(Part 4) Love

249 17 1
                                    

Dua minggu berlalu....

"Dri...." ucap Raka yang tiba-tiba menghampiri bangku Driana itu. Dia menundukkan badannya ke arah Driana, "Jadi, lo mau gak jadi pacar gue?" pintanya dengan wajah memelas.

Driana memalingkan wajahnya dari Raka, pura-pura geli tapi raut wajahnya menunjukkan dia senang. "Apaan sih, Ka" ucap Driana menyilangkan tangannya.

"Ah lo mah gitu, Dri. Jahat" ucap Raka sambil mendirikan badannya dan memasang muka kesal. Lalu dia berjalan ke bangku paling depan, tempat duduk Nada. Dia mengucapkan kalimat yang sama, "Nad, lo mau gak jadi pacar gue?" namun, lagi-lagi jawaban Nada juga ucapan singkat yang sangat ketus.

Gue tertawa geli sendiri melihat pemandangan itu. Raka emang selalu begitu setiap hari. Dia menganggap nge-modusin cewe itu adalah permainan kesukaannya. Sekarang gue sadar dan baru ngerti kenapa dia ngejomblo terus.

"Semoga pacar gue nanti gak kaya gitu" ucap gue sambil tertawa geli melihat Raka yang sedang merayu Nada di depan.

"Gue juga ogah" tambah Driana dari belakang.

"Gue heran kenapa banyak ade kelas yang nyukain dia" komentar Wenda. Sementara Selin hanya diam saja, gue tau dibalik diamnya itu dia benci banget sama Raka.

Tak lama kemudian, Alfa datang. Tanpa perban lagi di kakinya, tanpa tongkat yang biasa dia pakai untuk membantunya berjalan. Kini dia baik-baik saja dan dapat berjalan normal seperti orang lain. Gue menghembuskan nafas lega, akhirnya dia sembuh.

"Mel, gue pengen nonton film Superman vs Batman nih" ucap Alfa menghampiri bangku gue saat istirahat.

"Gue juga pengen nonton film itu" jawab gue sambil main hp.

"Yaudah nonton sama gue, Mel" ajaknya. Gue yang tadi lagi fokus main hp, langsung memalingkan mata gue dari hp itu.

"Kapan?" tanya gue lagi.

"Kapan ya" ucap Alfa sambil mikir. "Besok aja" jawabnya.

"Berarti hari sabtu?" tanya gue sedikit semeringah.

"Iya, lo bisa kan Mel?" Katanya Alfa memastikan.

"Bisa kok" kata gue. Alfa lalu berdiri dan kembali ke bangkunya. Gue masih gak nyangka, dia ngajakin gue nonton?

Saat Selin, Driana, dan Wenda datang dari kantin, gue langsung ceritain itu ke mereka. Dan seketika, ketiga sahabat gue itu langsung melongo mendengarnya.

"Lo mau ditembak kali, Mel" ucap Driana.

"Kemarin dia yang ngajak doinya nonton, eh sekarang malahan elu" komentar Selin sambil memakan jajanannya itu.

"Kayanya, Alfa suka sama lo deh Mel" komentar Wenda.

Gue gak bisa nahan malu ngedenger mereka ngomong gitu. "Ah gak lah gak mungkin. Gak usah ngayal" jawab gue berusaha untuk bersikap biasa aja.

Bel pulang sekolah dibunyikan, semua anak keluar sekolah dan begitu juga dengan gue. Nyokap nyuruh gue cepet-cepet pulang karna dia mau pergi, dan ade gue gak ada yang jagain di rumah.

Sampainya di rumah, gue baru sadar jaket gue ketinggalan di laci meja sekolah. Jaket itu berwarna hijau tosca yang pernah diberikan oleh almarhum nenek gue dari bokap. Jaket itu salah satu barang kesayangan gue.

Gue bingung harus apa, kalau gue tunggu sampai hari senin pasti jaket gue ilang. Pensil yang jatoh aja bisa ilang, apalagi jaket. Gue inget, Alfa hari ini ada rapat osis di sekolah. Mana tau dia bisa ngambilin, akhirnya gue chat dia.

Amelia Prameswari: Alfaaa

Amelia Prameswari: P

Amelia Prameswari: P

DIA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang