part 10

97 18 1
                                    

Dan gue ngelihat Taro minum air itu dan menyiramkan air itu ke kepalanya, saat itu perasaan gue meleleh seketika, teriakan di semua podium secara spontan yang ngebuat gue makin senang dan bahagia karena cuma gue yang ngelihat dia secara dekat. Dan ughhh lagi - lagi dia buat gue meleleh, karena rambutnya yang menepis nepeis mengeluarkan air yang tadi. Dan itu yang ngebuat dia semakin cool di mata gue saat itu.

"Taro, lo gauhol bengutttt" tiba tiba bruukk .gue pingsan di hadapan Taro karena hati gue udah luluh sama ketampanannya, dan taro menahan gue dan membawa gue ke UKS, serentak suara di podium itu semakin mengeras. Dan kata yang paling gue inget saat itu adalah "Dasar Tukang Caper,uuuuu" teriak semua gemuruh penonton yang tidak terima dengan semua ini. Dan teriakan itu berakhir dengan pluitan yang keras( karena pluitnya ditiup di depan 3 mikrofon).

-UKS-

"Woyyy sadar,hmmm aduh waktu gue lagi 3 menit lagi"

"Hah Maya, bangun May. Ini kenapa dia ?" Tanya Darsy yang baru datang dari toilet dengan wajah sedih.

"Aduhh susah ngejelasinnya. Gue mau ke lapbas lagi, gue gak peduli sama tu cewek. Sembuhin dia Dar, biar gue gak dibilang orang yang bertanggung jawab" jawabnya dengan nafas yang tidak teratur dan terburu- buru ingin ke lapbas lagi.

"Aduhhh gimana ni gue, udah gue gak bisa ngobatin orang, malah disuruh nyembuhin" gerutunya sambil mondar - mandir di ruangan itu sambil mencari obat yang cocok untuk gue.

"Hmmm, aha panggil Candy aja dia kan anak PMR" pikirnya dalam hati. Lalu Darsy pun menelepon Cindy, tetapi tak di ankat olehnya. "Aduhh kok gak diangkat sih" gerutunya, hingga dia berdecak kesal. "Gak pa palah, gue sms aja dia"

-via SMS-

*Darsy : lo dimana can ?(09:14).
"Aduhh lama banget sih di jawab" gerutunya sambil sesekali memeriksa hpnya.
*Candy : gue lagi lomba PMR (09:45). Jawaban itu yang membuat Darsy merasa bingung dan kacau.
*Darsy : kalo gitu, ada gak anak PMR yang bisa nolongin orang pingsan yang gak ikut lomba ke sana?. Seketika wajah Darsy berubah menjadi gelisah, menginginkan ada seseorang yang bisa ngebantu gue.
*Candy : ada sih, tapi dia mantan PMR
*Darsy : gue gak peduli, yang penting dia pernah belajar PMR dulu
*Candy : kalo gitu cari Kak Tya Atsari di kelas XII IPA (A). Dia bisa nyembuhin orang pingsan. Udah dulu ya, gue mau lomba. Doa in ya.
*Darsy : ok. Makasi

Setelah via Sms yang sangat panjang itu, Darsy pun berlari kencang menuju kelas itu. Tapi sebelum sampai ke kelas itu. Ada seseorang yang memasuki ruang UKS itu. Yang langsung mengambil minyak angin di perkakas UKS dan langsung mengisinya di kening gue dan di taruhnya minyak angin itu di bawah hidung gue.

5 menit kemudian...
Lambat tapi pasti mata gue kebuka secara perlahan lahan.
Dan ngeliat sosok yang gue kenal tetapi gue lupa namanya.

"Woy bangun, udahan kali pingsannya" tanya seseorang dan itu yang berdiri di hadapan gue saat ini.
"Ah apa, kok gu gue di sini?" tanya gue sembari memutari mata gue ke semua sudut ruangan itu.
"Eh kak Reyno, kok kakak di sini ? Kapan kakak ke sini ?Bukannya kakak lagi lomba ya ?" Tanya gue bingung dan gagap ngerasa diperhatiin banget olehnya.

"Oh itu udah 2 hari yang lalu, udahan ya aku mau ke lapbas lagi, nanti kita bisa ketemuan kan di kantin?" Sahutnya yang berharap mendapatkan jawaban iya dari gue.
"Hmm gimana ya??? Ya udah deh. Makasi ya udah nyem..." belum sempat gue lanjutin bicara, eh malah dia pergi berlari sambil bicara, " Yes , yuhu" sambil berloncat, mengangkat tangannya dan berlari ke arah lapbas dengan senyumannya mengharap ke arah gue.

Seketika gue salting olehnya. Sebenarnya gue sama kak Reyno itu udah kayak adik kakak. Karena kak Reyno itu udah...

BERSAMBUNG.....
VOMMENTNYA YOO

Ketika Sayapku Tumbuh KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang