"Haiii Nay". Sapanya di ambang pintu.
Seseorang berjas putih, didalamnya kemeja biru tua, celana hitam, tinggi, putih, sedikit berjanggot tipis. Siapa pun yang melihatnya pasti bergumam "woww masyaaAllah".
"HA?"
"Gileee".
"Gue gak lagi buta kan?"
"Anjir silau woy!".
"Loh? Ini beneran".
Nay hanya menganga dan menatap tidak percaya. Dia? Kenapa kembali.
Mata mereka sempat bertemu namun hanya beberapa detik saja.Selamat datang di pertemuan kedua ini! Ini bukan mauku dan bukan juga maumu tapi ini kehendak takdir. Lakukan saja peran mu, jalankan setiap episodeNya sebaik mungkin [qoryan]
"HAIII NAY". Sapa seseorang memecahkan suasana.
"Anjir, lo yang dokter lo juga yang ribut". Gubris Kiran sambil menutup telingan.
"Mau periksa ya?". Tanya Nay pelan.
"Haha gak kok santai aja. Gue datang mau jenguk lo, hehe". Balas Amran sambil menampilkan gigi rapinya.
"Waaah bakalan seru nih. Tambah ramai, sini duduk". Lagi-lagi Radi memecahkan kecanggungan karena ia tau Nay dan Qoryan seperti apa.
"Gimana keadaan lo?". Tanya Qoryan.
"Udah baikan, tapi masih agak pusing". Balas Nay.
"Gue periksa dulu ya". Tukasnya.
"Lah, kirain lo datang mau jenguk?". Tanya Radi.
Tanpa mendengar ucapan Radi, Qoryan langsung memeriksa suhu tubuh Nay.
"Lo demam". Ucap Qoryan
"Mungkin karena pengaruh kemarin". Tambahnya.
Radi, Qoryan dan Amran bersahabat sejak SMP. Nay, Aini, Ara, Kiran, Claudia, dan Fauziyah adalah adik kelas dari 3 cowok itu makanya mereka agak akrab. Ditambah lagi Nay yang pernah menjalin hubungan dengan Qoryan, begitu pula Fauziyah sempat dekat dengan Amran. Disinilah mereka reuni antar kakak dan adik kelas. Serta mantan😂
"Eh kok lo bisa nikah sih sama Aini?". Tanya Amran.
"Ya bisa dong. Makanya cepat nyusul, gimana Fauziyah?". Goda Radi.
"Apaan sih lo". Fauziyah hanya menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Yaudaaah have fun yuk". Seru Ara.
"Enak ya bisa ngumpul sama dokter". Ucap Aini.
"Haha iya dong. Jarang-jarang loh". Balas Qoryan.
"Lo semua pasti lapar kan? Tuh roti sama snack makan aja sampai habis. Di kulkas ada cake juga dan minuman". Kata Nay.
"Sipppp". Jawab Amran dengan semangat.
"Sayang suapin dong". Manja Radi.
"Ih makan sendiri deh, aku mau suap Nay". Balas Aini yang merasa malu.
"Kampret luh, gak sadar apa disini banyak jomblo". Kini Qoryan yang berbicara.
"Ortu Nay kemana?". Tanya Qoryan.
"Dia keluar, jalan-jalan". Kata Claudia.
"Eh Claudia. Lo apa kabar bro?". Sapa Amran sok kenal.
"Santai deh gue gak tuli. Lo dari dulu sampai sekarang kagak berubah". Claudia menggelengkan kepalanya.
"Amran tuh Fauziyah udah depan mata". Kode Nay sambil tertawa.
"Ih lo sakit masib somplak aja luh". Balas Amran.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan cinta biasa
RomanceYaa Allah, berikanlah aku kekukuatan ekstra agar bisa menjaga cinta ini, hingga tiba waktunya. Yaa Allah, berikan pula aku kekuatan untuk melupakannya sejenak agar ibadah ku tetap ku nomersatukan, bukan karena aku tidak peduli padanya, justru! karen...