Cerita dimulai waktu aku pergi ke Surakarta sama beberapa temanku untuk mengurus suatu keperluan. Sebenarnya urusan tersebut udah selesai dalam waktu sehari, tetapi kesalahan yang kulakukan adalah bahwa aku enggak langsung beli tiket pulang pergi (karena kupikir akan ada urusan lain di hari berikutnya sehingga aku belum menentukan mau beli tiket pulang yang tanggal berapa). Celakanya, waktu aku mau beli tiket pulang untuk keesokan harinya, ternyata aku kehabisan tiket! Petugasnya bilang kalau tiket baru tersedia lagi dalam empat hari kedepan. Alhasil, aku terjebak di Surakarta.
Daripada aku menganggap ini sebagai sebuah kemalangan dan terus-terusan meratapi nasib terjebak di kota asing (bagiku, beberapa bulan yang lalu), akhirnya aku pun memutuskan untuk membawa santai kejadian ini. Mungkin aja Tuhan bikin aku kehabisan tiket biar aku banyakin piknik di Solo, hehe. Akhirnya, selama aku menunggu tiket tersedia lagi, aku pun menghabiskan hari-hari dengan keliling-keliling kota ini.
Tentu aja, karena ini Wonderfood: My every lunch-dinner life, maka aku akan menyoroti tempat-tempat makan yang aku kunjungi selama beberapa hari aku menunggu tiket pulang tersedia.
Pertama yang akan kuulas adalah SFA Steak. Restoran Steak ini terletak persis di pinggir jalan, tepatnya di Jl. Slamet Riyadi No.414, Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Awal mula aku datang dan melihat dari bagian depan restoran ini, aku... pesimis. Pesimis sama dompetku, hehe. Bahkan saking pesimisnya, aku langsung bisikin temenku untuk putar balik dan cari tempat makan lain aja soalnya aku enggak yakin uang di dompetku cukup untuk bayar makan di tempat keren yang keliatan wah itu. Aku masih memikirkan nasibku yang harus bertahan hidup di kota orang ini selama beberapa hari kedepan sampai aku mendapatkan tiket pulang.
Interior restoran yang didominasi dengan kayu yang dirancang dengan apik membuat kesan yang ditampilkan restoran ini adalah... mewah. Temanku yang ternyata udah pernah ke tempat ini sebelumnya tetap mengajakku untuk masuk, setidaknya melhat menunya dulu. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, aku pun ikut masuk ke restoran tersebut.
Kami diantarkan ke meja yang didesain untuk lesehan. Lesehan terletak di bagian pinggir, sementara bagian tengah adalah meja dengan kursi yang dinaungi oleh pendopo. Selain tempat duduk di bawah pendopo dan juga tempat duduk lesehan, SFA Steak juga menyediakan tempat duduk di dalam ruangan. Tempat ini memberikan keleluasaan bagi pengunjung untuk memilih tempat untuk berkumpul sesuai atmosfer yang ingin dinikmati.
Pas aku membaca menunya, betapa terkejutnya aku karena melihat harga makanan dan minuman yang ditawarkan berkisar belasan ribu aja! Bahkan, harga minumannya rata-rata dibawah sepuluh ribu! Nyenengin gak tuh?
Masih gak nyangka karena aku bisa nikmatin makanan di tempat keren kayak gini dengan harga belasan aja, aku pun jadi pengen nyoba Fillet Ikan Steak, Sirloin Steak, dan ditemani dengan Lemon Squash.
Menurutku, Fillet Ikan Steaknya enak, SFA mendapat poin plus karena menyajikan si steak ikan ini karena setahuku enggak banyak restoran yang menyajikan steak ikan. Biasanya restoran-restoran di Solo cenderung menyajikan steak ayam atau steak daging. Terlebih lagi, aku lumayan suka makanan laut jadi menu ini cukup menyenangkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderfood: My every lunch-dinner life
RandomTulisan ini adalah hasil review saya terhadap beberapa tempat makan yang telah saya kunjungi (untuk saat ini masih di wilayah Pulau Jawa dulu). Hasil review ini berdasarkan penilaian pribadi saya terhadap makanan atau tempat makan tersebut (jadi maa...