Selamat pagi , siang , sore , dan malam.
Emmm okay... masih dengan Alrai dan kawan kawan ya...Hehe...
Terus ikutin ya...
Tet tet tet
Saatnya istirahat. Dari pagi Alrai sudah berusaha untuk tidak dekat dengan Dicky. Cuman jawab 'ya' 'hmm' dan 'oh' saja. Bahkan ia menggeser kursinya sedikit demi sedikit.
Hari ini ia ingin menghilangkan pikiran tentang Dicky. Tidak ada gunanya jika harus dipikir sampai pusing.
Laki-laki hanya bisa manis dan itu kepalsuan. Gak guna banget.ucap Alrai dalam hati.
Saatnya menemui Keila di kantin seperti biasa. Entah kenapa selalu di kantin. Mereka juga tidak ada bosannya. Karena Keila sendiri lebih senang sekarang. Bisa berteman dengan Saka. Kalo bisa dia ingin memiliki Saka. Bahkan melakukan apapun untuk mendapatkannya.
"Hai Keila... tumben nggak ngajak Saka?"
"Hari ini kan ada latian jadi mau rundingan istirahat ini. Buat strategi katanya."
"Kok lo tau Kei... lo stalker-in anak basket ya..."
"Ya nggak gitu. Waktu gue mau jalan ke sini... gue ketemu sama Saka. Nah gue tawarin ke sini. Tapi katanya mau rundingan. Kan ya ada Di siapa itu Di Di..."
"Hmmm Dicky"ucap Alrai begitu datar dan dingin.
"Ahhh bener Dicky... cie yang habis dipeluk Dicky"ini yang menambah Alrai kesal.
"Keila sumpah ya. Jangan bahas dia, gue udah muak sama cowok itu."
"Okay-okay. Gue pingin ke perpus... mau pinjem buku sejarah sama kayak biasanya novel hehehe"
"Ayookkk"
Tangan Keila dikaitkan di tangan Alrai yang berada di pinggang. Kalo mereka cowok sama cewek itu udah sepasang kekasih pasti cocok dehhh.* * *
Saat di jalan Alrai bertemu dengan Dicky yang saat itu masih berunding bersama pemain basket yang lain. Dicky terus melihat Alrai. Alrai tetap berjalan seakan ia tidak mengetahui apapun.
"Dicky , gimana lo setuju kan?"
"Eh! Ha gimana?"
"Haduhh gue tadi udah jelasin panjang banget. Masa lo nggak ngerti" kesal Saka sebagai kaptennya.
"Mungkin gue nggak fokus. Gue ke kamar mandi dulu ya..."
"Ya udah sana... kalo lo ngompol di sini yang susah siapa coba."
Dicky segera berlari menuju arah kamar mandi dan sebenarnya ia mengikuti Alrai diam-diam.Alrai menengok , Dicky sembunyi. Dan seperti itu terus sampai di perpustakaan sekolah.
Yeah yang benar saja. Bukan kah kemaren lusa Dicky masuk ke perpustakaan. Masa sekarang masuk lagi. Yeah benar Dicky tidak menyukai perpustakaan karena di sana banyak buka yang memusingkan.
Alrai bersama Keila sudah berada di dalam perpustakaan.
"Alrai gue mau cari buku sejarah dulu di sana ya... lo bantuin gue buat cari novel ya... nanti carinya kan bisa cepet"
"Okay"
Alrai segera menelusuri novel-novel tebal itu. Alrai juga sepertinya tertarik dengan sebuah novel yang berjudul The Luxury karya Lisa Jackson. Novel dengan sampul seseorang memakai dress yang indah. Itu menarik.
Akhirnya Alrai mengambil buku itu dan saatnya Alrai mencarikan buku untuk Keila. Saat akan berbalik ia dibawa hingga menyudut dinding. Dengan mulut dibekap."Dicky! Apa yang lo lakuin disini?! Ha?! Gue mau cari novel buat Keila. Kalo ada orang yang tahu. Kita bakal dibuat berita yang lebih gempar dan lebih heb..."ucapnya terpotong.
"Gue mau jelasin sesuatu ke elo. Lo nggak usah tuh nurutin apa mau Oliv. Oliv pikirannya nggak bisa bijak kayak lo. Mungkin kalo dia kayak lo dia pasti cuek sama berita mading itu dan nggak akan mau mukul lo bahkan dia akan berusaha buat lo tegar. Lo jangan buat ini serius. Okay! Kita teman"
Dicky mengulurkan tangannya.
Mata Alrai menelusuri mata Dicky, ternyata apa yang dikatakan Dicky memang tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
RandomHari mulai pudar dari keberadaannya , semakin senja dan gelap . Burung-burung tak lagi menampakkan suaranya , sebagaimana seseorang menunggu datangnya pagi . Keadaan memang ya.. terkadang bisa sesuai dengan hati . Namun , tak jarang selalu berbandi...