part 18 ( pertemuan )

47 5 2
                                    

Ketika angin yang berasal dari luar pintu kamarnya memanggil Maya untuk bangun dari ranjangnya yang hangat....

Ia pun sudah melupakan kejadian kemarin. Dan siap untuk menerima fakta baru.

"Halo, bisa bicara dengan Darsynya tante.?"
"Oh ,Darsynya. Tunggu sebentar ya" sahut suara di seberang sana.

"Halo, May ada apa ya ? Kok pagi - pagi gini nelpon gue? "
"Hehehe , hemm gue mau ngomong sesuatu sama lo, dan ini penting"
"iyaa deh, padahal hari minggu gini gue mau molor lagi, tapi gak jadi deh. Jam berapa kita ketemuan dan dimana ?"
"Di depan sekolah ya, gue mau ngambil sesuatu soalnya" kebohongan gue yang ingin mempertemukan gue dan mereka.

Percakapan melalui via telepon itu pun berakhir dengan kata "bye" seakan ada sesuatu yang siap menusuk lagi. Untuk kedua kalinya Maya pun berbohong lagi.

Via sms
Maya : eh aku mau minta maaf soal kmren, karena itu aku mau kita bertemu di depan sekolah. Sekalian ngambil barangmu yg ketinggalan di atas meja kmren
Taro : ini syp ?
(Nyesek banget ngeliat balesan sms dari Taro, yang membuat mood gue di pagi ini pun berkurang)
Maya : gue Maya bodoh! Gue mau kasi buku catetan yg lo tinggal kemaren di meja
Taro : oh trnyta lo,knp g pke gojek ?
(Sumpah bahasa singkatnya itu lo, buat gue mau gapar tu anak, untung gue masih punya rasa peduli, jadi gak sejahat itu gue)
Maya : gue bokek, pokoknya lo harus dateng, ato buku lo ini gue sobek !
Taro : y

"Sumpahhh gue kesel sama balesanya , masak cuma 'y' doang , kan ada lagi kata yang gak sesingkat itu" batin gue, yang gak suka Taro udah mulai cuek gitu.

.......

Di depan sekolah, tepatnya di depan pintu gerbang sekolah yang sama dimana mereka berdua bertemu dengan dia dan memulai cerita disini. Harum tanah yang terakhir kali aku tinggalkan kemarin, seakan mengingatkan aku dengan kata Taro yang menyuruhku untuk menjauhiku. Senyum menipis dengan tatapan yang kosong itu terbuang begitu saja ketika Darsy datang dari arah timur.

"Mayaaa"
"Darsyy, sini gue disini"
"Ayo, ngambil buku catetan lo di kelas"
"Eh nnggakk ntar aja, nunggu yang lain dulu"
"Hah ? Yang lain ? Emang lo ngajak siapa ?"
"Eh eeee... eh itu dia "

Seketika seseorang berjaket hoodie berwarna biru datang dari arah

Ketika Sayapku Tumbuh KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang