q

1.7K 198 20
                                    

"Yak! Kenapa kalian masih di sini?! Kembali ke kelas kalian!?"

Sehun dan Kai langsung menoleh ke arah suara yang berasal dari Guru Im.

"OH SEHUN!!! KIM JONGIN!!! KEMBALI KE KELAS KALIAN SEKARANG."teriak Guru Im lantang membuat Sehun dan Kai buru-buru berlari terbirit-birit kembali ke kelasnya.

Ahra dan teman sekelasnya melihat ke luar kelas ketika menemukan Guru Im sedangkan berkacak pinggang.

"Aku Xiao Lu, senang bisa bertemu denganmu."

Teman sebangku Ahra memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Ahra. Ahra menerima uluran tangan itu dengan senyum lebar.

"Cho Ahra. Senang berkenalan denganmu."ujar Ahra ramah lalu kembali menghadap ke depan mendengar penjelasan guru tanpa menyadari senyum tak terartikan dari namja yang baru berkenalan dengannnya.

-----

Sehun dan Kai sama-sama merasakan keberadaan seseorang yang terus mengintainya. Bukan apa-apa, tapi insting mereka begitu kuat untuk merasakan keberadaan seseorang bahkan dari jarak beratus meter sekalipun.

"Aku tau apa yang kau rasakan."ujar Sehun tanpa menatap Kai yang duduk di sampingnya.

"Tapi aku tidak bisa melacak auranya."ujar Kai sambil mengusak rambutnya asal.

"Aissh...."dengus Kai.

------

Ahra sedang berada di perpustakaan bersama teman-teman sekelasnya. Ahra masih belum bisa beradaptasi dengan baik sehingga hanya Xiao Lu yang menemaninya.

"Hei Lu, kira-kira buku apa yang bagus untuk tugas ini?"tanya Ahra yang menyusuri rak-rak buku dengan Xiao Lu di belakangnya.

"Semua buku bagus, tapi kusarankan cari buku yang tipis saja."ujar pria berambut peach itu menyarankan.

"Kalau begitu kau bantu mencari ya? Kau cari di sini, aku akan mencarinya di sebelah sana."ujar Ahra yang langsung berlari meninggalkan Xiao Lu menuju rak di sudut lain.

BRUK

Ahra merasakan nyeri ketika tubuhnya terjerebab karena seseorang menjegalnya.

"Aah... Murid pindahan, maafkan aku ya. Aku benar-benar tidak sengaja." ujar seorang gadis bermake up yang berdiri di samping Ahra sambil memasang wajah liciknya.

"Tak apa."ujar Ahra yang lamgsung berdiri.

"Salahku karena berlari di sini."ujar Ahra lalu melanjutkan perjalanannya.

"Kita lihat nanti, apa jalang itu masih betah berdekatan dengan Sehun sunbae."

"Akan kupatahkan kakinya jika dia berani menyentuh Kai sunbae."

Ahra's POV

Ahh... Karena tuan muda Sehun dan Kai ya? Jelas saja, merka kan sangat tampan dan keren. Tuan muda yang lain juga.

Sepertinya aku harus ke ruang kesehatan. Lututku sedikit lecet akibat terjatuh tadi. Dengan langkah sedikit terseok aku berjalan menghampiri Xiao Lu dengan sebuah buku yang kuambil asal dari rak.

"Kau sudah dapat bukunya?"tanya Xiao Lu yang juga sudah membawa sebuah buku.

"Ayo kita kembali ke kelas."ujarku sambil mendirong Xiao Lu agar berjalan terlebih dahulu.

Semoga saja Tuan Muda tidak mengetahui hal ini.

Luka lecet di lututku memang sedikit kontras dengan kulitku yang putih. Dan pergelangan kakiku terasa ngilu setiap aku melangkahkan kaki.

Who's The Lucky One?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang