ketigapuluh_End

4.8K 148 1
                                    

Seminggu sudah.

Akhirnya Syafa diperbolehkan untuk istirahat dirumah.

Tapi Syafa tidak pulang ke apartemen mereka.

Mama Andra, menyuruh mereka sementara tinggal disana.

Karna Mamanya tahu kalo Andra kerja pasti tidak ada yang akan menjaga Syafa.

Semulanya, setelah sadar semua keluarga bingung harus bagaimana menyampaikan kabar tentang anaknya kepada Syafa.

Tapi syukur lah lambat laun, Syafa mengerti akan semuanya.

Bahwa Allah masih belum memberikannya kepercayaan untuk menjaga bayi tersebut.

Flashback on

Baru saja Syafa sadar dari koma sementaranya.

Andra yang menyadari itu, langsung menghampiri Syafa.

"Kak" kata Syafa.

"Iya sayang, kamu mau minum?"

"Iya Syafa haus" ujarnya.

Andra langsung mengambil segelas air putih untuk Syafa.

Dan memberikannya kepada Syafa.

Batin Andra, seberat apapun aku harus mengatakan kepadanya. Kita sama-sama berat akan semua ini tapi inilah kenyataannya.

"Ada yang sakit Fa, biar kakak panggilin dokter"

"Gak kak" kata Syafa.

"Tapi kak, kayak nya ada yang aneh dari Syafa"

Andra bingung apa yang harus dia katakan lagi.

"Kak jawab dengan jujur, apa yang sebenarnya terjadi"

"Maksud kamu apa Fa?"

"Jawab ajah kak"

"Iyahh, kamu harus tahu. Bahwa sebenarnya kamu ditabrak lari oleh mobil yang lewat saat kamu akan menyeberangi jalan"
Andra menarik nafas dan melanjutkan ucapannya lagi.

"Dan beberapa yang jam lalu kamu mengalami koma, saat ini kamu baru sadar"
"Dan yang terakhir bayi kita"

Syafa langsung memegangi perutnya.

"Kenapa kak?"

Wajahnya langsung cemas.

"Kita belum diberi kepercayaan oleh Allah untuk menjaga bayi itu" ujar Andra pelan.

Kemudian tanpa disadari Syafa meneteskan air mata.

Dia larut dalam khayalannya.

Padahal dia sudah menemukan nama yang bagus untuk calonnya itu.

Dia sudah memikirkan tema kamar untuk anaknya.

Dan banyak hal lagi yang sudah dia pikirkan.

Syafa hanya termenung dalam fikirannya.

Air mata terus mengalir dari air matanya.

"Kamu yang sabar yah, mungkin kita memang belum diberi kepercayaan untuk hal satu ini, kita hanya bisa berdoa semoga kelak dia bisa bersama kita. Dan semoga untuk selanjutnya kita diberikan kepercayaan itu lagi oleh Allah. Hal yang harus menjadi pelajaran nya yaitu kita harus banyak berhati-hati lagi yah" ujar Andra untuk menenangkan istrinya. Sambil memeluk erat Syafa.

Sedangkan Syafa tidak bisa berkata apapa.

Dia terus larut dalam fikiran nya.

Dia larut dalam kesedihannnya untuk pertama kali dia merasakan arti kehilangan yang sesungguhnya.

You And Confidence MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang