Part 9 - Special Day

2.8K 238 6
                                    

Butiran air menempel dikaca mobil Rayhan, gue melihat Rayhan yang baru saja keluar dari Indomaret. Rayhan masuk ke dalam mobil, lalu memberikan coklat hangat yang ada ditangannya.

"Lama ya, sorry tadi antri."

"Gakpapa kok, yang penting sekarang udah balik." ucap gue sambil meniup coklat hangat ditangan gue.

"Mimom lo gi-"

"Udah gue kabarin kok, katanya sih gakpapa. Mimom udah percaya banget ya sama lo, jarang banget mimom gini." gue membuka hp melihat balasan dari mimom.

"Maksud lo gini? Gue gagal paham deh Cel." Rayhan membuka kaca dan mematikan Ac didalam mobil.

"Gue anak cewe Ray, bokap juga udah ninggalin gue, mimom sama Keisha. Maka dari itu, mimom sangat hati-hati banget ngelepasin gue sama cowo, baru lo aja mimom percaya banget. Seolah-olah lo bisa jagain gue seterusnya, tanpa bikin air mata gue jatuh sia-sia." gue memandang ke depan memikirkan kepergian daddy.

"Dari awal gue tau lo kuat." Rayhan mengelus pundak gue.

"Jadi galau kan gue." setetes air mata gue jatuh dan Rayhan melihatnya.

"Kalo kuat jangan nangis ya, sini." Rayhan menyeka air mata gue, lalu digiring kepala gue menuju pundaknya.

"Gue emang gak bisa dibilang baik Cel, tapi gue berusaha banget buat bikin lo sama mimom percaya kalo gue bisa jadi yang terbaik." tangan Rayhan membelai rambut gue.

"Maksud dari kata-kata lo?"

"Lo mau kan jadi pacar gue?" tangan kanannya menyodorkan 3 buah cokelat.

"Ray.." gue menegakkan duduk.

"I'm waiting your answer."

****

Gue dan Rayhan turun dari mobil, lalu masuk ke dalam rumah. Mimom yang tadinya menonton tv menegakkan duduknya, Keisha turun dari atas menuju ruang keluarga bersama Nicla. Nicla dirumah gue? Kok bisa?

"Nicla? Ngapain lo disini?"

"Gue nungguin sesuatu yang amazing." ucap Nicla dramatis.

"Gue gak ngerti."

Gue berjalan menaikki anak tangga menuju ke kamar, lantai atas terlihat gelap. Lalu gue menyalahkan lampu, dan masuk ke dalam kamar. Kamar pun juga gelap, alhasil gue menyalahkan lampu lagi untuk yang kedua kalinya. Dan gue melihat, bucket bunga besar berwarna pink diatas ranjang. Banyak mawar merah berceceran dilantai dan segerombol lilin berbentuk love yang menyalah, balon huruf bertuliskan u be mine yang menempel di dinding.

"Jadi jawaban lo?"

Gue menoleh ke arah sumber suara "Ray.." gue melihat mimom, Keisha dan Nicla dibelakang Rayhan.

Gue melihat mimom mengangguk, Keisha bertepuk tangan pelan sambil mengangguk semangat, dan Nicla mengacungkan jempolnya. Setetes air mata jatuh dipipi gue, gue tersenyum sambil mengangguk. Rayhan memeluk gue sambil mencium pucuk rambut gue, setelah pelukan merenggang Rayhan menyeka air mata gue.

"Udah gak jones lagi nih?"

"Vino.. Becca.." gue terkejut melihat mereka datang dari lantai bawah.

"Foto dulu dong yang baru anget ini." Becca menarik tangan gue dan Rayhan memuju tempat lilin yang ada didalam kamar gue.

"Mimom, Keisha sama Nicla ikutan foto dong." Rayhan mengajak mereka dan Becca mulai memfoto.

Secret Love √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang