7 : ujian (2)

900 27 1
                                    

*Author Pov

Hujan. Cuaca yang dingin membuat Nay sangat sulit bangun dari tempat tidurnya, kasur empuk seakan-akan menjelma menjadi setan dan terus menggoda Nay agar tak bangun dari tidurnya.

"Huuaaa! WHAT? Jam 05.40. Aku belum shalat shubuh". Sontak Nay kaget ketika melihat jam tangan yang ada di kasurnya.

Seusai shalat Nay kembali ke kasur dan menarik selimutnya lagi. Matanya mulai sayu, tampaknya ia ingin tidur lagi. Tapi, getaran ponsel pertanda notif sosmed masuk membuat mata Nay membulat seketika.

Group chat

[Aini]
nay lo masih gak ke sekolah?
nay? Lo dimana?

[Claudia]
Kayaknya dia gak ke sekolah deh

[Fauziyah]
Nay kok lo gak muncul sih?

[Nay]
haiii ayang beb:v wkwk seperti biasa gue mau ke istana negara, alias rumah sakit lagi

[Araaa]
Lo udah gak mau sekolah lagi ya? yaudah nikah aja:v

[Nay]
gimana mau nikah?yang lamar aja gak ada-_-

[Araaa]
sip dah! Gue lamar lo, lo nikah ya sama kambing kakek gue

[Aini]
Idihh GARING!

[Claudia]
Huuuuu
Huu
Hu

[Nay]
ya hampir lucu-_- :v

[Araaa]
somvlak abis lu

[Aini]
Gue ke sekolah ya
Bye

[Araaa]
Gue jg

[Nay]
Salam sama kiran ya

[Claudia]
Sipokeh bubay

read by 4

"Ciee yang pada sekolah". Gumam Nay sambil menatap ponselnya dengan wajah datar.

"Nayyy! Kamu udah bangun?". Teriak Sarah dari luar kamar Nay.

Tak ingin jadi maling kundang. Bergegas Nay melompat dari kasurnya dan membuka pintu.

"Iya ma dari tadi juga". Ujar Nay dengan mata setengah terbuka.

"Sarapan dulu yuk, jam 9 kamu ke rumah sakit kan? Mama ikut". Jelas Sarah kepada putrinya.

"SERIUS? yeah! Thank you". Seru Nay sambil duduk di meja makan.

"Caca kemana?". Tanya Nay sok care

"Itu dia, sini nak". Kata Sarah sambil mengunyah makanannya.

Mereka pun sarapan bersama. Terdiri dari kepala keluarga yaitu Aditya dan istrinya Sarah, tak lupa pula pasangan nikah mudah yang romantis yakni Rifqah dan Nizar, serta si jomblo Nay dan Caca yang masih bocah.

Suasana sarapan sangat hangat. Seperti biasa, mereka saling bertukar cerita, sesekali Aditya memberi beberapa ceramah singkat yang justrunya membuat Nay selalu merasa muak.

"Bahagia itu sederhana, melihat orang di sekeliling ku tersenyum itu sudah kebahagiaan yang tak terkira". -Nay-

---
"Nay kamu siap-siap ya!". Perintah Sarah.

"Yes mom". Balas Nay sambil meletakkan ponselnya.

"Kak rifqah mana?". Tanya Nay.

"Lagi ngantar Caca, sekalian mampir ke Butik mama". Kata Sarah.

"Ohh". Nay hanya ber-Oh ria.

Pukul 09.10 pagi Nay sudah siap ke rumah sakit dan di temani oleh kedua orang tua tercintanya.

bukan cinta biasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang