Keenambelas

5.3K 224 1
                                    

Author pov

Sesuai dengan apa yang di bicarakan kemarin malam, sekarang Syafa dan Andra sudah berada di kampus yang dulunya membuat mereka sering bertemu.

Tapi karna takdir bukan lagi membuat mereka sering bertemu tapi sudah selalu bersama.

Sekuat apapun ikatan yang diikat jika saling menjaganya bersama, ikatan itu pasti akan selalu tetap utuh, meskipun suatu hari nanti ikatan itu pasti akan putus, tapi jika kita selalu merasakan rasanya saling merindukan dan saling takut kehilangan, percayalah kita pasti dapat menggantikan ikatan itu dengan ikatan yang jauh lebih baik dan jauh lebih bertahan lama. Karna kita hidup selalu maju bukan mundur.

Sekarang Syafa dan Andra sudah berada didalam Mobil untuk menuju keapartementnya.

"Udah selesai urusan kamu?" Tanya Andra.

"Udah kok Kak"

"Kapan sidangnya?"

"Beberapa hari lagi lah kak"

"Gugup yahh.."

Syafa hanya menjawab sambil mengangguk.

Andra yang tetap fokus dengan menyetir tapi dia tahu kalau istrinya gugup, tanpa waktu lama dia langsung mengenggam tangan mungilnya Syafa.

"Gak usah gugup, anggap ajah kamu sedang diintrogasi tentang apa yang sudah kamu pelajari selama ini"

Syafa tersenyum dan membalas gengaman tangan Andra "Makasih Kak" Kata Syafa lagi.

"Udah sampai ayo turun"

"Kakak mandi dulu yah biar Syafa langsung nyiapin makan siang"

"Iyah" kata Andra.

Sudah cukup lama Syafa berkutat di dapur akhirnya Syafa sudah selesai dengan makanan yang akan dihidangkan untuk Andra dan dirinya.

Saat membuka pintu kamar tidurnya Syafa melihat Andra sedang sibuk dengan laptopnya.

Syafa menghampiri Andra sambil mengelus pelan lengan Andra.

"Kak makan siang dulu yuk"

"Iyah, bentar yah kakak selesain ini dulu" katanya tanpa menoleh kepada Syafa.

Tak beberapa lama Andra sudah selesain dengan kerjaannya.

"Udah, yukk" katanya sambil menggandeng tangan Syafa.

Setelah di meja makan, Syafa langsung menyendokkan makanan ke piring Andra.

"Nihh, makan yang kenyang yah" kata Syafa sambil senyum.

"Mau apa?" Tanya Syafa.

"Mau ayam yang itu ajah" kata Andra dengan manjanya.

Syafa yang melihat kemanjaan Suaminya hanya tersenyum heran.

"Sudah selesai?" Kata Syafa yang mengambil piring Andra.

Andra yang melihatnya hanya mengangguk.

Syafa langsung membereskan meja makan dan mencuci peralatan yang tadi digunakan.

Andra yang masih belum beranjak dari tempat duduknya, sangat betah melihat lincahnya Istrinya saat membereskan meja makan.

"Kenapa liatin Syafa sebegitunya?" Kata Syafa heran.

"Gak kenapa-kenapa, kamu cantik sih jadi enak dipandang" kata Andra yang membuat pipi Syafa merona.

"Tapi.." Kata Andra lagi.

Apa?, kata Syafa tapi dengan mimik mukanya tanpa berbicara.

"Kamunya kecil, kapan sih kamu gedenya" kata Andra.

"Kakakkkk, ini udah gede emang udah segini mau gimana lagi. Kakak tau nya ngejek Syafa terus" kata Syafa sambil berlalu dari hadapan Andra.

Andra hanya tertawa dengan kerasnya.

Dia tidak tahu bahwa Syafanya sudah tidak berada dihadapannya lagi.

"Ketawa terus sampai puas" kata Syafa.

"Ehhg.." Ucap Andra kaget saat tidak melihat Syafa didepannya lagi, tapi saat dia menoleh. "Ciyee ngambekk katanya udah gede" kata Andra sambil mengikutinya dari belakang.

"Bodo" kata Syafa singkat sambil menutup pintu kamarnya.

"Lahh kok ditutupp, maaf dehh" kata Andra sambil mengetuk pintu kamar.

Tapi tidak ada jawaban dari dalam sana. Akhirnya Andra mengetuk lagi.

"Syafaa.." kata Andra.

"Apa" kata Syafa didalam sana.

"Jangan ngambeklah"

"Jehh.. Pedenya sapa juga yang ngambek. Syafa mau mandi kok"
"Ohh hehe" kata Andra sambil tersenyum kikuk.

Lalu kemudian Andra menuju ruang tv, masih siang, batinnya.

Dia memilih bersantai sambil main ps saat ini. Sudah lama dia tidak mempermainkan mainannya ini.

Tapi tanpa dia sadari Syafa sudah selesai mandi dan menuju ke arah Andra sambil membawa laptopnya untuk melanjutkan tugasnya.

Syafa langsung duduk di atas sofa yang ada didekat Andra. Syafa melihat Andra hanya menggelengkan kepala. Sedangkan orang saat ini dilihat tidak menyadari kalau ada seseorang disampingnya.

Dua-duanya sama-sama sibuk. Syafa sibuk dengan laptopnya sedangkan Andra sibuk dengan ps nya.

"Yeessss" kata Andra tersenyum puas saat menang dalam permainannya itu.

Sedangkan Syafa tidak mengetahui hal itu sangking seriusnya dengan laptopnya itu.

Andra yang lelah duduk dibawah, dia langsung naik duduk diatas sofa.

Dia kaget saat melihat Syafa di sampingnya.

Dia mempunyai ide untuk menganggu Syafa.

Dia mengusapkan hidung mancungnya ke pipi Syafa yang membuat Syafa geli.

"Kakakkkk" kata Syafa sambil menjauhkan mukanya.

Tapi si Andra tidak menghentikan tingkah lakunya itu.

Lama-lama Syafa merasa kesal dan risih dengan perilaku Andra.

"Kakakk!" katanya lagi, sambil menjauhkan wajah Andra.

Andra yang dijauh kan wajahnya hanya terkekeh pelan.

Dia terus melakukan ide jahilnya itu.

Karna tidak betah dengan prilaku suaminya. Dia langsung menutup laptopnya.

Dan dengan gerakan cepat Syafa langsung mengacak rambut Andra dengan asal.

Sedangkan Andra yang sudah kesal dengan balasan Istrinya, dia langsung menghentikan perbuatan Syafa dengan menangkap kedua tangannya.

Syafa yang sudah tertangkap hanya terdiam pasrah.

Dalam waktu hitungan detik Andra langsung memeluk Syafa dan merebahkan badannya dan juga Syafa di atas sofa dan tetidur sambil berpelukkan juga behadapan.

Alhasil, mereka tertidur disofa yang sempit itu dengan berpelukannya. Pertanda tidak akan saling melepaskan.

Tidurlah yang nyenyak...

____________________________________
Ditunggu masukkan dan votenya:)

You And Confidence MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang