Aku bangkit dari dudukku. Sedikit gemetar tapi masih bisa kutahan. Aku berjongkok didepan pria yang notabennya bernama Jungkook ini. Sedikit mengingatkan kalau dulu Jungkook adalah siswa hitz smanse, dan dengan bodoh aku menaruh hati padanya. Ah dan aku ingin mengingatkan satu hal lagi. Kami baru bertemu kurang dari 15 menit, dan pria ini cukup membuatku lebih dari sekedar membencinya."Bangun yuk, sini aku bantu"
Taehyung dan Bian menggumam tak mengerti dengan apa yang kulakukan. Aku memegang lengan kanan Jungkook dan membantunya bangun.
"Makasih kak, gue sayang lo"
Ia tersenyum lebar beberapa detik lalu menatap Taehyung. Jungkook menggerakkan tangannya, menyelipkan rambut poniku kebelakang telinga. Sekuat tenaga aku menahan air mata. Aku terhina disini. But I can't do anymore.
"Kak pipi aku sakit, dia siapa sih?"
Aku mendongak menatap Jungkook. Senyuman tipis diwajahnya diwarnai dengan memar kebiruan bekas bogeman Taehyung.
"Dia pacarku kook"
Senyuman Jungkook luntur. Matanya memerah menatapku. Bisa kudengar gumaman semua orang disekitarku. Dan untuk beberapa detik aku menatap Taehyung, dan ia balas dengan senyuman diwajah tampannya.
"Lo bercanda kak? Hell"
"Gak, gue gak bercanda"
Merasa tau apa yang kubutuhkan. Taehyung merangkul pundakku dan membawaku pergi. Meninggalkan Jungkook sendiri dengan segerombolan orang yang hobi berbisik disekitarnya.
»»»
Disinilah aku, duduk dimeja kotak kantin kampus. Aku, bian, serta Taehyung dan namjoon didepan kami.
"Jadi kita resmi nih chae?"
Aku menatap Taehyung. Kulihat pria ini berbinar wajahnya. Apa dia sebahagia ini? Taehyung memang sudah berkali-kali menyatakan perasaannya padaku, tapi aku selalu menolak. This is not the good time tae, I always say that to this taetae.
"Kenapa? Gamau? Yaudah"
"Eh.."
Kami semua tertawa, kecuali Taehyung. Pria ini cemberut, dengan pipi yang sedikit menggembung.
"Jujur chae, gue lebih seneng kalo lo taken sama Taehyung"
Aku menatap bian dengan tatapan "lha kenapa?" Tapi wanita ini malah tersenyum. Tak lama suara namjoon terdengar.
"Karena Taehyung selalu sayang sama lo, gak kayak maba itu"
"Tau apa lo, galak?"
Namjoon melotot saat aku panggil dengan sebutan galak. Nama panggilan semasa pdkt dengan bian.
"Maba itu ngomong kalau dia sayang lo cuman karena ada butuhnya doang"
"Apaan sih, gak ngerti gue"
"Sama gue juga"
"Nah apalagi gue"
Namjoon memutar pandangannya malas. Ia menengakkan punggunya, serta kedua tangan ia lipat dimeja.
"Lupain"
Aku tertawa sebentar. Kualihkan pandanganku pada Taehyung, pria itu juga menatapku. Mataku terkunci, dan aku tak bisa berpaling dari pria ini. Dalam hati aku bersyukur, karena masih ada pria yang bisa menerimaku.
Wah ayem nih charo. Pj woy pj, gak pj gak langgeng.
Vomment tulongg
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
FanficDulu aja waktu dideketin menghindar terus. Sampek capek ngedeketinnya, akhirnya aku mundur deh. Eh sekarang malah muncul dan ngaku MANTAN, yang ngajak balikan lagi. Hell, situ siapa? Seenak jidat ngomongnya. NC disisipkan dipart tertentu