Accident

102 8 1
                                    

aku melihat zayn, harry dan louis tersenyum kepadaku, aku pun membalas senyumannya . yang paling kelihatan excited adalah harry. setelah itu, aku berpisah dengan lenny. dia ada di kelas lain, sedangkan aku, niall, dan liam masih bersama. niall terlihat beda hari ini, aku tak tau apa. tapi, dia sangat beda. 

"apa?" tanya niall.

"apa?" jawabku bingung.

"kamu loh, ngapain coba ngeliatin aku?"

"ye? sapa yang ngeliatin kamu?"

"gak usah munafik deh, ngaku aja kalo ngefans." kata niall, ih, njengkelin banget cara ngomongnya

"ish, kePDan banget si?" 

"ya gak kePedean. emang kenyataan."

"guys.. udah dong, di rumah berantem, di sekolah berantem? kapan akurnya?" kata Liam. kali ini aku yang mengalah, aku tak membalas omongan niall lagi. dan dia sudah mengacaukan moodku hari ini.

kami masuk ke kelas, aku duduk di tempatku kemarin. kepalaku tiba tiba terasa pusing, aku ingin memuntahkan sarapanku pagi tadi. aku melipat kedua tanganku dan meletakkan kepalaku di atas tanganku. aku mendengar harry menyapa kami. aku hanya membalas sapaannya dalam hati. tiba tiba ada yang menepuk pundakku. aku langsung menegakkan kembali kepalaku dan menoleh ke arah kanan dan kiri. 

"niall? ngagetin aja deh." ucapku.

"ini masi pagi, jangan tidur dulu dong! dasar kebo!" What? kebo? -_-

"..."

"kenapa ga mbales? "

"..."

"okey, " jawabnya singkat lalu kembali ke meja liam. aku kembali pada posisi awal.  tapi aku terbangun ketika mendengar suara yang sangat fals. 

"hey zayn! harry!" teriak louis.

"ugh, hi Louis.."

"aku disini mau mengambil video untuk dokumenter sekolah,dan untuk pengisian laporan yang akan diajukan ke pak kepala sekolah." 

"okey, masuklah." jawab zayn.

dia mencari tempat yang kosong. dan, disini hanya kursiku yang kosong. 

"hey babe, i hope you keep your promise." bisiknya ditelingaku. aku lagi gak mood gara gara pertengkaranku dengan niall tadi pagi. aku coba fake smile ke louis. dan dia sepertinya tau kalau aku tak sungguh sungguh.

"kamu kenapa?" tanya louis.

"gapapa."jawabku singkat

"gak mungkin, pasti ada apa apa."

"..."

"ve? ayo bangun, jangan tidur."  kata louis sambil menarik tubuhku.

"ve? kamu gapapa?" tanya louis. aku menganggukkan kepalaku sebagai jawaban.

"kamu pucet banget? kamu yakin gapapa?"

"yeah."

"um, i'm not sure"

"you have to.. *mau muntah*"

"ohmygod! wait okey? jangan disini." kata louis lalu menghampiri harry dan zayn. mereka kaget  dan langsung melihat ke arahku ketika louis membisikkan sesuatu ditelinga mereka.  harry mendatangi mejaku.

"kamu pucet banget? aku anter ke UKS ya?" tanya harry. aku tak menjawabnya. tiba tiba harry merangkul bahuku sambil menahanku agar tidak jatuh. aku menjadi tontonan anak anak sekelas. 

*at UKS*

aku berbaring di tempat tidur yang ada di UKS tersebut,obat yang diberikan tadi sudah kuminum, tapi aku masih merasa tidak enak badan. mual diperutku belum hilang, aku putuskan untuk duduk di kursi dekat kamar mandi. tiba tiba harry datang dan menahanku.

And It Called As True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang