Chapter 13

666 27 0
                                    

"Oh my gosh Steff! Suara kamu bagus banget! Aku gak nyangka" suara perempuan di samping Steff, membuat Steff bergidik geli. Suaranya membuat mual karena di manja-manjakan. Sedari tadi ia menunggu Steff dari belakang panggung dan sesekali memberi semangat kepadanya.

Steff hanya menjawab dengan menanggukkan kepala tanpa arti.

"Ayuk Steff duduk disitu" pinta Lauren sambil menunjuk kursi yang terdapat sepasang kekasih di dekat jendela. "Yahh mejanya udah dipakai sama orang lain" Lanjutnya sambil memajukkan bibir tipisnya. "Eh bukannya itu Dylan sama Manda ya? Gabung aja yuk" cerocos Lauren membuat Steff pusing.

Tanpa basa-basi Lauren langsung menarik tangan Steff dan bergelayut manja di lengannya. Steff yang jijik langsung reflek mengibaskan tangannya membuat Lauren melepaskan gelayutannya.

"Gak usah kayak gitu Ren! Jijik" bentak Steff.

Mendengar seperti ada yang ribut Amanda dan Dylan langsung mendongakan kepala. Amanda sedikit kaget karena terdapat Steff yang menuju mejanya. Ia takut terjadi aksi sengit dari Dylan dan Steff.

"Hai Steff and Lauren! What are you doing here?" Sapa Dylan membuat yang lain menyerengit. Tumben sekali Dylan bersikap manis kepada Steff.

"Suka-suka gue lah. Gue mau gabung sama kalian. Boleh ya!!" rengek Lauren seperti biasa dengan logat manjanya.

"Gak boleh. Lo nyolot sih." Jawab Dylan emosi.

"Eh eh gak pa-pa kok. Sini aja gabung" ujar Amanda melerai dengan senyum tipis yang begitu tulus.

Steff yang melihat senyum itu merasa kasihan karena ia tahu bahwa Dylan tidak mencintai Amanda dengan tulus.

Steff dan Lauren menarik kursi dan langsung memesan makanan. Dylan dan Amanda yang sudah memesan terlebih dahulu, melanjutkan santapannya.

"Suara lo boleh juga Steff" kata lelaki di samping Amanda.

"Hehe ya gitu deh" jawab Steff seadanya.

"Iya lah Steff ku gitu loh" Mendengar perkataan Lauren yang sedikit menyindirnya, Amanda langsung mendongak melirik Steff sekilas.

Tak lama kemudian, pesanannya pun datang, membuat keheningan diantara mereka berempat. Masing-masing sibuk menghabiskan makanannya.

"Hm gue mau ambil minum dulu ya. Tadi lupa mesan" kata Dylan memecah keheningan.

"Kan bisa mesan disini aja Dyl" ucap Lauren.

"Gapapa sekalian ke toilet" ucap Dylan sambil menaikan kedua alisnya kepada Lauren. Lauren menyerengit.

"Seperti ada yang aneh" benak Lauren.

"Duh Steff aku kebelet deh. Aku ke toilet dulu ya. Jangan kemana-mana!" Ucap Lauren sambil berakting menahan buang air. Memang benar-benar drama queen si Lauren ini.

"Yaudah sana" jawab Steff singkat.

Lauren segera bergegas menuju toilet. Sebenarnya ia tidak ingin buang air, hanya saja ia curiga dengan Dylan yang tiba-tiba ingin mengambil air minum yang sebenarnya bisa dipesan dengan memanggil pelayannya.

Lauren mencari Dylan di sekelilingnya dan menangkap sosok Dylan sedang memberi sebuah cairan ke dalam salah satu minuman bergelas berbunga. Lauren mengira itu hanyalah sebuah vitamin biasa yang digunakan Dylan untuk menjaga staminanya dan ia melengos begitu saja.

"Kirain mau ngapain" ucapnya tenang.

Lauren kembali ke meja yang terdapat Steff dan Amanda. Ia tak ingin berlama-lama meninggalkan Steff berduaan dengan gadis murahan itu.

Ia langsung kembali duduk dan meminum minuman yang belum sempat ia habiskan. Setelah itu ia melihat 2 gelas cappuccino yang 1 gelas bermotif bunga, yang 1 hanya polos dibawa Dylan ke mejanya.

Dylan memberikan gelas bermotif bunga yang sudah ia beri cairan perangsang kepada Amanda. Lauren langsung tersedak karena cappuccino yang diberi cairan tidak jelas oleh Dylan sudah ditengguk oleh Amanda.

Dylan yang puas karena rencananya sudah hampir berhasil tersenyum jahat kepada Amanda.

Dan sebenarnya Lauren melihat senyum itu.

I'm Falling In Love With A Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang