Sebentar lagi, gue akan pergi meninggalkan Indonesia. Hari ini yang seharusnya gue bahagia karena akan bertemu daddy, malah sedih meninggalkan mereka semua. Mereka yang selama ini mengisi hari-hari gue disini.
Gue berjalan mondar-mandir sambil berjinjit mencari mereka semua, kemarin gue juga sempet ngabarin Gintar tapi dia sama sekali gak bales Line gue.
"Acel masuk aja langsung ke pesawat." bujuk mimom.
"Mereka semua gimana mi? Kan Acel gak bakal sering kesini."
Mimom memeluk gue dengan linangan air mata. "Kabarin mimom ya kalo udah sampe."
Gue mengeratkan pelukannya. "Makasih mi buat semuanya, tunggu Acel balik kesini ya mi."
Mimom mendorong pelan pundak gue. "Jangan telat makan ya! Jangan banyak makan coklat! Jangan lupa sholat! Jangan lu-"
Gue memeluk mimom lagi. "Jangan lupa kabarin mimom." gue melepas pelukan tersebut, lalu mengusap air mata mimom.
"Hati-hati ya sayang."
Gue mengangguk lalu membalikkan badan meninggalkan mimom.
"KAK ACEL." teriak seseorang dari belakang.
Gue tersenyum lalu memeluknya. "Maafin gue yang udah jadi kakak gak bener buat lo, jagain mimom ya."
Keisha menggeleng. "Lo tega kak! Lo tega tinggalin gue sama mimom." ucapnya parau karena menangis.
Gue melepas pelukannya, kemudian menghapus air matanya. "Gue bakal kabarin lo kok."
"Acel."
Gue menoleh. "Nicla?"
Nicla langsung menghantamkan tubuhnya pada tubuh gue. "Kenapa lo segoblok ini coba? Kenapa lo gak bilang gue hah?! Kejam lo emang biarin gue nangis gini." makinya sambil menangis.
"Kuat Acel, jangan sampe lo batalin niat lo karena mereka nangis. Tahan tahan."
"Rayhan mana? Dion? Gintar?"
Nicla melepaskan pelukannya, lalu memasang wajah masam. "Mereka marah sama lo! Yaudah buruan berangkat."
"Jadi gak ada ucapan perpisahan dari mereka?"
"Gak perlu! Nih buat lo, bukanya nanti aja waktu didalem pesawat." Nicla menyodorkan kotak kecil berwarna pink dan dua surat.
Tiba-tiba pengumuman di bandara berbunyi, penumpang pesawat dipanggil untuk boarding. Gue langsung pamit pada mymom, Nicla, Keisha dan Rezky.
****
Gue sudah duduk di dalam pesawat, dan sekarang pesawat sedang berjalan. Gue segera membuka surat yang diberikan Nicla, ada dua surat warna pink tua sama muda.
Yang muda dulu kali ya?
Acellin Brunella.
Pengurus bulu tangkis yang sekarang udah jadi pacar gue. Makasih buat semuanya, yang selalu ada buat gue dan makasih juga buat kesempatan kedua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love √
Ficção Adolescente[COMPLETE] Hanya cowo bodoh yang ninggalin cewe sesempurna lo! Dan didunia cewe kaya lo itu langka - Gintar Bramastya Gue ditinggalin dia, dan dia memilih yang lain. alasannya cuma satu, gue belum jadi yang terbaik dimata dia- Acellin Brunella Gue n...