(Part 6) Dear heart, why him?

212 16 1
                                    

Malam harinya....

Gue belajar untuk ulangan sekolah esoknya. Gue mendesah kesal dan bosan karena, sudah 3 jam gue duduk di kursi ini. Gue memutuskan untuk tiduran di atas kasur gue sebentar sambil membuka hp. Gue melihat notification dari grup 'Puja Kerang Ajaib' milik gue, Selin, Driana, dan Wenda.

Wenda Liana: Oittt

AmeliaP: Haiii

Driana Adriana: Belajar wo
i
Wenda Liana: Penting nih ada yang mau gue kasih tau!

Selina: Apa tuh?

AmeliaP: Apa tuh? (2)

Wenda Liana: Ternyata, cewe yang tadi songong sama Mela itu masih kelas 2 loh

Driana Adriana: Masih kecil udah songong

AmeliaP: Tapi dia berani banget anjir

Wenda Liana: Dan denger-denger, besok dia mau ngelabrak Mela lagi

Selina: Cabe gosong emang gitu

Driana Adriana: Tenang nanti gue yang maju

AmeliaP: Dia ada hubungan apa sih sama Alfa sampe kaya gitu?

Wenda Liana: Katanya sih dulu mereka emang pernah deket, tapi ga sampe pacaran

Gue langsung melongo dan terdiam saat membaca pesan terakhir dari Wenda. Rasanya gue pengen nanya banyak hal lagi tapi, gue takut. Gue takut kecewa dengan jawabannya.

Hari kedua Ujian Sekolah. Gue duduk dengan tenang di bangku gue, sampai gue liat Alfa datang ke kelas. Tapi, dia hanya melengos saat melewati bangku gue tanpa sapa atau tatapan sedikitpun. Padahal, gue udah berharap dia nyapa gue duluan.

Gue keluar kelas untuk meraut pensil gue. Dan saat tangan gue menggenggam kotak rautan yang isinya penuh dengan sampahnya, tiba-tiba Sisilia datang dan menyenggol tangan gue sampai isinya berceceran semua. Dia tertawa. Ya, cewe itu dan gengnya tertawa melihat gue memunguti kembali sampah rautan pensil yang berjatuhan.

"Mangkanya gak usah macem-macem sama gue" ucap Sisilia dengan tatapannya yang tajam sambil menyilangkan tangannya.

"Punya sopan santun gak sih lo? Mau lo apa?" Sela Driana yang tiba-tiba datang membela gue.

"Mau gue cuma satu. Alfa harus jauhin dan malah kalau bisa, dia harus benci sama cewe tolol ini" katanya sambil memicingkan matanya ke arah Driana.

"Emang lo siapa ngatur-ngatur temen gue? Lo gak ada hak ya ngomong kaya gitu!" Bentak Driana yang sambil mendorong pundak Sisilia.

"Santai dong! Lo gak tau ya gue pacarnya Alfa??!!" Jawab Sisilia dengan senyum naifnya. Kemudian dengan jalannya yang lenggak-lenggok dia meninggalkan kita yang terpaku mendengar ucapannya itu.

Apa benar semua yang dia bilang? Apa benar mereka sudah pacaran?

Gue melangkahkan kaki gue ke kelas yang diikuti Driana dari belakang. Gue duduk di bangku gue dan menoleh ke arah Alfa yang sedang ngobrol dengen temannya di pojok ruangan. Ingin sekali rasanya gue nanya ke dia tentang apa yang baru aja gue denger, tapi gue gak bisa.

"Mel...." ucap Driana sambil memegang pundak gue. "Jangan sedih" lanjutnya lagi dengan wajah iba.

"Gak papa, Dri. Siapa yang sedih?" Jawab gue dengan senyum.

"Gue tau lo sedih. Udah lah, pasti Sisilia bohong. Lo baca informasi dari Wenda di grup semalem, kan?" Tanya Driana memastikan, mencoba membuat mood gue naik lagi.

DIA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang