Part 5

91 21 3
                                    

Tapi ketika pintu ruangan itu terbuka, hanya ada sosok jenasah yang terbaring ditutup dengan kain kavan.

Seketika tangisan itu mulai menyebar di seluruh ruangan. Air mata demi air mata menetes membasahi kain kavan itu, tapi siapa dia ?

Tangisan duka dan sedu menambah suasana ruangan itu....
Tiba tiba terdengar suara sayup-sayup yang tidak asing lagi mereka dengar.
Ya itu adalah aku.
Memanggil nama mereka dari arah pintu. Pintu ?

Yap. Mereka semua salah alamat, mereka memasuki kamar jenasah. Ya iyalah ada mayat, masak ada buah- buahan.

"Dafa, Candy, David, Triana, Darsy" teriak gue yang masih dikalahkan dengan suara tangis mereka.

"Woy, sini " teriak gue lagi
"Hhiks kok gue ngerasa ada yang mamanggil g gue hiks" celingak celinguk wajah Candy mencari arah suara tersebut.
"I iya ada yang manggil nama gue jugga hiks" jawab Triana gagap. "Vid vid gu gue takut. Arwahnya masih gentayangan. Udah suasana see-rem gini lagi" ketus Dafa yang memutarkan bola matanya ke seluruh penjuru ruangan itu.

"Hiks Hiks gue gak bisa ninggalin elo, lo tuh sahabat gue" tangis Darsy yang menangisi dan memeluk mayatnya itu.
"Udalah Dar dia udah tenang disana" sahut Candy menghilangkan kesedihan Darsy.

"Hi hi hi"
"Ampun deh gu gue minta maaf " Teriak Dafa sambil memeluk David.
"Arghh lo ini Daf, gitu aja takut. Lo kan cowok, harus berani men" ejek David sambil melipat tangannya di depan dadanya.
"Ta ta piii"

DUARRRRR
"Eh kecebong lagi lahiran" celetuk Dafa yang kaget karena gue kagetin.
"Mana ada kecebong lahiran yang ada kecebong itu bertelur" ketus David yang tidak kalah ngomongnya sama Dafa.
"Lo sama aja Dav, kecebong kok bertelur. Yang ada emaknya yang bertelur " sahut cindy yang tidak mau kalah dengan mereka

"Lo kok kalian malah ngomongin kecebong .Ah elo May, terus yang mati ini siapa?" Erang Triana yang mulai ketakutan.
"Oh ini ya mayat lah"
"Bukan itu maksudnya, i ini ma-mayat siapa ? Hiks Ta tar.."
Belum sempat Darsy ngomong...
"Sssst, sebelum gue ngomong tu mayat siapa, lebih baik kita keluar dari ruangan ini. Udah suasananya horor lagi" sahut gue

.....
"Okay, gue kasik tau ya. Tu mayat bukan Taro. Dan gue gak tau itu mayat siapa, dan elo lo semua udah salah masuk ruangan. Ini kamar jenasah peang!!! (semua temen - temen ngeliat palang nama dengan tulisan kamar jenasah)" dan seketika semua temen gue menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Terus Taro dimana? May" tanya Dafa.
"(Sambil nunjukin pake jari ke ruangan ICU3) yang itu tu ruangannya, tadi gue habis dari sana donor darah, dan gue denger suara kalian dikamar ini " jawab gue.

"Jadi jenasah yang gue peluk it tu orang lain, ishhhh ogah gue. Amit amit cabang bayi" ketus Darsy dengan perasaan jijik.
"Elo sih pake peluk segala. Emang Taro tu siapa lo sih ?" Ketus Cindy jutek.
"Dia ituu...."

Mau tau kelanjutannya??? Ikuti terus ceritanya. Kalo belum dapat feelnya,silahkan baca ulang. Dan jangan lupa vote dan coment ya

Ketika Sayapku Tumbuh KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang