Brum... brum... brum...
Motor balap berwarna merah dengan dua manusia yang menaikinya ikut melaju bersama motor itu.
Ck...
Ashka berdecak sebal , karena harus mengantar cewek sok lemah itu.
Menyebalkan sekali...Alrai dalam hati hanya berdo'a semoga ia cepat sampai, hanya Tuhan yang tahu akhirnya. Dia harap tidak ada kejadian apapun selama di jalan . Karena pernah ia bersama ayahnya menaiki motor 1 tahun lalu , tiba-tiba terjatuh untuk menghindari truk yang sedang melaju sangat kencang. Saat itu hari sudah gelap , dan baru saja membeli makanan di Art Restaurant.
Kaki kanan bawah Alrai dikatakan patah oleh dokter dan harus dioperasi .Jadi jika Alrai merasa linu pada kakinya , ia harus segera diobati dengan obat dari dokter dan setiap satu bulan sekali harus dicek ke dokter sampai 1 tahun kedepan.
Sret... cit....
Ashka mengerem mendadak karena ada lubang di aspal jalan. Karena Alrai masih terbayang-bayang peritiwa bersama ayahnya itu , tanpa pikir panjang ia langsung memeluk Ashka dengan kuat. Saat itu Alrai merasa nyaman sekali.
Dalam keadaan itu Alrai tidak sadar jika yang dipeluknya itu Ashka , ia hanya memeluk dan memejamkan mata.
Ashka menggoyang-goyangkan tubuhnya , agar Alrai segera menghentikan hal itu.
"Ck... eh jangan peluk-peluk , sok caper ... hoi hoi ... sadar..." ucap Ashka yang begitu risih.
Alrai masih memeluk. Ashka masih menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Al!!!" Bentak Ashka.
"Eh... maaf , gue tadi nggak sadar . Maaf , maaf ya..." sontak ia terkejut , dia benar-benar tak menyangka akan terjadi hal itu.Awalnya Alrai menyangka akan baik-baik saja , karena kesalahan itu dia menjadi kesal sekali.
Cit...
Tak!!!
"Aduh!!!" Alrai dan Ashka bersamaan.
Ternyata kedua helm sedang berbenturan. Oowwww"Lo bisa nggak , kalo nggak cari masalah sebentar... aja" ucap Ashka yang sebal.
"Ya maaf nggak sengaja..." Alrai menunduk.Sst... sst...
Ashka memberi kode pada Alrai jika sudah sampai di rumahnya.
"Hoi... ini rumah lo kan? Kalo bukan lo gue turunin disini! Ck... cepet turun..." sebal Ashka.
"Hah... bener bener ini rumah gue , makasih" ucapnya sembari turun dari motor.Brum...
"Lain kali mampir!" teriak Alrai.
Alrai segera masuk ke rumahnya , tanganya segera memegang gagang pintu rumahnya.Sret...
"Hah! Ampun ampun , tolong jauh jauh rumah gue , pak buk hantu tolong pergi ya..." ucapnya sambil memejamkan mata.
Dalam keadaan itu Alrai tangannya dipegang seseorang."Enak aja gue hantu "
"Helmnya"
"Oh iya ini , makasih" jawab Alrai.
"Okay" dirinya masih dengan sok cool.Brum...
"Bunda... Alrai datang"
"Istirahat dulu . Jangan lupa belajar" ujar ibunya.
"Iya mommy muach , Alrai ke kamar dulu ya"Kreek...
Bruk
Tasnya dijatuhkan, diatas kasur . Ia segera menelentangkan tubuhnya. Dengan keaadaan masih dengan memakai sepatu dan belum berganti baju.
Alrai menatap langit-langit kamar tidurnya. Menyusuri seluruh penjuru ruangan.
Ditatapnya sebuah foto , foto masa kecilnya . Dia begitu bahagia bersama Keila dan teman-teman yang lain . Main petak umpetlah , main lompat tali , dan main yang lain. Mereka sangat riang dan bahagia.
Namun mengapa? Sekarang keadaan berbeda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
DiversosHari mulai pudar dari keberadaannya , semakin senja dan gelap . Burung-burung tak lagi menampakkan suaranya , sebagaimana seseorang menunggu datangnya pagi . Keadaan memang ya.. terkadang bisa sesuai dengan hati . Namun , tak jarang selalu berbandi...