aku tak habis pikir, baru kali ini ada calon adek kelas yang seberani ini sama aku. Biasanya, cewek yang ketemu aku, meski dia bukan adik kelas, langsung klepek-klepek sama aku. Jadi gak heran kalo aku di cap sebagai player nomer 1 di LHS.
“hazz, awas!” seru zayn sambil menarikku. Aku hampir menabrak tiang di depanku, untung zayn menarikku.
“hazz, kamu kenapa sih?” Tanya zayn.
“kamu kok aneh banget sih abis dari ruangan nya Veve?” Tanya Louis
“I dunno. I feel weird. “ jawabku.
“kamu sakit?”
“gak, kepikiran aja sama tadi. Kalian liat gak? Ve cuek banget! Beda sama cewe lain. “ jawabku.
“itu yang special dari dia.” Jawab zayn.
“special? apa yang special dari cewek jutek kayak dia, cantik sih, kayaknya dia juga pinter, tapi juteknya tuh -_- bikin iilfeel. ish.” tanyaku
“iya, tanpa kamu sadari, kamu udah tertarik sama cewe itu. “
“maksudmu aku suka gitu? Haha.. IMPOSSIBLE!”
“but, the fact is yes!” jawab zayn sambil tersenyum kepada ku
“yeah, aku setuju. She makes some sense of attraction. So , you like her, dont you??.” Kata Louis.
“attraction? No! dia membosannkan. Dan dia bukan type ku“
“oh yeah?? Dimana player senior kita? Kok semangatnya jadi layu? Biasanya dia sering pdkt sama cewek baru" goda louis.
“males aja sama cewek boring kayak gitu.” Kata ku.
“I dare you to date her!” tantang Louis.
jarang sekali Louis menantang ku untuk melakuukan sesuatu, aku tau Louis, dia buka tipe orang yang suka mengajukan tantangan yang tak penting.
“hah, hanya itu? Kecil!” jawabku.
“oh, bukan itu aja. Kamu mesti pacaran sama dia. Sampai 3 minggu. Kalo kamu ga bisa, kamu mesti ngasih iPhone 5 mu!”
“well! Aku terima tantanganmu! Kalau aku berhasil?”
“kamu ambil motor sport ijo ku!.” Kata Louis. Taruhannya motor? Wew, mesti menang nih.
“okeh!”
Veve pov’s
akhirnya selesai juga tesnya. Aku yakin bisa masuk sana, dan semoga itu jadi kenyataan. Aku merasa bosan di koridor, so aku putuskan buat pergi ke kantin karena, terus terang, soal-soal tadi menguras otak dan perutku. Aku duduk di meja paling pojok, setelah mencari tempat, aku memesan makanan di kantin tadi, sandwich dan orange juice. Lumayan lah buat mengisi perut yang lagi laper ini.
ketika aku makan makanan ku, tiba-tiba ada seseorang yang langsung duduk di depanku. Dan, aku mengenalinya. Dia orang yang menabrakku kemarin, kalau aku tak salah nama nya Niall.
“hey, Minggir! aku mau duduk sini?” sentak niall
aku tak menggubris permintaannya, aku stay di kursi ku dan menghabiskan makanan ku dengan santai.
“Kau punya telinga tidak, huh? aku suruh kau untuk pindah! dasar Cewek nyebelin!.”
aku berdiri dan berkata " tempat nya masih banyak yang kosong! kenapa kamu masi ngotot buat duduk sini hah?! aku duduk disini dari tadi, lalu tiba tiba kau datang dan meminta tempatku.! sekarang siapa yang menyebalkan? kau atau aku?!" lalu aku pergi