Part 12

132 12 2
                                    

"Oh My God, rokku aduhhh. Kak Reyn...." kaget gue ngelihat rok gue udah basah karena jus yang gue minum jatuh ke rok gue.

"Maaf May, aku gak sengaja, aku cuma bercanda aja, maaf yaaa. Sini aku tutupin pake jaketku" senyum kak Reyn kepada gue. Sontak gue kaget ngelihat perilakunya yang ngebuat gue salting dan pusat perhatian di kantin dan udah jadi hot news di sekolah saat ini.

"Tapiii kak..."
"Udah diem aja kamu, pake ini, ini salahku jadi harus aku yang minta maaf dengan cara ini" jawab Kak Reyn yang udah buat gue tertegun dan gue udah ngerasa tersengakat di lidah gue dan gak tau harus ngomong apa.

"Sini gue pake-in di pinggangmu, ayo sini. Kok gak mau sih, ntar nambah basahnya nyebar loo" jawabnya ngerayu gue buat deketin si Kak Reyn.

"I-iya Kak"
Sontak kata 'iya' tersebut ngebuat semua orang yang berdiri, yang menganga, yang gak jadi mesen makanan, yang ngelewatin kantin, yang mau ngomong jadi lupa apa yamg mau di omongin, yang nguping di kantin itu berteriak spontan seperti "cieee, cieee, aaaaaa, aaaettt ,aet , tembak aja langsung, terima aja, ini live brooo" sembari bertepuk tangan.

"Sini bawa jaketnya, aku aja yang masang" jawab gue cuek dengan pipi yang udah merah mengepul dari tadi.

"Heiii Rey, langsung tembak aja kenapa sih " teriak segerumbulan laki-laki yang ngelewatin kantin sambil bertepuk tangan.

"Ishh diem napa, gue bukan nembak dia tau lo, gue cuma ngasik jaket" teriak Kak Reyn gak mau kalah karena habis dibuli oleh temannya.

"Yahhh, payah loo" semua anak yang diam di sana, seketika gerumbulan besar itu pecah karena jawaban Kak Reyn tadi.

Hening, diam
Semua berjalan seperti biasa, semua asik melakukan aktivitasnya dan yang menjadi bahan rumpian itu adalah gue. Ya gue jadi korbannya.

"Ayo kita pergi, kita ke taman aja yuk, aku udah gak tahan semua yang ada di sini" tanya Kak Reyn yang udah gak tahan dengar suara gosipan anak muda tentang dia dan gue sembari menarik tangan gue. Oh My God, lagi- lagi gue jadi sorotan mata orang- orang yang ada di kantin. Seketika langkah kami pun beriringan dengan cepat.

.....

"Aduhhh, huh dasar murid gak tau berita, malah nyolot - nyolot bilang cie- cie, anjjrrr" bentak gue sambil nendang - nendang kursi taman.

"Udah udah, sini duduk dulu" jawab Kak Reyn sambil ngodein tangannya ngeplak - ngeplakan kursi, yang berarti gue duduk di situ.

"Oya kak, kok kakak bisa dateng ? Eh maksudku kapan kakak dateng? Kok gak bilang dulu sama aku? Kan aku bisa agak enjoy gitu ketemunya gak kaget kayak di UKS " Tanya gue penasaran. Dan gue juga mikir " lo yang ngajak ketemuan kan dia kok gue yang nanyak duluan. Dasar bego" pikir gue bingung.

"Ohh yang itu. Lho kok mgelapor emang kamu satpam wajib lapor 24 jam ? Aku itu udah dateng 3 hari yang lalu"

"Oo berarti kakak dateng pas acara promnight itu dong ?" Tanya gue penasaran.
"Iya, emang kenapa ?"
"Tau gak kak, kemaren aku..." Terpotong
"Dikasi saput tangan dan nepis tangan orang benerkan ?" Tanyanya mengerjikan alisnya.

"Iya kok kakak tau, jangan- jangan kakak ngintip yaaaa ???" Tanyaku yang gak mau kalah mengerjikan alisku.

"Ya iyalah aku tau, orang aku yang ngasik saput tangan itu" celetuk kak Reyn gak sengaja ngomong kejadian kemaren." ups gue keceplosan" gerutunya.

"Hah, kk kakak yang ngasik aku saput ini?" Sembari aku memberikan saput yang ia kasik ke aku kemaren.

"Oh ini, iya. Udahlah ambil aja saput ini anggap aja kenangan dariku" jawabnya santai.

"Hmm em ok deh, hmm kakak udah tau siapa yang aku tangisin di PN itu ?" Jawab aku sambil melirik ke arahnya.

"Ya taulah. TARO KAN ?"
"Oh my god. Kenapa kak Reyn bisa tau. Dia pasti ngintip gue. Dasar penguntit" pikir aku.

"Mm iya. Kok kakak bisa tauuuu? Jangan - jangan ????"
"Ssst diem ah. Aku itu bukan penguntitmu ya. Aku itu dateng ke PN ngelihat kamu sambil lari - lari nangis, terus tak ikutin deh" jelasnya lagi

"Kok kakak bisa tau itu aku?" Tanyaku lagi. Karena aku masih bingung karena takut ia membohongiku.
"Ya iyalah tau. Sini bawa tanganmu" bentaknya dan langsung mengambil tanganku.
"Coba lihat ini, kamu kan make gelang ini kemaren. Gimana sih masak gitu aja lupa. Inikan gelang pertemanan kita"

"Oiya ya aku hampir lupa, mmm kak ini tanganku terus dipegang ?" Tanyaku sambil manggut- manggut dan mengerjikan alis yang artinya lepaskan.

"Oh iya, hampir lupa. Dasar pikun" jawabnya sambil memukul kepalanya.

"Oh ya kak, kakak kok bisa tau yang aku sukain itu Taro ?" Tanya gue lagi yang mazih penazaran.

"Arrgghh kan udah tak bilang, berita kamu suka sama Taro itu kan udah tak bilang kamu itu akhir- akhir ini kamu itu sering ngelihatin Taro, jadi ya aku ngesimpulin bahwa seorang Maya suka sama Taro. Gitchu" jawabnya alay.

"He he he , mmm oya kak, kapan ya aku nembak dia, dan gimana caranya ?" Bisik aku di telinganya sejauh 2 cm dengan frekuensi seperti anjing menggonggong.

"Aduhhh bisa budeg deh gue denger suara itu. Tu suara atau kaleng yang dipukul ? kok cempreng banget sih" ketusnya spontan yang ngebuat aku ngerasa bersalah.

"Iya iya aku minta maaf. Aku cuma pingin nanya aja kalo kapan aku nembak dia dengan waktu yang tepat. Gitu loo" jawab gue kesal karena dibilang suara gue kayak kaleng yang dipukul. "Emang parah bener ya suara gue" pikir gue lagi.

"Hmm intinya kamu harus nembak dia secepatnya dan jangan melupakan pelajaranmu. Nanti kamu urusin cintamu aja lagi. Masih banyak orang yang mengharapkanmu, kayak aku"

"Apa! Kakak mengharapkan aku? Aku gak salah denger ?" Jawab aku melotot seolah olah tidak percaya dengan jawaban itu.

"Eh enggak kok santai aja. Maksudku aku itu ngarapain kamu biar kamu jadi lebih baik kedepannya" jawabnya dengan wajah tenangnya.

"Mm gimana ya kak, aku mau fokus dulu sama si Taro, jadi biar aku dulu yang mempunyai Taro. Baru aku mau fokus sama pelajaranku. Aku cabut dulu ya kak aku mau ngasik dia bunga ini, ucapan untuk kemenangannya da da" aku langsung ninggalin kak Reyn sendirian di kutsi itu.

"Eh tapiii"

Kali ini tak panjangin ya partnya karena masih banyak keseruan di part selanjutnya. Jangan lupa vomment yooo

Ketika Sayapku Tumbuh KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang