Sakura harus akui, pekerjaannya selama 6 tahun ini lebih membuatnya bahagia dibanding pekerjaan yang dilakukannya hari ini. Menyusun laporan, membuat jadwal, mencari referensi, menelpon setiap 20 menit dan menyusun ulang jadwal. Sedangkan si Big bos duduk dengan santai dan membaca beberapa dokumen lalu jika ada kesalahan dengan senang hati dia mencoret nya dan menyuruh Sakura membuat ulang.
Bekerja di rumah Sakit bagi Sakura itu sudah menjadi kebiasaan, tangisan bayi atau balita, atau amarah dan kepanikan para ibu-ibu. Dia hanya memeriksa dan menyimpulkan diagnosa nya, setelah itu membuat resep dan kembali lagi seperti itu.
Tahan Sakura ini kesalahan mu sendiri dan demi tagihan masa depan yang menunggu. Sakura mendengus kan napasnya. Semua akan berjalan seperti ini dan ia kan terbiasa. Setidaknya ia butuh segera menemukan pekerjaan lain yang sesuai dengan keahlian aslinya.
"Miss Haruno."Panggil Sasuke.
Sakura tersenyum kecil, "Iya boss?"
"Aku ingin memakan kue ini. Tapi cara berbicara mu kepada Karin ketika memberikan cupcake itu padanya, itu adalah hal yang dilakukan oleh orang yang merencanakan sesuatu."
Ia ketahuan?
Wajah Sakura berganti datar, "Aku tahu ia akan mengambil cupcake itu. Jadi tidak ada masalah dengan cupcake milikmu."
"Anda mengenal Naruto, Miss Haruno?"Tanya Sasuke lagi.
"Iya, bajingan itu, maksudku, Dia adalah head HRD disini bukan?"Tanya Sakura balik. Sasuke hanya diam dan Sakura merasa terintimidasi dengan tatapan itu.
"Kalau Sai dan Shikamaru?"Tanya Sasuke lagi.
Sakura terasa tidak asing dengan nama itu.
dan memori masa kuliah nya menguar begitu saja, bagai film lama yang terputar."Tidak kenal. Cuma tahu." Sakura sedikit menunjukkan rasa tidak sukanya. Mereka bagi Sakura adalah part aneh dalam kehidupan kuliahnya, bagaimana ia bisa lupa.
"Apa Anda tahu miss Haruno, kalau mereka bekerja disini?"
"Sial?! Apa?! Brengsek?! Maaf maksudku. Maafkan ucapan saya Tuan Uchiha saya tidak mengetahui hal itu."Wajah Sakura memerah menahan malu.
Yah. Sasuke sudah diperingati Shikamaru kemarin, mulut manis Sakura. Hari pertama dan Sakura tanpa sengaja mengumpat di depannya. Manis sekali.
"Mereka sedikit berbicara mengenai anda."
Sakura tersenyum paksa. Kata sedikit berbicara sudah memiliki gambaran jelas di pikirannya. Laki-laki suka bergosip. Hal yang terlintas di benaknya adalah the next target is Shikamaru and Sai. Beautiful Office. Dia akan banyak melakukan aktivitas disini. Tidak semembosankan yang dipikirkan.
"Oh, benarkah? Aku cukup terkejut mereka mengingat ku. Ngomong-ngomong Tuan Uchiha, Anda mendapat email. Sepertinya pesan pribadi yang ditujukan dengan email kantor."
Kening Sasuke mengerut tak suka. Siapa yang mengirim email pribadi ke email kantor? Sakura menuliskan pesannya tadi di post note dan menempelkannya di atas meja agar tidak terlupa. Kemudian Sakura membaca dengan keras.
"Dari : Lovely ; Hal : Good boy ; Pesan : Kami masih menunggu tertanda, from the who always understanding you." Tepat ketika Sakura menyelesaikan ucapannya, Sasuke tersentak kaget dengan mata membulat sempurna.
"Apa ada yang salah?"Tanya Sakura, Sasuke dengan cepat meraih Handphonenya.
"Ini hari apa?"Tanya Sasuke.
"Jumat."Jawab Sakura cepatDengan terburu-buru Sasuke mengenakan kembali jasnya dan merapikan mejanya dengan cepat.
"Batalkan semua janjiku. Sial, kosongkan saja sisa hari ini. Tolong jadwalkan ulang nanti. Shit."Sasuke meninggalkan Sakura dengan wajah bingung di dalam ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Plan
FanfictionLONG STORY [DISCONTINUE + EXPLAINATION PLOT] Haruno Sakura memilih resign dari pekerjaan nya sebagai dokter anak di sebuah rumah sakit swasta terkenal. Dia ingin mencari angin baru dengan bekerja di perusahaan Entertainment bagian kesehatan. Namun d...