Chapter 21 : Tragedi Kotak-Kotak

82 3 2
                                    

Author Pov.
Malam semakin larut,hiruk riuh kota semakin ramai,kehidupan malam sebentar lagi di mulai,kehidupan pelajar sebentar lagi akan damai dalam mimpinya,tapi tidak dengan rumah yang berada di pinggiran kota Seoul yang dihuni keluarga Kim ini,kedua anak mereka Kim Mingyu dan Kim Saeron masih terlihat asyik dengan kegiatanya sedangkan ke dua orangtuanya sedang asyik berlayar di pulau kapuk.
"Sekarang jam berapa ya?" Ujar Mingyu yang masih stay dengan joystick di tanganya,rupanya setelah pulang sekolah dia langsung bermain game untuk menghilangkan stres karena terlalu banyak memakan materi pelajaran.Dia melirik jam warna putih yang berada di dinding,matanya yang semula normal tiba-tiba melebar karena shyok melihat jam yang berada di dinding.
"MWOYA!! JAM TIGA DINI HARI,OH MY GOOD!" Teriak Mingyu dengan hebohnya,Saeron yang duduk tidak jauh dari Mingyu terpaksa harus membungkam mulut sang kakak,"Hyak oppa ini sudah dini hari,jangan teriak-teriak nanti Appa sma Eomma bangun!" Ujar Saeron yang telapak tanganya masih stay membungkam mulut kakaknya.
"Emmpphh emmpphh lephashkhan oppa tak mbisha mbicharha." Ujar Mingyu dengan tidak jelas sambil tanganya berusaha melepas tangan Saeron.
"Huh huh huh,Saeng kamu mau Oppa cepet-cepet tinggal nama! Hidung oppa jangan di bungkam juga." Ujar Mingyu yang merasa kesal dengan kelakuan adiknya,Saeron hanya cengengesan,"Mianhae oppa jeongmal mianhae." Ujar Saeron sambil membungkukkan badanya.
"Btw apa yang kamu buat? Jangan-jangan buat The8 ya?" Ujar Mingyu,Saeron langsung mengangguk.
"Aisshh jinjja apa rasa sayangmu ke Minghao lebih besar daripada Oppa ha? Oppa juga mau di buatin itu." Ujar Mingyu sambil memanyunkan bibirnya.
"Hwaa bukan begitu oppa,aku masih sayang sama oppa,sayang banget malahan melebihi sayangku ke semuanya,oppa kan segala-galanya bagiku." Ujar Saeron sambil tersenyum.
"Trus kenapa Oppa tidak pernah dibuatin itu,jujur Oppa bisa saja cemburu sama Minghao." Ujar Mingyu yang masih memanyunkan bibirnya.
"Ani Oppa,aku baru saja bisa membuat ini,nanti setelah ulang tahun Minghao sunbae sudah berlalu,Saeron bakal buatin kok buat Oppa bahkan lebih bagus daripada ini." Ujar Saeron meyakinkan Mingyu.
"Janji?"
"Janji Oppa."

