Seperti janjiku sebelumnya di (baca: Malam Minggu di Arje's Kitchen), aku akan membahas beberapa restoran Sandwich yang pernah aku kunjungi sebelumnya, karena ini berkaitan dengan Sandwich yang sempat aku cicipi di Arje's Kitchen. Aku gak janji kalau part ini bakal panjang, karena part ini cuma membahas tentang perbandingan Sandwich di beberapa tempat makan itu.
Langsung aja aku akan mengulas tentang Dapur Sandwich di Solo.
Restoran ini berlokasi di Jl. Kartika no. 38B Ruko Kartika, Ngoresan, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Lokasinya enggak terlalu jauh dari Arje's Kitchen, masih berada di sekitar kawasan kampus, jadi tentu aja tempat ini biasanya didatangi oleh mahasiswa--yang lagi malas makan nasi. Meskipun restoran ini memiliki spesialisasi yaitu Sandwich, tetapi mereka juga menyediakan menu lain selain Sandwich, yaitu Rice Bowl, Steak Crispy, dan juga Pizza.
Lantai satu dari restoran ini didominasi dengan warna hitam, membuat kesan minimalis dari restoran ini semakin kuat karena ukuran restoran yang juga tidak terlalu besar, tetapi tidak memberikan kesan sempit.
Seperti biasa, kalau aku ketemu menu sandwich, biasanya aku langsung pesan Tuna Mayo Sandwich, karena menu tersebut udah jadi makanan favoritku.
Aku perkirakan aku menunggu kira-kira sepuluh sampai lima belas menit, barulah pesananku datang. Entah perasaanku aja atau gimana, tapi ukuran roti Dapur Sandwich lebih kecil dari Arje's Kitchen, padahal Tuna Mayo di Dapur Sandwich sedikit lebih mahal dari Arje's Kitchen. Rotinya terlalu banyak dikasih mentega sehingga rasa asin berminyak pada roti lebih terasa dan itu sih yang membuatku agak merasa terganggu. Tapi kalau soal isian, menurutku Tuna Mayo-nya tidak terlalu mengecewakan, tuna-nya cukup halus dan nge-blend dengan mayo-nya, campurannya pas, membuatku teringat dengan restoran Sandwich lainnya yang pernah kudatangi sebelumnya, yaitu Sandwich Bakar di daerah Jakarta Barat.
Sandwich Bakar ini cukup ngehits di awal kemunculannya, sempat diliput beberapa stasiun tv--bahkan pernah ketika aku datang ke sana, ada stasiun tv yang lagi liputan.
Aku cukup sering datang ke tempat ini--minimal sebulan sekali--karena biasanya aku datang kesana untuk menunggu ibuku yang lagi kerja dan minta dijemput, sambil nunggu ibuku nyelesain pekerjaannya, biasanya aku nunggu di Sandwich Bakar itu, karena tempatnya yang strategis--berada di pinggir Jalan Pesanggrahan, tepatnya di nomor 168--membuat aksesku untuk kesana mudah, dan juga restoran itu terletak sangat dekat dari tempat ibuku bekerja. Selain menjadi tempatku menunggu ibuku, Sandwich Bakar adalah tempat yang nyaman untuk jadi tempatku ngobrol sama temanku--yang kebetulan tinggal di daerah situ juga.
Kalau Dapur Sandwich didominasi dengan warna hitam, Sandwich Bakar ini didominasi dengan warna abu-abu di bagian luar--selama aku nongkrong di Sandwich Bakar, aku selalu memilih duduk di bagian luarnya karena entah kenapa suasananya lebih menarik di bagian luar daripada di bagian dalam, mungkin karena langit-langit di bagian luar dihiasi dengan lampu-lampu berwarna yang dijadikan sebagai 'atap' dari bagian luar restoran ini sehingga kesannya lebih indah dan romantis.
Oke, kembali fokus pada makanannya. Sama seperti di Dapur Sandwich maupun Arje's Kitchen, aku memilih Tuna Mayo Sandwich untuk aku nikmati di restoran ini. Tuna Mayo di Sandwich Bakar ini adalah sandwich tuna pertama yang aku cicipin, dan aku bener-bener suka banget! Semenjak pertama kali aku beli sandwich di restoran ini sampai sekarang, aku selalu beli Tuna Mayo Sandwich, pernah sekali nyobain Sandwich topping pizza, rasanya enggak kalah sama topping pizza di Fitsa Hats sih, tapi tetap aja Tuna Mayo masih menjadi favoritku.
Hal yang membuatku suka banget sama Tuna Mayo di Sandwich Bakar ini adalah rotinya yang dibakar memberikan kesan renyah tapi masih ada bagiannya yang lembut membuat kita yang menikmatinya enggak 'seret' pas ngunyah. Poin plusnya, sandwich di Sandwich Bakar ini enggak kebanyakan mentega sehingga rasanya pun pas. Tapi dari segi isian tadi, seperti yang kubilang sebelumnya, tunanya halus dan nge-blend, kurang lebih seperti Dapur Sandwich, tetapi tentu aja berbeda dari Tuna Mayo milik Arje's Kitchen yang cenderung lebih kasar dan terasa dagingnya.
Kesimpulannya, dari ketiga Tuna Mayo yang disajikan tiga restoran itu, yang paling cocok dengan seleraku adalah Tuna Mayo Sandwich milik Arje's Kitchen. Tapi kalau aku lagi di Jakarta, Tuna Mayo favorit tentu masih dipegang sama Sandwich Bakar. Kalau Dapur Sandwich... mungkin aku bakal coba sandwich rasa lain, atau hidangannya yang lain yang bukan sandwich.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderfood: My every lunch-dinner life
RandomTulisan ini adalah hasil review saya terhadap beberapa tempat makan yang telah saya kunjungi (untuk saat ini masih di wilayah Pulau Jawa dulu). Hasil review ini berdasarkan penilaian pribadi saya terhadap makanan atau tempat makan tersebut (jadi maa...