Part 11

108 17 2
                                    

Seketika gue salting olehnya. Sebenarnya gue sama kak Reyno itu udah kayak adik kakak. Karena kak Reyno itu udah nolongin gue dari bullying kakak kelas pas gue mos. Dan kak Reyno itu juga udah ngebantu gue ngerjain pr, bersihin rumah gue (bukan pembantu maksudnya, tapi pas dia main ke rumah gue, dia nyapu dan bersihin sampah bareng gue). Tapi sayang kak Reyno belum punya pacar, dan dia bilang " kakak gak akan pacaran masa remaja, dan kakak harus dewasa antara memilih pendidikan atau pelajaran" gitu katanya pas gue nembak kak Reyno kelas 10. Tapi semenjak itu gue jadi juara umum aja terus. Tapi setelah kak Reyno keluar kota karena ada pertukaran pelajar, dia tidak bersamaku lagi. Tapi kini dia ada dan gue harus nanyak tentang perasaan gue dengan Taro.

"Aduuh silahkan masuk, ini kak Tya, ini yang pingsan" suara Darsy yang berada di balik pintu
Dan terengah-engah karena dari tadi berlarian terus.

"Hah lo udah sadar May ?" Matanya membulat seketika karena ngelihat gue udah sadar dengan sendirinya.

"Oo udah sadar, hmm kakak balik ke kelas lagi mau ngerjain tugas dulu, jaga kesehatan ya" sahut kak Tya yang langsung menuju ke kelas.

"Lo kok udah sadar, gimana ceritanya tu???"tanya Darsy dengan penasaran dan memasang majah memelasnya.
"Hmm, nanti gue kasik tau, udalah yuk ke lapbas, gue mau lihat siapa yang menang" jawab gue dengan tenang dengan senyum dan menarik tangan Darsy menuju lapbas.

......
"Hari ini Rabu, 17 Januari 2020 (hari, tanggal, tahun ngasal) pemenang BC ( Basketball Competition) adalah....." teriak Pak Edy yang menjadi juri lomba ini yang membuat seluruh podium deg-degan setengah mati.

"Aduhh semoga Taro yang menang gue yakin dia"batin gue yang gak tau skor mereka berapa.

"Pemenangnya adalahh grup Taro Putra Reynaldi" seketika suara gemuruh itu bertebaran di seluruh podium.

"Yey, kan udah tak bilang kak Reyno gak mungkin kalah, uuuu"teriak para fans yang senang karena, jagoannya menang pada pertandingan ini.
Dan isak tangis terharu yang ngebuat gue ikut dalam suasana tersebut. Tapi di sela- sela isak tangis itu ada seseorang yang berada dari podium pemain itu tersenyum kepada gue. Dan berlari jauh, gak tau itu siapa. Karena ketika gue ngelihatnya dia langsung berpaling dari gue.

Kring...kring....kring.. jam istirahat pun berbunyi.
-Kantin-
"Duh, mana sih kak Rey, katanya ketemuan. Aduhhh"gerutu gue yang udah lama nunggu dia.
"Yuk ke kelas"tanya Darsy sembari membayar semua makannanya.
"Hmm gue nunggu di sini ya, ada janji ama seseorang" sahut gue yang merasa gak enak ninggalin Darsy ke kelas sendirian.
"Eeee, yaudah deh. Gue juga ada janji ama seseorang, gue cabut duluan ye" ketusnya yang langsung ninggalin gue.
"Aduhhh,pasti Darsy marah, ahh gak apa lah dia juga sibuk" gumam gue yang sembari meminum minuman gue.

Duaaarrr
"Oh My God, ..."

Kok kaget kenapa yaa???? Ikutin terus ya ceritanya. Jangan lupa vote and comment.
Abis ini slow update ya. Soalnya author lagi sibuk ada acara. Ikutin terus ceritanya ya

Ketika Sayapku Tumbuh KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang