Hp gue berdering, panggilan masuk dari Rayhan. Gue berdiri dari tempat tidur, gue lihat jam dinding masih menunjukkan pukul lima pagi. Gue mendengus kesal lalu mengangkat telfon dari Rayhan.
RayhanDinata calling you..
"Jam di rumah lo rusak apa? masih pagi buta gini ganggu orang aja!" ucap gue kesal saat mengangkat telfon dari Rayhan.
"Pagi pengurus bulu tangkis haha, ntar jam 6 gue jemput lo di rumah. lo jangan berangkat dulu, tungguin gue okay." ucap Rayhan dan membuat mata gue yang sebelumnya sipit karena masih mengantuk akhirnya membelalak terkejut.
"Apa? lo jemput gue?" tanya gue terkejut namun telfon sudah dimatikan duluan oleh Rayhan.
Gue melompat bahagia sambil berteriak pelan tertahankan, gue segera mengirim pesan untuk Nicla.
AcellinBrunella: Lo mau percaya apa enggak terserah lo! Gue pagi ini dijemput sama Rayhan.
Setelah gue mengirim pesan pada Nicla, gue beranjak ke kamar mandi. Gue mulai konser deh di kamar mandi, iya emang kebiasaan gue kalo mandi sambil nyanyi. Selesai mandi gue ganti baju dan menyiapkan perlengkapan untuk sekolah, gue juga nggak lupa bawa novel buat ngilangin bosen. Gue turun ke bawah untuk sarapan, lalu berjalan menuju meja makan. Gue heran karena masakan mimom jam segini belum siap, gue menghampiri mimom yang sedang masak lalu memeluknya dari belakang.
"Mimom kok tumben, masakannya jam segini belum siap? Keisha juga mana kok jam segini belum ada disini?" tanya gue sambil memakan roti panggang yang ada di piring depan gue.
"Seharusnya mimom yang nanya, kenapa Acel? tumben bangun jam segini?" tanya balik mimom sambil mencubit pelan hidung gue.
"Acel bangun kaya biasanya mimom." jawab gue lalu melihat jam tangan gue.
Gue terkejut karena jam tangan gue masih menunjukkan jam setengah 6 pagi, dan biasanya gue bangun jam 6. Gue tersenyum melihat mimom, mimom balik tersenyum pada gue dengan tatapan curiga.
"Hayoo.. Acel kenapa bangun pagi banget." ucap mimom curiga.
"Enggak kok mi, ntar Acel dijemput sama Rayhan jam enam." jawab gue pura-pura santai padahal malu banget.
"Rayhan siapa Cel? pacar kamu ya?" tanya mimom gue sekali lagi sambil tersenyum jahil pada gue.
"Pacar? Eng.. enggak mi, Rayhan itu temen sekolah Acel. Gak tau kenapa dia jemput Acel dan herannya Acel, Rayhan tau rumah Acel dari mana?" jelas gue dengan wajah kebingungan.
"Mungkin dengan radar cinta." ucap Keisha yang berdiri dibelakang gue tiba-tiba.
Mata gue melotot lalu berbalik badan dan siap menerkam Keisha, gue dan Keisha berlari memutari meja makan. Hingga akhirnya gue berhenti ketika pak Ino memanggil nama gue, mimom dan Rayhan sudah berdiri dihadapan gue dan Keisha.
"Kak Acel, cowo itu siapa? Ganteng banget." tanya Keisha sambil menatap Rayhan.
"Ganteng darimana coba, itu anter jemput baru gue." jawab gue cuek, lalu duduk di meja makan dan disusul Keisha, mimom dan Rayhan.
Rayhan duduk disebelah gue, mimom dan Keisha tersenyum jahil menatap gue.
"Lo mau pake selai kacang, cokelat, atau strawberry?" tanya gue sambil melirik Rayhan.
"Terserah lo aja deh, pokoknya gue gak suka sama selai nanas." jawab Rayhan sambil tersenyum.
"Emang gue tadi nawarin selai nanas?" gumam gue namun didengar Rayhan.
Setelah gue dan Rayhan selesai sarapan, gue dan Rayhan pamit berangkat ke sekolah. Gue udah duduk diboncengin sama Rayhan. Dijalan gue dan Rayhan hanya saling diam tak bersuara, tiba-tiba Rayhan mengerem mendadak dan membuat gue maju dan memeluk Rayhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love √
Подростковая литература[COMPLETE] Hanya cowo bodoh yang ninggalin cewe sesempurna lo! Dan didunia cewe kaya lo itu langka - Gintar Bramastya Gue ditinggalin dia, dan dia memilih yang lain. alasannya cuma satu, gue belum jadi yang terbaik dimata dia- Acellin Brunella Gue n...