Persiapan Perjalanan ke Kota Barat (part 2)

76 5 0
                                    

Di akhir minggu yang lain--dan saat itu berdekatan dengan libur nasional sehingga akhir minggu itu menjadi akhir minggu yang panjang. Tentu aja aku enggak mau menyia-nyiakan akhir minggu yang panjang dengan hanya berdiam diri di rumah. Beruntung, aku punya teman yang tinggal di Jogjakarta sehingga kami pun merencanakan untuk berlibur ke kotanya pada saat akhir minggu panjang tersebut.

Posisi kami saat itu masih berada di Surakarta, sehingga kami pun harus membeli tiket kereta Prambanan Ekspress untuk pergi ke Jogja keesokan harinya (biasanya tiket Prameks dapat dibeli disaat yang sama dengan keberangkatan, tetapi karena ini adalah akhir minggu yang panjang, orang-orang yang akan melakukan perjalanan ke Jogja bertambah banyak, sehingga kami khawatir jika kami akan kehabisan tiket apabila kami enggak beli tiket dari hari sebelumnya). Benar aja, kami harus mengantri sangat lama. Untuk membunuh rasa jenuh, aku membuka instagram dan mencari tempat makan di sekitar stasiun Solo Balapan, tetapi tiba-tiba aku diarahkan menuju sebuah akun instagram dengan isi postingan yang menggoda selera. Aku kasih liat ke temanku sebagai perbandingan kira-kira tempat apa yang sebaiknya kita datangi setelah membeli tiket (karena jujur aja, nunggu antrian tiket berjam-jam tentu aja bikin aku laper).

Aku menyarankan Selat Solo Vien's dan Kedai Ibu yang berada di dekat stasiun Solo Balapan, lalu aku juga menyarankan tempat makan yang baru kuketahui yaitu Warung Makna di Jalan Kenanga. Dari menu yang disuguhkan oleh ketiga tempat makan tersebut, ternyata temanku menjatuhkan pilihannya pada Warung Makna karena tempat makan tersebut menyuguhkan aneka macam smoothies dan healthy food lainnya. Aku pun setuju dengan pilihannya tersebut karena aku juga butuh makanan yang sehat dan juga aku agak penasaran dengan nama tempat makan tersebut yang unik. Apa 'makna' yang akan aku dapatkan kalau aku makan disana, ya?

Setelah kami menyelesaikan urusan tiket kereta, kami pun langsung meluncur ke arah Jalan Kenanga. Aku yang pada dasarnya tidak terlalu hafal jalan di kota Solo ini akhirnya memasrahkan diri untuk dituntun oleh peta online.

Aku pun mengikuti arah yang ditunjukkan oleh peta online tersebut, dan setelah aku ikuti, ternyata kami diarahkan ke daerah Kota Barat, dan aku pun merasa tak asing dengan jalan tersebut.

Menurut informasi yang ditampilkan pada instagramnya, Warung Makna terletak di Jalan Kenanga no. 58, Badran, Surakarta. Kami sudah memasuki Jalan Kenanga, selanjutnya kami memperhatikan satu per satu bangunan yang kami lewati untuk mencari bangunan dengan nomor 58. Ketika kami sedang memindai, aku pun merasa enggak asing dengan bangunan bernomor 12 yang kami lewati lebih dulu. Benar aja, ternyata aku memang pernah kesini sebelumnya, yaitu ke Esgrim House! Ternyata tempat makan ini terletak di jalan yang sama!

Namun, hari itu aku lagi enggak niat untuk ke Esgrim House--selain udah pernah juga, aku kan juga mau explore tempat makan lain. Kami akhirnya melanjutkan penelusuran kami ke bangunan lain.

Setelah kami melewati Esgrim House, ternyata kami menemukan banyak tempat makan unik lainnya yang pastinya instagramable dan enak banget deh pokoknya untuk dijadikan sebagai tempat nongkrong untuk menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol. Rasanya, setiap hari aku mau mendatangi tempat makan itu satu per satu secara bergantian. Duh, menggoda iman banget!

Hampir sampai ke ujung, tetapi kami belum juga menemukan bangunan bernomor 58 itu. Kami hampir saja putus asa dan ingin putar balik ketika kami menyadari kalau kami baru aja melewati tempat yang dimaksud.

Kami hampir tidak menyadari lokasi Warung Makna tersebut karena tempat itu terlihat tidak seluas yang kami bayangkan dari instagramnya. Warung Makna berukuran mungil, tempat pengunjung menikmati makanan hanyalah sebuah teras yang ukurannya tidak besar. Meskipun tidak memiliki lahan yang luas, suasana yang dirasakan di Warung Makna enggak sumpek dan sempit, kok. Warung Makna menggunakan cat putih dan kursi kayu yang membuat seakan-akan tempat ini memiliki ruang gerak yang luas, ditambah lagi dengan dekorasinya berupa beberapa tulisan di papan kayu yang unik yang membuat restoran ini memiliki daya tarik tersendiri--disasmping menu makanannya yang bagus banget buat kesehatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wonderfood: My every lunch-dinner lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang