Hai aku come back lo...
Tolong ya kasih saran-saran gitu...Voment kalian ya jangan lupa . Happy reading aja yah...
Bunda Alrai memasuki kamar Alrai.
"Sayang , kamu tadi bunda tungguin di meja makan kok gak dateng-dateng eh ternyata masih tidur. Ayok bangun udah jam berapa ini. Ayok bangun"
"Mmm... apa sih bun..."
"Okay kalo gak mau bangun , nanti kalo telat terus masuk bk bunda nggak mau dateng jadi pertanggungjawaban okay"
"Iya iya deh..."
Alrai menengok jam weker di sampingnya . Begitu terkejutnya ia, ternyata ia bangun sesiang itu pukul 06.15 .Grk srtt brukkk
Dia terjatuh dari kasur empuknya bersama boneka kucingnya.
Dengan tergesa-gesa ia mengambil handuk dan mandi.
Tiba-tiba
Srtt brukk
Ia terjerat selimut yang masih membalut tubuhnya. Oh pagi yang mengenaskan bukan?
15 menit kemudian
"Bun Alrai berangkat ya. "
"Ehhh makan dulu"
"Nanti aja di sekolah"
"Ini roti makan dulu"
Alrai menghampiri rak sepatu dan mengambil sepatunya.
Sambil membenarkan tasnya ia mengoleskan selai di roti itu dan segera dilahapnya."Udah bun , Alrai berangkat ya"
"Hati-hati ya ..."Alrai menuju halaman rumah sembari memakai sepatu. Ia menuju samping rumah untuk mengambil sepedanya.
Oh tidak
Sepedanya tidak ada. Lalu dimana , masa iya ada maling , orang tadi saat mau mandi ia menengok jendela sepeda masih ada.
Alrai segera masuk dan menuju dapur rumahnya.
"Bunda... sepedanya kok nggak ada? Masa ada maling pagi-pagi begini." ucapnya yang gelisah sekali.
Ibunya menepuk jidatnya sendiri.
"Oh iya bunda lupa. Tadi sepedanya dipakai Gita ke sekolah. Ban sepedanya bocor Al..."
"Loh kok dipakai sih Bun , terus aku gimana?"
"Pumpung masih belum jam 07.00 cepet gih ke pertigaan , cari angkot."
"Hsss..." Alrai mengacak-ngacak rambutnya. Padahal sudah dikuncir kuda dan sekarang sudah terlihat berantakan. Mengingat 20 menit lagi sekolah akan ditutup.
"Bunda Alrai berangkat ya..."
Segera ia berpamitan dan menjabat tangan Bundanya.
Bundanya menggeleng-geleng dengan sikap anaknya itu.Di pertigaan
Alrai begitu gelisah... satu angkotpun belum ia temui. Dia bukanlah tipe orang yang suka telat. Itu karena tadi malam ia begadang kerjain tugas sampai pukul 02.00 maklum di SMA tugasnya luar biasa.
Alrai menengok ke kanan dan ke kiri. Tidak ada angkot, tidak ada ojek ataupun becak yang lewat. Emang ya kalo udah hampir siang gini sulit carinya.
Ia menengok jam tangan silvernya. Oh tidak 15 menit lagi sekolah akan ditutup. Apa yang harus dilakukannya?
Srrrrt ciiit
Alrai langsung membelalakkan mata. Melihat siapa yang datang. Sebuah motor balap berwarna merah dengan pemiliknya. Siapa coba ? Dia memakai sepatu merah.
"Ashka!" ditambah lagi ia mengernyitkan dahinya. Oh kenapa harus didatangkan manusia menyebalkan itu.
"Hey anak sok! Lo celingak-celinguk nggak jelas disini ngapain. Tumben lo belum berangkat" ucapnya dengan senyum sinisnya.
"Sepeda dipakai adik gue"
"Naik!"
"Tapi Ka "
"Naik! Atau gue tinggal" saat ini tidak ada pilihan lain
Tanpa menjawab apapun dari Ashka ia segera menaiki motor Ashka , dangan hati yang gelisah mengingat sekolah akan ditutup gerbangnya.
Oh... ia tak mau dihukum.
"Pegangan!" ucap Ashka.
"Kenapa?"
"Pegangan! Gue mau ngebut"
"Jangan nge..." ucapannya terpotong
"Kalo nggak ngebut kita bisa telat anak sok!" tanpa digubris oleh Alrai , Ashka menempatkan tangan Alrai untuk berpegangan pada Ashka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
AcakHari mulai pudar dari keberadaannya , semakin senja dan gelap . Burung-burung tak lagi menampakkan suaranya , sebagaimana seseorang menunggu datangnya pagi . Keadaan memang ya.. terkadang bisa sesuai dengan hati . Namun , tak jarang selalu berbandi...