Pagi Hari
"Chagi anak kita kemana? Di kamarnya nggak ada." Ujar Ny.Kim ibunda Saeron dan Mingyu.
"Hah? Nggak ada? Pasti mereka tidur bareng di suatu tempat,tadi di balkon atas nggak ada,mereka kemana ya?" Ujar Tn.Kim berusaha menemukan ke dua anaknya yang sering ketiduran di luar kamar.
"Sudahlah kamu cari ya,aku mau masak." Ujar Ny.Kim sambil menuju ke dapur.
Tn.Kim sekarang sedang sibuk memuatari rumahnya untuk mencari dimana keberadaan dua anaknya yang memiliki sifat sebelas dua belas aneh itu.
"Appa sedang mencari apa?mungkin Mingyu bisa membantu." Ujar Mingyu yang berada di belakang ayahnya dengan memasang wajah polos.
Tn.Kim langsung menengok kebelakang dan mendapati anaknya yang tengah berdiri tegap dengan rambut yang masih basah dan handuk warna putih yang tertengger di pundak kananya,pertanda dia selesai mandi.
"Mingyu bisa tidak membuat Eomma mu tidak khawatir? Appa mencarimu dari tadi!" Ujar Tn.Kim
"Mianhae Appa,Mingyu tidak bermaksud menghilang tanpa alasan,kemarin malam Mingyu tidur di karpet depan TV." Ujar Mingyu.
"Adikmu dimana?" Tanya Tn.Kim
"Mungkin sedang mandi Appa." Jawab Mingyu.
"Kenapa manggil-manggil Saeron."
Belum sempat 2 detik Saeron berjalan ke arah mereka sambil tangan kananya membawa sepotong roti bakar rasa strawbery favoritnya.Tapi aku rasa ada sesuatu hal yang di lupakan yang membuat Saeron langsung menutup matanya tapi itu hanya lima detik selanjutnya mata Saeron langsung berbinar-binar,melihat tingkah laku aneh Saeron,Mingyu langsung menghampiri Saeron yang jaraknya tidak jauh dari mereka berdiri.
"Saeng? Sehat?" Ujar Mingyu sedikit khawatir.
"Jangan mendekat oppa,jika mendekat nanti mata Saeron akan copott." Ujar Saeron sedikit histeris.Mingyu semakin bingung dengan ucapan Saerom.
"Oppa keren dehh,nggak nyangka Oppa punya perut kotak-kotak." Ujar Saeron dengan iseng menyentuh perut kotak-kotak kakaknya,rupanya Mingyu tidak menyadari kalau dirinya sejak selesai mandi belum memaki baju,jadilah sekarang wajah Mingyu merah padam.
"Hyakk Appa kenapa tidak bilang kalau Mingyu belum memakai baju! Lihat sekarang Aib Mingyu terpampang nyata di mata Saeron!"Teriak Mingyu.
"Mianhae Mingyu,Appa juga tidak menyadari kalau kamu belum pakai baju hehehehe Appa pergi ke taman belakang dulu,sekolah yang rajin ya nak." Ujar Mr.Kim yang berusaha keluar dari urusan adek kakak yang gj ini.
"Oppa kenapa nggak bilang pnya ABS sih? Kan Saeron punya vitamin langsung di sini." Ujar Saeron sambil senyam senyum tidak jelas.
"Hushh ngawur kamu,sejak kapan kamu jadi Byuntae hah?" Ujar Mingyu yang sedikit bergidik ngeri melihat adiknya yang tiba-tiba menjadi bringas.
"Kyaaaaaaaa Saeron Saeng ku yang cantik lepasin nggak,oppa belum pakai baju jangan main peluk-peluk dong." Teriak Mingyu dengan latah karena tiba-tiba Saeron memeluknya.
"Tidak mau,Saeron pengen ngrasain meluk oppa yang sedang tidak memakai baju rasanya beda." Ujar Saeron yang semakin jahil.
"Dalam hitungan 3 detik kalau kamu tidak melepaskan pelukan ini oppa akan.." belum sempat Mingyu bicara Saeron langsung mencium pipi kakaknya dan lari menuju meja makan,"Eomma Saeron ingin makan di sekolah saja hari ini Saeron berangkat duluan yah." Ujar Saeron yang masih terdengar di telingan Mingyu.
Mingyu yang masih shyok dengan perlakuan aneh dari Saeron hanya tersenyum simpul,"ada apa denganya? Kemarin dia salah minum apa?" Gumam Mingyu

TBC.

Maaf Chapter kali ini GJ dan nggak sesuai alur.
Karena Author yang kesepian ini mengidamkan seorang kakak yg mustahil untuk di miliki jadinya ya seperti ini 😂😂

Androphobia Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang