Chapter 02

1.5K 80 0
                                    

"Mandaa! Mandaa! Banguuunn!! Itu ada temannya nungguin. Kamu gak sekolah apa? Susah banget dibanguninnya! Banguuun Manda! Yaudah deh Mama siram aja ya!" teriak Mama samar-samar Amanda dengar.

"Aduuuh Mama bawel banget sih. Iya-iya aku bangun" jawab Amanda malas.

"Yaudah cepetan. Ada teman kamu nungguin,"

'Hah?? Siapa? Emang aku punya teman? Yaudah ah bodoamat paling Mama bohong' batin Amanda

Selesai mandi, Amanda turun ke bawah dengan tas dipunggung dan tidak lupa kacamata super tebal yang ia punya.

"Pagi Man!" sapaan dari suara yang gak asing di telinga Amanda. Ia langsung menoleh ke ruang tamu. Terdapat seorang lelaki dengan seragam yang sama dengannya sedang duduk disofa ruang tamu dengan senyuman yang membuat hati Amanda meleleh.
"Heh kok bengong sih?ayuk berangkat sama gue. Udah mau telat nih" ajak dia sambil menunjuk jam tanggannya.

"Hmm" Amanda seperti sedang berfikir-fikir.

"Manda, kamu gak sarapan? Kamu sih dibanguninnya susah banget. Apa mau bawa bekal?" teriak Shinta dari dapur.

"Gak usah mah. Aku makan dikantin aja" jawab nya sambil memakai sepatu converse buluknya.

"Oke. Yaudah kamu bareng sama Steffan aja, soalnya tadi dia mau anterin kamu. Jadinya Mama gak telpon Pak Eko" suruh Shinta kepada anaknya.

"I-iya udah" jawab Amanda singkat.

Shinta menghampiri mereka. Steff pun langsung salaman pamit kepada Shinta. Sopan sekali Steff ini.

"Assalamu'alaikum"

"Yaudah. Hati-hati ya kalian. Wa'alaikum salam"

Mereka pun masuk ke mobil Steff yang di dominasi wangi parfume Steff. Mobil itu melaju dengan mulus menuju sekolah mereka.

°°°

Selama diperjalanan, Steff berusaha mengajak Amanda ngobrol. Sesekali Amanda jawab dan sesekali ia jawab dengan anggukan.

Sesampainya di sekolah, Steff turun lebih dahulu. Sewaktu Amanda lagi memegang knop pintu mobil, ternyata Steff duluan yang membukakan pintunya. Amanda turun seperti Puteri buruk rupa yang dibukakan pintu oleh pangeran.

"Makasih, Steff" kata Amanda pelan hampir tak terdengar.

Amanda melihat sekeliling. Mata-mata siswa-siswi tertuju pada mereka berdua. Termasuk Lauren dkk. Lauren memerhatikan mereka dengan tatapan tidak suka.

Mereka melewati koridor dengan tangan Amanda menyatu dengan tangan Steff. Jantung Amanda sudah meledak-ledak meminta keluar. Karena Steff gandengnya erat banget, ya Amanda gak bisa berkutik apa-apa.

Sesampainya mereka dikelas, Amanda memberanikan diri untuk bertanya ke Steff, "Kok lo tadi itu- tangan gue?"

Dia tersenyum."Emangnya salah ya? Gua kan sahabat lo"

"Ngga sih, tapi orang-orang ngeliatin kita gitu. Kayaknya dia gak suka deh" jelas Amanda.

"Siapa sih? Lauren? Ya ilah anggap aja kucing lewat. Hahahah" Amanda ikut ketawa. Lalu bel berbunyi menandakan bahwa mereka baru memulai pelajaran.

°°°

Saat jam istrirahat. Amanda yang ingin keluar kelas, tiba-tiba tangan kanannya ditarik oleh Lauren ke kelas kosong di ujung koridor.

"Lo tuh ya, udah gue bilang jangan deket-deket Steff , tetep aja lo deketin. Mau lo apa sih? Lo tuh sadar ya, lo itu jelek! Ga pantes deket sama dia!" bentak Lauren. Amanda hanya diam tidak tahan dengan hinaannya. Air matanya mengalir membasahi pipi.

"Lo tuh kalo diajak ngomong jawab dong! Gak ada yang nyuruh lo nangis, bitch!" bentak Lauren dan dia ingin melayangkan tangannya. Tapi poor you Lauren, saat dia mau menampar pipi Amanda tangannya di tahan oleh seseorang cowok, yaitu Steffan.

°°°

Hello guys!! Maaf ya kalo ceritanya abstrak kyk gini😂😂😂
Ini first story yang kita buat!
Enjoy reading guys!!😘😘

I'm Falling In Love With A Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang