x

87 14 0
                                    

"Apa kalian lupa dengan kami?"tanya Leeteuk.

"Jumlah kalian berkurang banyak ya."sambung Ryeowook.

"Kami semua tau nama kalian tapi mungkin klaian yang tidak mengenal kami."kata Leeteuk.

Dua belas pria paruh baya itu memperkenalkan diri mereka masing-masing di hadapan sembilan pria muda yang masih kebingungan.

"Kalian mungkin terkejut dengan kedatangan kami, tapi kami adalah ksatria pelindung keturunan werewolf. Ahra adalah keturunan murni terakhir yang harus kami lindungi."jelas Kibum.

"Tapi karena kami tak bisa mendekat karena Ahra bersama ayahnya, kami membagi kekuatan kami dengan kalian. Karena kalian memiliki insting yang sama kuatnya dengan kami untuk melindungi Ahra."tambah Siwon.

"Kenapa baru sekarang kalian muncul?"tanya Chanyeol.

"Karena ada kalian, kalian mampu menjaga Ahra dengan baik setelah hancurnya rumah Ahra di Vancouver."sahut Shindong.

"Meskipun selama pengejaran Seunghoon, kalian harus kehilangan tiga orang di antara kalian. Tapi percayalah, mereka sekarang masih hidup dan berada dalam bahaya yang sama dengan Ahra."lanjut Yesung.

"Kita harus cepat menyelamatkan mereka, karena Seunghoon dapat melakukan apapun untuk menjadi abadi."kata Kangin.

"Tapi kenapa Ahra? Bagaimana dia tau?"tanya Xiumin.

"Seunghoon adalah mata-mata sebuah organisasi hitam yang memantau penelitian Kyuhyun. Karena tau seluk beluknya, akhirnya dia berhenti bekerja pada organisasi itu dan bekerja untuk dirinya sendiri."lanjut Hangeng.

"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?"tanya Kai.

"Kita harus melakukan sesuatu."

-----

Cling

Ahra terbangun dengan kaki dan tangan yang terikat rantai di ranjang yang ia tempati. Ahra terburu-buru bangun dari pembaringannya. Matanya mulai bergerak memperhatikan ruangan putih yang ia tempati.

 "Ah kau sudah bangun."

Pandangan Ahra langsung menuju suara berat Seunghoon yang datang sambil membawa nampan makanan. 

Tubuh Ahra langsung meringkuk, tangannya berusaha memeluk lututnya sendiri ketika Seunghoon datang dengan seringai menyeramkan di wajahnya.

"Oh ayolah, jangan takut padaku."kata Seunghoon yang duduk di tepi ranjang Ahra.

Tangan Seunghoon mulai bergerak berusaha menyentuh wajah Ahra.

PLAK

Ahra menepis kasar tangan besar itu dan semakin menenggalamkan wajahnya ke lipatan lengan yang memeluk lututnya.

"Beraninya kau!?"teriak Seunghoon yang langsung menarik tangan Ahra kasar hingga badan mungilnya terjatuh dari ranjang. Seunghoon masih menarik tangannya menyeret Ahra keluar ruangan, membawa tubuh kurus Ahra menuju sebuah ruangan isolasi.

"Aku berniat melakukannya dengan lembut denganmu. Tapi sepertinya kau sama sekali tidak bisa berkerja sama."kata Seunghoon yang mengangkat tubuh Ahra dengan mudah di sebuah kursi, mengikat Ahra dengan sabuk kulit di kedua tangan dan kaki Ahra.

Seunghoon keluar dari ruangan dan kembali dengan sebuah suntikan di tangannya.

"Aku masih penasaran dengan kekuatan yang kau miliki. Ayahmu memang bodoh menganggap kekuatanmu adalah penyakit."kata Seunghoon yang mulai menyuntikkan cairan bening yang tidak diketahui Ahra apa di leher Ahra.

"AARRGGHHH"

Ahra berteriak kesakitan. Tubuhnya serasa dicabik-cabik, semua urat nadi di tangan dan leher Ahra mengerat hingga membiru. Pupil mata Ahra bergerak cepat, warna matanya pun mulai memudar. 

"HAAAARRGGHHH"

"AHRAAAA!"

"AHRAAAAAA!"

Luhan, Tao dan Kris bergantian meneriaki nama Ahra dari sel tempat mereka di tahan. Mereka bisa melihat bagaimana tubuh mungil Ahra diikat di kursi dan Seunghoon yang menyuntikkan sesuatu ke tubuh Ahra.

Sekelebat cahaya tiba-tiba muncul di antara pertemuan tulang selangka Ahra, tepat di bawah lehernya. 

Seunghoon menyadari hal tersebut dan berusaha menyentuhnya.

GREP

Terkejut, Seunghoon mendapati tangan Ahra yang menahan tangannya. 

"Grrrr..."

Ahra menatap Seunghoon bagaikan hewan yang marah. Matanya berubah warna menjadi coklat muda. 

Krraat

Ikatan pada tangan tangan Ahra sobek karena pergerakan liar Ahra. Ahra menarik tangan Seunghoon dan mencekik leher Seunghoon dengan tangan yang lain. 

Seunghoon berusaha menggapai sesuatu dari saku celana, sebuah suntikan dengan cairan berwarna merah. Seunghoon menusukkan jarum suntik itu ke tangan Ahra yang mencekiknya. 

"AARRRRGGHH... GRRRRRRRAGGGHH..."

Sambil berteriak kencang Ahra melepaskan cekikan tangannya pada Seunghoon dan melempar badan Seunghoon ke dinding.

 Ahra masih meraung sambil memegangi kepalanya. 

"Huk... Uhuk..."Seunghoon terbatuk sebari memegangi lehernya yang memerah. Jika saja dia tidak bisa melepaskan diri, sudah dipastikan nyawanya sudah melayang.

Ahra akhirnya tidak sadarkan diri dan berubah wujud menjadi seekor serigala berbulu putih. 

"Kristal itu pasti kuncinya."



✖✖✖  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who's The Lucky One?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang