Mading

28 1 0
                                    

Hai para sahabat-sahabatku ,
Nggak apa-apa kan ya aku menyapa kalian kayak gitu.

Kali ini aku bawain bagian yang menarik nih...
Udahlah thor gak usah SKSD gitu, kepedean entar....

Jangan lupa voment-nya tetep ditunggu...

"Hah?!!! Apa-apaan ini"
Alrai terkejut sekali atas berita yag disampaikan di mading itu.

Bagaimana bisa , mading mempaparkan berita yang seperti itu.

Isi dari mading itu sangat mengejutkan.

Seorang siswa dari kelas XI-i yang bernama Alrai Sellania sedang berpelukan dengan Dicky Galang di sekitaran lapangan basket. Pelukannya begitu erat. Hingga tak seorangpun yang mengingatkan mereka, bahwa ini sangat berpengaruh bagi siswa. Padahal masih ada siswa yang berada di sekolah. Apakah gadis itu tak punya rasa malu.

Berita itu membuat gempar para gadis di sekolah itu. Walau kejadian itu tidak sengaja, tapi untuk apa mereka mempaparkan berita yang tidak penting itu. Mata Alrai seketika memanas.

Sreettt

Tiba-tiba tangan Alrai disambar oleh seseorang dan membawanya keluar dari gerumbulan itu. Cengkeramannya sangat kuat sampai-sampai , ia tidak bisa menepisnya.

"Oliv! Lepasin tangan gue!" bentak Alrai pada Oliv.

Oliv adalah seseorang yang ganas dia punya geng di sekolah itu. Tadi pagi dia juga memberikan tatapan sinis.

"Alrai lo udah kelewat bates!"
"Emang apa salah gue! Gue nggak ngapa-ngapain elo..." Alrai terlihat bingung dengan perkataan Oliv.
"Lo itu ganjen banget jadi cewek. Lo ngembat cowoknya orang!" Oliv menoel pundak Alrai dengan telunjuknya.
"Maksud lo itu apa?"
"Masa dari tadi gue ngomong lo nggak ngerti . Apa lo tuli! Ha! Dicky itu milik gue , nggak seorangpun boleh milikin dia kecuali gue! Mentang-mentang dia masih baru terus lo deketin gitu! Dia udah jadi milik gue sebelum dia sekolah sini"
"Ya mana gue tahu kalo dia cowok lo..."
"Gue udah nggak tahan sama tingkah lo cewek! Ganjen!"
Tangan Oliv mengayun dari atas alih-alih untuk menampar Alrai. Alrai hanya mampu memejamkan mata.

Happp

Tangan Oliv dicekal. Sehingga ia berhenti melakukan aksinya.

"Oliv berhenti! Semua yang lo lakuin ini BODOH!"
"Sayang... apa maksud kamu ? Dia itu ganjen sama kamu. Aku nggak mau kalo hubungan kita rusak! Aku cuman..."
Ucapannya terpotong.
"Cuman apa! Cuman ngasih pelajaran! Harga diri lo mana Oliv!"
"Ya aku cuman lindungin hubungan kita sayang."
"Aku muak sama kamu Oliv"
Dicky menghampiri Alrai yang terlihat hampir menangis. Sebenarnya Alrai sudah berusaha menahannya agar ia terlihat tegar. Dan tes... air mata Alrai jatuh juga.

"Alrai gue minta..."
Alrai segera berlari meninggalkan Dicky , Oliv dan juga gengnya.
"Alrai... Alrai... dengerin dulu"
"Ini semua gara-gara lo"
"Yang aku lakuin kan bener sayang.."
"Gue muak!"
Dicky pergi meninggalkan Oliv juga.

"Emang Alrai apa sih yang istimewa orang. Ganjen banget hufft" ucap Oliv sebal.

* * *

Brukk

Alrai menabrak seseorang. Alrai hampir terjatuh untung saja tubuhnya yang tidak terlalu berat masih bisa ditangkap. Mata mereka bertautan dan saling menelusuri satu sama lain. Sekitar 10 detik. Seketika Alrai tersadar.

"Mmm sorry Ashka, gue nggak sengaja"
"Lho habis nangis ya... bhhaahaha lo manis juga kalo... nangis..." Ashka terlihat geli.
"Lo udah puas!Liat gue menderita beberapa hari ini! Emang gue diem, bukan berarti gue lemah. Karena gue pingin lo bisa sadar kalo yang lo lakuin itu nggak ada gunannya!"
"Eits! Tunggu maksud lo gue sampek hari ini bully lo! Lo jangan salah paham!"
"Ya udah gue mau pergi!" Alrai berjalan ke kantin sambil mengusap air matanya agar Keila tidak melihat tangisan Alrai. Palingan ya cuman mata sembab. Dikit.

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang