Dua Puluh Enam

5.1K 320 1
                                    

Kekelawar keluar dari semak-semak.

Satu persatu lama kelamaan semakin banyak. Pearl berlari ketakutan. Sambil menoleh kebelakang.

Tiba-tiba...

Braak Pearl terjatuh.

"Aww lututku." Keluar cairan berwarna putih kebiruan dari lututnya yang terluka.

'Ah ya.. aku kan bukan manusia lagi. Pasti mereka tidak tertarik dengan darahku.'

Pearl berdiri dan membersihkan roknya yang kotor.

"Hey... kekelawar pergi sana. Aku bukan manusia. Pasti darahku tidak selezat manusia."

"Haha.. kau bodoh. Kau adalah manusia yang berubah menjadi demon. Darahmu sama seperti darah seekor unicorn. Darahmu 100× lebih lezat dari manusia." Kata salah satu kekelawar.

"Ah sial." Pearl mengambil banyak batu kerikil dan melemparnya pada kekelawar.

"Yes tepat sasaran."

Satu kekelawar jatuh.

Pearl melemparnya lagi dan lagi banyak kekelawar yang sudah jatuh dan badannya tergeletak di tanah.

"Haha sekarang tinggal kau dan aku."

Kekelawar terakhir itu berubah menjadi seorang vampir.

"Sial." Pearl berlari sekuat dan secepat mungkin dengan darahnya yang masih mengalir.

"Aww perih." Pearl berlari dengan kaki pincangnya.

Pearl melihat jalan keluar tinggal beberapa meter lagi.

Vampir itu berubah menjadi kekelawar lagi dan menghalangi jalan Pearl.

"Kau tidak akan bisa keluar dari labirin ini sebelum aku mencicipi darah manismu itu nona."

"Dalam mimpimu tikus terbang."

Pearl melihat sekelilingnya. Ada batang pohon yang lumayan panjang dan mengangkatnya.

Pearl memukul kekelawar itu. Tapi kekelawar itu dengan cepat menghindar.

Pearl memukulnya lagi dan lagi. Tapi kekelawar itu selalu cepat menghindar.

"Ha.....ha... sebentar aku atur nafas dulu." Kata Pearl sambil bernafas ngos-ngosan.

"Haha silahkan nikmati udaramu selagi bisa. Karena setelah ini kau mungkin kehabisan darah dan tidak bisa menghirup udarah lagi." Kata kekelawar dengan sombong.

Saat kekelawar itu lengah. Pearl memukulnya dengan keras.

Kekelawar itu jatuh.

Dengan cepat Pearl berlari keluar dari labirin.

Setelah keluar dari labirin Pearl melihat banyak sekali pohon.

"Sepertinya ini hutan."

Pearl melihat sebuah bukit di ujung hutan.

"Ah mungkin itu tempatnya.tapi tinggi sekali. Aku lelah untuk mendaki."

Pearl berjalan pelan.

Dilihatnya sebuah kertas yang tertempel disebuah pohon.

Pearl memgambilnya dan membacanya.

"Hati-hati dengan langkahmu."

"Ah apa yang dimaksud dengan surat ini? Pasti banyak jebakan disekitar sini."

Pearl berjalan dan banyak akar pohon yang merambat diatas tanah. Pearl sangat hati-hati sehingga tidak menginjaknya.

Cuit cuit

Terdengar siulan burung.

Pearl melihat keatas langit.

Ciut ciut ciut

Suara itu semakin terdengar banyak.

Sangking penasarannya Pearl melihat keatas terus tanpa sengaja dia menginjak salah satu akar.

Grrrrtt grrrt..

Tanah itu berguncang hebat.

"Woow apa ini gempa bumi."

Sial kenapa dia tidak memberiku kemudahan untuk menemuinya.

Be An Demon (Completed 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang