Rose tahu ada yang tidak beres. Calvin, Jane, dan semua omong kosong yang terjadi belakangan ini. Rose sangat mengenal Jane, sahabatnya sudah seperti pantulannya ketika berkaca. Mereka terlalu mirip satu sama lain. Rose juga sangat mengenal Calvin, rumor di kampusnya sudah menjelaskan semuanya. Calvin tak pernah serius pada satu wanita, tak pernah terlihat bersusah payah mengejar wanita-wanita itu. Tapi kenapa Calvin begitu gencar mengejar sahabatnya? Alih-alih senang, Rose malah waspada dan ketakutan. Akan terjadi sesuatu pada sahabatnya. Rose tahu, karena entah bagaimana Rose selalu mempunyai firasat buruk yang biasanya firasatnya selalu benar.
Rose memandang cocktail di depannya. Club malam selalu menjadi rumah keduanya. Dia kesini tidak untuk mabuk-mabukan. Dia hanya butuh berpikir, dan tempat ramai seperti ini selalu bisa membantunya berpikir secara jernih. Oke, mungkin dia bukan gadis normal. Dia butuh bising agar bisa berpikir. Dia butuh keramaian untuk ketenangannya. Karena dia sudah terlalu lama sendirian, kesepian.
"Apa yang kau pikirkan, lil mermaid?" Mike, bartender club ini bertanya padanya. Mereka sangat dekat. Semua orang tahu bahwa Rose adalah gadis kesayangan Mike. Jadi selama Rose di club ini dan Mike tak jauh darinya, tidak akan ada yang berani mendekati Rose. Rose akan selalu bergelayut pada Mike ketika dia ada masalah. Mike adalah pria yang sangat tampan, dia tegap, bidang, dengan garis wajah sempurna, dan coklat. Rose selalu suka pria-pria berkulit coklat. Tapi Mike adalah gay, dia tak akan 'berdiri' sekalipun melihat Rose telanjang di depannya. Dan entah bagaimana bukannya sedih, Rose malah suka pada kenyataan bahwa Mike gay. Dengan begitu dia bebas bergelayut pada Mike, tanpa takut Mike akan menerjangnya.
"Bagaimana jika kau tahu seseorang mendekatiku?" Tanya Rose balik. Mike mengangkat alisnya tertarik.
"Well, seperti biasa. Aku akan menasehatimu." Jawab Mike sambil tersenyum. Rose mendengus. Dia paham betul apa yang dimaksud dengan Mike menasehatinya. Karena tiap kali Rose berkencang Mike akan berkata "Jangan permainkan yang satu ini, sayang. Kau harus mencoba serius dengan seseorang."
"Ada yang mendekatimu? Apakah jantan satu ini istimewa? Kau tak pernah serisau ini jika ada yang mendekatimu." Mike kembali bertanya.
"Bagaimana jika yang mendekatiku berniat menyakitiku?" Rose balik bertanya lengkap dengan kerutan di dahinya. Mike menghela nafas. Ada apa dengan adik kecilnya? Mike sudah lama mengenal Rose. Ketika Rose datang ke tempatnya untuk berpikir bukannya bersenang-senang, maka artinya sesuatu serius sedang terjadi. Dan melihat kerutan di dahi adik kecilnya, Mike membencinya.
"Tenang, sayang. Jika dia menyakitimu sehelai rambut saja, aku akan membunuhnya. You know you have me." Rose tersenyum mendengar jawaban Mike. Dia selalu bisa mengandalkan Mike.
"Kembalilah layani tamu-tamumu, Mike." Ucap Rose akhirnya.
"Baiklah, sayang. Segera jernihkan kepala cantikmu itu." Ucap Mike lalu berlalu dari hadapan Rose.
Sepeninggalan Mike, Rose kembali menghela nafas. Rose tahu ada yang salah dengan sahabatnya. Tapi apa? Bagaimana Rose mencari tahu? Rose tahu sahabatnya tidak setegar itu. Rose yang jadi saksi tiap tangisan Jane yang memilukan. Rose tahu bahwa satu kesalahan sedikit saja, ia akan kehilangan Jane, sahabatnya. Seperti lima tahun yang lalu.
Rose mengedarkan pandangannya. Kemudian dia menangkap sosok yang tak asing. Ben? Batin Rose kebingungan. Ben adalah kakak Jane, dan setahunya Ben tak pernah suka tempat seramai ini. Kemudian ingatan Rose kembali pada cerita Jane.
"Aku tak tahu kalau pesta ulang tahun kakakku akan seliar itu, Rose. Kita sama-sama tak menyukai keramaian, jadi kupikir pestanya hanya makan malam biasa."
Rose mengernyit melihat Ben. Jelas-jelas Jane salah selama ini jika mengira kakaknya tak suka keramaian. Karena jelas, Ben sangat menikmati singgasananya di seberang sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEEP YOU SAFE
Romantizm18+ Mengandung kata-kata yang harusnya disensor Hidup Ben dan Jane Meyer tak akan lagi sama. Kematian ayah mereka menjungkir balikkan hidup yang tadinya sempurna. Ben membenci Jane. Jane membenci dirinya sediri. Sedang Calvin tahu, dia bodoh karena...