19 : tabrakan

702 18 0
                                    

1 tahun kemudian ...

Satahun berlalu, membuat Nay semakin terbiasa dengan Universitas, bahkan ia mulai jatuh cinta dengan Kampus Farmasinya. Apalagi, ada Azani yang selalu menemani Nay.

Pagi yang cerah ...

"Mianhae mianhae hajima, Naega chorahaejijanha, Ppalgan yeppeun ipsullo, Eoseo nareul jugigo ga, Naneun gwaenchanha". Senandung Nay sambil asik menyanyikan lagu kesukaannya.

Perjalanan panjang menuju kampus, karena merasa bosan Nay pun memutar lagu kesukaannya. Ia pun menikmati di dalam mobil yang ia kendarai sendiri.

Saat sedang asik bernyanyi tiba-tiba ...

"YAAA!". Amarah Nay.

"Tiiiittttt". Klakson yang cukup besar untuk pengemudi motor yang ada di depannya. Sedari tadi pengemudi motor tersebut seakan-akan berjalan seenaknya, ia juga tak memberikan Nay jalan sedikit pun.

"WOOOYYYY MINGGIR WOY!". Teriak Nay ia mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil.

Tetapi motor yang ada depan mobil Nay tetap berjalan seenaknya. Sedikit pun tak memberi celah untuk jalan.

"YAAAA! MINGGIR BODOH!".
"TIIIIIIITTTTTTT".
"GUE BILANG MINGGIR TULI!".

"BRAAAAKKK!".

"ASTAGAAAAAA!". Jerit Nay.

Ia menggosok matanya yang tak gatal berharap bahwa ini hanya mimpi, oh ternyata harapannya salah. Ia menabrak pengemudi motor tadi, asli jantungan bukan main.

"Aww!". Nay meringis kepalanya terbentur tepat di stir mobil yang ada hadapannya.

Nay tak peduli dengan keadaannya. Tapi, ya tapi orang yang ia tabrak!

"Kabur aja kali ya".
"Mumpung sepi".
"Gak boleh. Kalo dia mati terus hantuin gue?". Batin Nay sudah tak karuan.

Buru-buru ia menghampiri pengemudi motor yang ia tabrak, pengemudi dan motornya sudah terpisah cukup jauh, motornya terdampar bebas di jalanan, sementara pengemudinya bisa di bilang tak sadarkan diri di dekat pohon dengan helm yang masih ia gunakan.

"ASTAGAAA!". Lagi-lagi Nay menjerit histeris. Jalanan pun cukup sepi, karena ini hari minggu dan masih jam 7 pagi.

"Heiii, bangun dong. Sumpah aku gak sengaja". Kata Nay pelan ia takut sekali.

Tangan pengemudi motor tersebut goyang, dan perlahan membuat helmnya dengan hati-hati.

Nay melangkah mundur, jujur ia sangat takut.

"APAAAA?!". Sontak mereka kaget bersamaan.

"ARRRRRHHH! INI SEMUA GA-". Belum sempat pengemudi tersebut berbicara, buru-buru Nay memotongnya.

Nay menarik nafas panjang.

"LO MAU BILANG INI GARA-GARA GUE? HAH?! ITU HEADSET YANG LO PAKE! GUE UDAH KLAKSON 100 KALI TAPI LO EMANG TULI! LO BUDEG! GUE JUGA TERIAK! ELO YANG SALAH!". Emosi Nay yang sudah berapi-api.

Pengemudi tersebut langsung melepas headsetnya. Oh ternyata ia mengemudi motor sambil memakai headset dan memutar lagu dengan volume tinggi. Sehingga ia tak mendengarkan apa-apa.

"LO LEBIH GOBLOK! KENAPA JUGA LO GAK CARI JALAN LAIN AJA! SUKA-SUKA GUE MAU DENGAR MUSIK ATAU GAK! BUKAN URUSAN LO!". Bentak Briyan. Ya dia Briyan.

"LO PIKIR INI JALANAN NENEK MOYANG LO? MAIN SEENAKNYA AJA! OKE JADI INI JUGA BUKAN URUSAN GUE!". Teriak Nay tak mau kalah otaknya sudah memanas.

"KAMPRET LO YANG TABRAK GUE!". Teriak Briyan dengan emosi.

"KARENA TELINGA LO YANG TULI!". Amarah Nay semakin memuncak.

bukan cinta biasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang