entah kenapa aku begitu semangat. Aku menuju lemari ku.

"Hmm baju apa ya?". Gumam ku sambil memilih-milih baju.

"Biru? Ah tidak, acaranya kan di hotel". Gumam ku lagi.

Ohh! Ini saja. Gaun berwarna pink di balut beberapa hiasan di yang tidak terlalu mencorak tapi mewah. Serta jilbab senada.

Setelah memilih baju, aku segera ke ruang keluarga.

"Maa, kak Rifqah dan kak Nizar kemana?". Tanya ku sambil menguyah cemilan.

"Udah berangkat duluan. Kita berangkatnya sama Syadam aja". Jawab mama dengan jelas.

"Kok Syadam ikut?". Tanya ku sambil menatap mama.

"Kamu nggak boleh nyetir, jadi mama nyuruh Syadam aja". Balas mama sambil menganti channel tv.

"Ohh". Jawabku.

---
Jam menunjukkan pukul 13.00. Cuaca yang panas. Aku segera bersiap-siap, memasang jilbab ku, dan menusuk jarum pentul ke beberapa bagian jilbab ku. Ku oleskan sedikit lipgloss ke bibir ku agar tak terlihat pucat mascara yang tipis, eyeliner, dan bedak halus. Simple!. Jujur saja, aku ini tak suka berdandan, biasanya aku hanya memakai lipgloss saja tak lebih. Tapi tak apalah, nanti aku dikira gembel.

"Naaaaay! Cepat dong". Sahut Caca dengan suara cadelnya.

"Ah! Paboya". Ujar ku tak mau kalah.

Ku tatap diri ku di cermin full body ku. Aku segera memasukkan beberapa perlengkapan kecilku ke dalam tas ku, dan bergegas memakai kaos kaki dan sepatu.

Aku pun segera turun ke ruang tv.

"Syadam masuk dulu! Tante ambil tas dulu ya sama ponsel". Ujar mama segera berjalan menuju kamarnya.

Aku berdiri di tangga sambil menatap Syadam yang sedang fokus dengan ponselnya. Tiba-tiba Syadam mengangkat pelan kepalanya dan menatap ku. Oh tidak! Ternyata ia sadar kalau aku sedang memperhatikannya.

"Ohh! Nay". Gumam Syadam.

1
2
3
4
5

"Cukup Nay!". Bentakku dalam hati. Aku dan Syadam saling bertatap sekitar 5 detik.

"Ayoo buruan!". Perintah mama memecahkan keheningan.

"Eeh.. i..ya tante". Jawab Syadam sambil menganggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Ia hanya menutupi kegugupannya.

Syadam, Mama, Aku, dan Caca pun bergegas masuk ke dalam mobil.

"Oke jalan". Sahut Syadam sambil menginjak gas mobil.

Suasana cukup indah. Karena Syadam memutar beberapa musik english yang memang bertepatan dengan musik andalan ku. Dan mama berbincang-bincang dengan Syadam.

---
*Syadam Pov

Ponsel ku berbunyi, ku tebak itu pasti sms dari tante Sarah. Ternyata dugaan ku benar. Entah kenapa aku merasa tidak enak jika menolak permintaan tante ku ini. Okelah.

Tak perluh mengambil banyak waktu. Kemeja biru tua dan celana hitam, itu cukup. Dengan semangat 45 aku bergegas mandi setelah itu aku segera memakai costum pilihan ku tadi. Tak lupa ku oleskan sedikit minyak wangi ke rambut keren ku ini agak terlihat sedikit cool dan ku semprot parfum andalan ku. Siap sudah.

Ketika tiba di rumah tante Sarah aku segera masuk dan memberi salam.

"Syadam masuk dulu! Tante ambil tas dulu ya sama ponsel". Ujar tante Sarah sambil berjalan menuju kamarnya.

Mmm. Aku segera duduk di ruang tv sambil membuka ponsel ku. Tak ada notifikasi.

"Naaaaay! Cepat dong". Ku dengar Caca teriak di depan kamar Nay.

Oh tidak, dia pasti akan segera turun. Ah! Aku berpura-pura saja mengutak-atik ponsel ku. Kenapa aku jadi gugup begini? Emang kenapa.

Tak memakan banyak waktu, kurasa Nay sudah keluar dari kamarnya dan menuju tangga. Aku tidak ge-er tapi aku merasa ada yang memperhatikan ku dari ujung tangga. Aku kalah dengan rasa penasaran ku aku segera memandang ke arah yang sudah ku curigai.

Benar dugaan ku!
1
2
3
4
5

"Ohh Nay! Subhanallaah!". Gumam ku tak berkedip selama 5 detik menatap sepupu ku itu.

Ia segera memutar bola matanya, aku pun kembali sok fokus kepada ponsel ku. Kenapa aku ini? Ayah ku dan tante Sarah bersaudara, aku dan dia sepupu satu kali, di keluarga kami sangat tidak setuju jika ada sepupu yang menyukai sepupu, apalagi menikah. Oh tidak! Kenapa aku memikirkan menikah-_- tidak tidak.

***
samlekum! (assalamu'alaykum) hei everybody! Gimana seru tidak? wkwk maaf ye kalo agak aneh, author tidak bisa berfikir jernih karena sedang memikiran oppa yang cakep itu di korea:v mau di lanjut gak?

vote+coment/harusye
author mulai maksa karena pemeran cwoknya sdh di tampilkan,ne? gomawoyoo💕

#salamNamjoon✌

bukan cinta biasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang