Chapter 16

708 29 0
                                    

Amanda's POV

Aku dan Steff menuju supermarket di perempatan jalan dekat rumah Steff. Karena aku dipinta Kak Mar untuk mengajarinya masak. Sebenarnya aku tidak begitu jago masak, hanya saja aku bisa masak beberapa masakan.

Dan di mobil yang aku tumpangi terjadi keheningan. Hingga Steff membuka pembicaraan, "udah tau mau masak apa?" Tanya Steff.

Aku yang sedari tadi memang sedang memikirkan masakan apa yang ingin ku masak pun menjawab : "udah kok. Aku mau masak macaroni schotel. Kira-kira Kak Mar suka gak sih?" Tanyaku balik.

"Suka banget malah. Itu salah satu makanan kesukaan dia." Katanya membuat hatiku lebih lega.

"Oh oke." kataku.

°°°

"Steff, mana daftar belanjaannya?" Tanyaku. Steff mengeluarkan sebuah kertas dari kantong celana jeans nya.
"Kamu yang beli daging,sayur sama bumbu dapur ya aku yang beli yang lain oke," pintanya. Aku hanya menjawab anggukan dan tidak mempedulikan Steff yang menuju tempat macam-macam snack.

Aku sibuk memilih-milih ayam. Lalu berlalu ke sebelahnya tempat daging sapi berada. Lalu menuju ke tempat sayur-sayuran dan memilih-milihnya.

Aku ingat sesuatu. "Hadeh lupa mesen makaroni sama Steff." Aku pun menepok jidatku sendiri.

Aku segera mencari keberadaan Steff. Kesana kemari tidak ada dan akhirnya aku menemukan Steff sedang berada di kasir.

"Steff! Kamu udah bayar duluan?" Kata ku heran. Steff tersentak dan seperti memasukan sesuatu ke kantong celananya dengan gerakan sedikit cepat.

"Ah- itu engga kok, aku cuma lagi nanya sama mba-mba kasirnya peralatan bikin macaroni schotel dimana. Ypa gak mba?" Tanya Steff ke mba-mba kasir. Mba kasir itu manggut-manggut.

"Oh gitu. Aku juga mau kasih tau kamu tentang itu kok," kata ku.

"Ayuk ke sana." Kata Steff sambil menunjuk tempat berbagai pasta berada.

Aku pun segera menuju tempat tersebut dan memilih salah satu dari berbagai merk makaroni.

Aku pun mengecek kembali belanjaan di troli belanjaan. Takut-takut ada belanjaan yang terlewatkan. Ternyata tidak. Dengan yakin aku berkata kepada Steff. "Udah lengkap Steff." Kata ku.

"Oh oke. Sini belanjaannya aku yang dorong sekalian dibayar." Kata nya. Aku hanya manggut karena terpana.

Ada ya cowok sekarang mau bawa belanjaan kata batinku.

Aku pun membiarkan Steff mendorong troli belanjaan menuju kasir dan aku menunggu Steff di depan supermarket tersebut.

Tak lama, Steff pun kembali dengan membawa dua kantong plastik besar. Dia nyengir melihatku.

Aku heran, aku pun bertanya, "kenapa kamu Steff cengar - cengir kayak gitu?" Kata ku.

"Gapapa hehehe," jawabnya.

Kita pun berjalan menuju parkiran dengan satu kantong plastik di tanganku dan yang lain di bawa Steff.

Steff membukakan pintu untukku dan menaruh belanjaan di bawah dashboard. Aku duduk dan mengambil minuman yang tadi sempat aku beli tadi.

Saat aku ingin meminum tiba-tiba Steff menyodorkan sebuah kalung dan berkata: "would you be my girlfriend?"

Aku hampir saja tersedak kata-katanya. Apakan aku sedang bermimpi? Kok bisa dia suka sama aku?

"Hah??kamu gak salah Steff?" Kata ku kaku.

"Apa yang salah? Aku memang dari pertama bertemu sampai mengenal kamu, aku suka banget sama kamu. Aku berharap kamu bisa menjadi pacarku,Man. Aku tidak mempedulikan semua kekurangan atau kelebihan kamu. Karena memang jauh di dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku tulus mencintai kamu apa adanya. Manda, would you be my girlfriend?" Katanya sambil memegang tanganku.

Kaki ku terasa seperti jelly. Dan rasanya aku ingin keluar dari mobil ini karena aku merasa pipiku memanas. Aku tak sanggup lagi menahannya. Aku berkata: "yes, i will."

Ia membelalakan matanya, "Are you sure?" Katanya meyakinkan.

"Sure" jawabku sangat yakin.

Dia langsung membuka tangannya ingin memelukku. Dan aku membalas pelukannya. Dia memasangkan kalung berbandul bulan sabit di leherku.

 Dia memasangkan kalung berbandul bulan sabit di leherku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini bukan kalung mahal. Tapi aku harap, kamu bisa jaga baik-baik kalung ini." Kata Steff.

I'm Falling In Love With A Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang