REWRITE - Satu : The Name is Haruno Sakura

30K 1.3K 26
                                    

Menjadi seorang dokter adalah cita-cita hampir semua anak-anak di dunia ini, dari namanya saja sudah keren, Mengenakan jas putih, stetoskop yang selalu bergantung pada leher dan senyum yang ramah pada tiap pasien serta aroma kantor yang berbau sanitizer. Well, yah begitulah. Menjadi seorang yang mampu menyelamatkan banyak jiwa adalah impian Haruno Sakura sejak kecil.

Begitu masuk kuliah Sakura sangat ambisius mengejar cita-citanya tersebut. Sakura sangat tidak menolerir kesalahan apapun dihidupnya, semuanya harus seperti apa yang di targetkan nya. Dalam 3 tahun mendapatkan gelar kesehatan, dan hanya mengikuti sekali ujian untuk mendapatkan gelar dokter di depan namanya. Hasilnya ia menjadi dokter termuda saat itu. Mengingat dia anak akselarasi sewaktu duduk di bangku sekolah.

Sakura menjadi seorang dokter. Dokter spesialis anak diusianya yang baru menginjak 26 tahun. Dengan ruangan penuh boneka, stiker-stiker lucu dan tv yang selalu menampilkan animasi di Disney channel.

Dua puluh enam tahun dan Sakura Haruno merupakan dokter anak. Tujuan terbesarnya sudah tercapai. Selama hampir 4 tahun menghabiskan hari di rumah sakit yang seakan menjadi rumah kedua miliknya, Sakura tidak pernah khawatir hidupnya akan berjalan monoton.

Tapi, kini Sakura menatap dirinya di cermin. Pukul 7 biasanya dia berada sudah duduk diruangan nya menanti pasien mungilnya masuk bergantian menunggu untuk diperiksa. Seharusnya. Sakura dengan helaan napas panjang melirik ijazah miliknya. Karir indahnya Sakura akhiri sendiri. Sekarang dia tidak lebih dari seorang pengangguran dengan tittle dokter spesialis anak.

...

Kalau saja Kiba tidak meraung seperti ibu hamil yang mau melahirkan meminta Sakura membantunya mencari Akamaru yang (katanya) hilang padahal sedang tertidur nyenyak di bawah kasur kamar pria itu sendiri yang bagaikan gudang tak terpakai, karena sangat berantakan, dan seandainya saja motor kesayangan Sakura tidak mendadak bocor ban nya, Sakura tidak akan berlarian seperti dikejar zombie menuju stasiun bawah tanah dengan sepatu Louboutin keberuntungannya dengan bentukan heels tinggi 15 cm. Itu adalah kesialan beruntun dalam sejarah hidupnya.

Sakura menarik nafas rakus ketika duduk dengan nyaman di kursi MRT. Ia sama sekali tidak peduli kalau sekarang menjadi tontonan menarik para pengguna komuter lainnya. Masih ada 10 menit lagi sebelum sampai ke tempat tujuan dan Sakura segera menggunakan make up di MRT layaknya beauty blogger yang sedang mengadakan tantangan.

Sakura tahu. Tapi karena bodohnya terlalu besar, mencari pekerjaan itu sangat sulit saat ini. Tapi ia dengan begitu cantiknya Re-sign dan meninggalkan rumah sakit tempatnya bekerja. Bukan untuk membuka klinik sendiri, Sakura malah berusaha mencari pekerjaan lain yang bersangkutan dengan gelar dokternya. Tapi ini sudah kesekian kalinya ia ditolak di rumah sakit berskala kecil dan apotek. Sakura berhenti menghitungnya ketika sampai pada penolakan ke tujuh.

Sampai akhirnya Sakura mendaftar di sebuah perusahaan yang sedang membutuhkan dokter di sana untuk menjaga ruang kesehatan. Gajinya lumayan besar dan ia yakin pekerjaannya disana tidak akan jauh berbeda dengan di rumah sakit. Kecuali bagian pasiennya pastinya bukan anak-anak mungil dengan pipi bakpao menghampirinya dengan raut ketakutan. Itupun jika ia diterima. Apalagi keterlambatan yang ia miliki.

Sakura tidak punya pilihan sakn melangkah dengan percaya diri memasuki gedung itu. Walau ia sangat tahu sudah terlambat well... Belum terlalu lama... baru sejam? Sempurna. Kalau ia sampai ditolak lagi disini. Kiba dan Akamaru lah yang akan ia lampiaskan kekesalannya.

Kemarin Sakura sudah melakukan wawancara. Tapi mereka mengatakan bahwa posisi itu sudah ditempati. Sejujurnya ia sangat malu sekali dan sedikit kecewa. Kemudian mereka mengajukan pekerjaan lain. Awalnya Sakura menolak, tapi mereka berusaha meyakinkan bahwa posisi ini bukanlah sebagai office girl ataupun cleaning service. Mereka mengatakan Sakura akan suka dengan pekerjaan itu, walau sedikit melenceng dari pendidikan tinggi-nya.

A PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang