m

1.9K 230 22
                                    

"Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?"

"Aku ingin membeli sebuah seragam."

"Silakan menuju kemari."ujar seorang pelayan paruh baya yang menuntun Sehun menuju area seragam.

"Lihatlah pria itu! Ya ampun... Tampan sekali dia!"bisik beberapa pelayan lain dari jauh yang masih terdengar oleh Sehun.

"Aku memang tampan."ungkap Sehun dalam hati.

"Karena bahu anda yang lebar, seragam ini mungkin cocok dengan anda."ujar pelayan yang menuntun Sehun memberikan Sehun setelan seragam yang sama dengan miliknya di mansion.

"Aku ingin membeli seragam untuk perempuan."ujar Sehun menggegerkan pelayan di sana.

"Aku sudah punya seragam seperti ini di rumah."ujar Sehun datar.

"Maafkan saya."

"Kenapa dia membeli seragam perempuan?"bisik pelayan lain.

"Apa dia seorang cabul?"

"Hussh... Tidak mungkin pria setampan itu seorang cabul. Mungkin dia membelikannya untuk adik perempuannya."

"Apa ini untuk adik perempuan anda?"tanya pelayan yang bersama Sehun.

"Bukan. Kekasihku baru saja pindah kemari dari Vancouver, dia akan bersekolah denganku jadi aku ingin memberikan seragam ini untuk kejutan."ujar Sehun dengan sedikit penekanan di kata 'kekasihku'.

"Bisa anda deskripsikan kekasih anda? Saya akan mencari ukuran yang sekiranya pas untuk kekasih anda."

"Tingginya 168 cm dan sedikit kurus."ujar Sehun singkat.

"Model seragam apa yang anda inginkan?"tanya pelayan tersebut.

"Sama seperti tadi."

"Baiklah, saya akan mengambilnya."ujar pelayan itu sebelum undur diri mengambil seragam permintaan Sehun.

"Sayang sekali, dia sudah punya kekasih."beberapa pelayan itu masih sibuk membicarakan Sehun meskipun mereka tidak tau kalau Sehun mendengar semuanya.

Perlahan Sehun menanggalkan kacamatanya, sengaja diperlambat agar memberi kesan keren di setiap gerakan. Mata hazelnya langsung diterpa cahaya lampu yang membuat Sehun beribu kali lebih tampan.

"Astaga! Dia benar-benar tampan!"Sehun tak bisa menahan seringainya. 

"Tuan, ini seragam anda. Apa ada yang anda inginkan?"tanya pelayan itu.

Sehun menyimpan kacamatanya ke dalam sakunya sebari melihat ke sekeliling. Dia menemukan area sepatu.

"Aku akan melihat-lihat sepatu."ujarnya meninggalkan pelayan itu.

"Sehun menatapi jejeran sepatu yang ditata rapi di rak. Ada banyak jenis sepatu disini mulai dari keds, flat shoes, highheels dan sandal.

Sepasang sepatu keds di ujung tiba-tiba menarik perhatiannya. 

"Ahra pasti akan semakin cantik dengan sepatu ini."batin Sehun melihat sepatu keds warna putih.

"Permisi, aku ingin mengambil sepatu yang ada di ujung itu."ujarnya pada pelayan yang ada di area tersebut.

Setelah itu, Sehun pun membayarnya di kasir. Sehun melihat barang-barang yang baru saja ia beli lalu tersenyum singkat.

"Baiklah. Apa yang lagi yang harus kubeli untuk Ahra?"gumam Sehun di depan toko.

-----

Ahra tak bisa menutup matanya ketika malam mulai larut. 

Who's The Lucky One?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang