Chapter 1 : Pertemuan

388 22 0
                                    

Setelah sampai di parkiran sekolah, Saeron dan Mingyu keluar dari mobil sport warna putih hadiah dari Ayahnya, karena mereka selalu peringkat parallel satu di Seoul Junior High School. Mereka berjalan lurus kekoridor besar sekolahnya, didepan koridor terdapat taman mini dan air mancur yang cukup besar, dibawahnya ada tulisan besar SEOUL INTERNATIONAL HIGH SCHOOL.

Yup, itu adalah nama sekolah mereka, sekolah bernaungan Internasional yang sangat bergengsi di Seoul Korea Selatan, hanya anak cerdas, rajin, tekun dan orang berfulus yang dapat masuk disekolah ini, karena biaya masuknya yang sangat fantastis membuat siswa/i kalangan menengah kebawah tidak sanggup bersekolah di SIHS, kecuali bisa mendapatkan beasiswa masuk ke sekolah tersebut, yang tentunya tingkatan soal tes beasiswa lebih sulit dari tes masuk jalur normal.

Walaupun Saeron dan Mingyu adalah anak konglomerat, tapi mereka masuk sekolah ini tidak dengan cara uang sogokan, melainkan ambil peran dalam tes masuk yang diselenggarakan oleh SIHS, dan mereka lolos 100% karena usaha mereka sendiri. Kakak beradik ini memang memiliki otak yang genius, walaupun mereka berasal dari golongan atas tapi mereka tidak pernah menyombongkan harta kekayaan mereka, mengingat kalau mereka sekarang hanyalah seorang pelajar biasa yang belum bisa menghasilkan uang sendiri dan membanggakan orang tua mereka, sifat mereka memang perlu dicontoh.

Saeron Pov.

Setelah aku dan oppa berpisah dikoridor tengah, aku melanjutkan langkahkh menuju kelasku, jaraknya memang cukup jauh karena berada dilantai tiga, jadinya aku harus naik lift. Hal itu sangat membosankan, kamu tau kenapa? karena disekolah ini tidak menyediakan fasilitas anak tangga, padahal kan lebih baik naik anak tangga badan bisa berkeringat, nah kalau naik lift, sama saja aku tidak olahraga pagi kan?

Tringgg

Lift pun terbuka, aku segara berlari ke kelas, aku terlalu bersemangat pagi ini, karena mapel pertama hari ini Kimia.

Brukkk

"Hyaa kamu! Kalau jalan lihat pakai mata! Jangan pakai kaki!"

Kurasakan kepalaku berputar putar, aku tidak peduli ucapan kesal dari sunbae yang berdiri di depanku, aku yakin kalau namja itu sunbae karena dasi kita berbeda warna.

"Aissh Sunbae, jadi namja jangan lebay dong! itu kan masalah sepele!" Ucapku sambil melanjutkan langkahku menuju kelas, pusing kalau berurusan dengan namja.

"Woi junior kurang sopan!"

Aku masih bisa mendengar umpatanya yang mengarah kepadaku, bodo amat.

X.Science A_Briliant

"Anyeong Saeron.ah" Sapa sahabatku Kim Soohyun.

Aku hanya mengangguk malas, sekarang ini aku tidak bersemangat karena ulah namja tadi,entahlah siapa namanya, aku tidak mau tahu.

"Kamu kenapa eoh? biasanya hari senin hari bahagiamu?"

Aku tidak bahagia hyun-ah.

"Ani, aku baik-baik saja." balasku berbohong, dia baru saja sembuh dari penyakitnya, tidak mungkin aku memberinya sebuah balasan yang tidak mengenak hati.

Diririring...Saatnya pelajaran pertama dimulai... Diririring

yes suara bel masuk, ini yang aku suka.

Author Pov.

Sudah 6 jam berlalu, tapi jam pelajaran belum selesai, padahal murid-murid yang lain sudah berhamburan keluar kelas. Begitulah derita murid A Briliant, mereka ada pelajaran tambahan satu jam sebelum istirahat, pelajaran tambahan ini tidak berlaku oleh murid dari kelas A Clever dan seterusnya. Sekolah ini memang paling jeli dalam hal menentukan kelas, bahkan kelas A pun dibagi menjadi 2 yaitu: kelas A khusus murid dengan IQ diatas 120 atau bisa dibilang memiliki kecerdasan dari lahir, dan kelas A khusus murid dengan IQ dibawah 120 yang memiliki kepribadian rajin dan kritis, bisa dibilang pintar karena berusaha untuk bisa.

Brakkkkhh

"Kim Saeron! bisa tidak kamu tidak tidur dalam pelajaran saya" teriak Mr.Lee didepan bangku Saeron, karena memang bangku saeron berada didepan meja guru.

"Aiishhh songsaenim waeyo?" Ujar Saeron dengan mata sedikit tertutup. Penghuni kelas hanya mengelus dada melihat tingkah Saeron, sebandel-bandelnya murid dikelas A masih bandel Saeron karena jadi tukang tidur ketika guru menjelaskan, berbeda dengan yang lain, mungkin murid sebandel dikelas ini hanyalah menyumpel telinga mereka dengan headshet bluetooth ketika guru sedang menerangkan dan memasang muka seakan-akan fokus dengan penjelasan guru. Ingat bandelnya jenis ini hanya berlaku dikelas A karena bandelnya murid selain A lebih dari ini apalagi bandelnya Saeron.

TBC

Androphobia Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang