The Knights (Part 1)

2.6K 89 6
                                    

Sinar matahari pagi masuk melalui celah-celah tirai jendela kamar yang masih tertutup. Seorang wanita cantik di dalam kamar itu masih tertidur lelap. Im YoonA namanya, berusia 25 tahun, berparas cantik bak seorang dewi, putri dari pasangan Im Young Woon dan Choi Yoo Jin. Kedua orang tua YoonA dikenal sebagai pengusaha tersukses di Korea Selatan. Ayahnya, Im Young Woon merupakan pengusaha besar pemilik "The Royal" hotel berbintang 5. Sedangkan ibunya, Choi Yoo Jin adalah seorang bussiness woman yang bergelut di dunia fashion, "Y&Y" adalah nama yang digunakan untung produk miliknya. Orang-orang di luar sana terutama para kaum wanita beranggapan bahwa hidup seorang Im YoonA amat lah sempurna. Namun sungguh, apa yang mereka lihat sama sekali tidak sesempurna yang dibayangkan. Memang benar selama hidupnya YoonA selalu berkecukupan, semua yang ia inginkan selalu tersedia. Tapi ada satu yang selalu ia dambakan, yaitu kebebasan. Selama hidupnya gadis cantik itu tidak pernah merasa bebas. Kemana-mana ia selalu dijaga ketat oleh para bodyguard. Bahkan kalian pun tidak akan menyangka bahwa YoonA tidak memiliki banyak teman.

Kehidupannya sebagai anak dari pasangan pengusaha dan pebisnis kelas wahid memang dituntut untuk selalu sempurna tidak boleh sembarangan dan semuanya serba dibatasi. Sangat manusiawi jika YoonA pernah merasa bosan dengan hidupnya sendiri namun beruntung ia masih memiliki seseorang yang telah dikenalnya sejak lama. Lee Donghae, pria tampan berusia 30 tahun yang berprofesi sebagai seorang dokter. Kala itu, ketika YoonA dan kedua orang tuanya menghadiri acara pernikahan salah satu kolega mereka, YoonA yang  masih berusia 12 tahun mencari-cari kesempatan untuk memisahkan diri dari kedua orang tuanya yang saat itu sedang sibuk berbincang-bincang. Ia berjalan-jalan di sekitar taman dan tanpa sengaja bertemu dengan seorang laki-laki yang berdiri di dekat kolam. Tanpa ragu dan malu, Yoona menyapa laki-laki itu dan mengajaknya untuk berteman. Hingga sekarang hubungan pertemanan itu berlanjut, dari hari ke hari hubungan mereka semakin dekat bahkan beberapa media Korea Selatan pernah membuat artikel yang mengatakan bahwa keduanya memiliki hubungan special. Namun nyatanya hubungan mereka hanyalah sebatas sahabat.

"Hey, pemalas!"

Tanpa mengetuk pintu, Donghae masuk ke dalam kamar YoonA. Ini sudah menjadi kebiasaannya untuk membangunkan gadis itu tiap pagi sebelum ia pergi ke rumah sakit.

"Hey, ayo cepat bangun. Bagaimana mungkin wanita cantik sepertimu begitu malas untuk bangun pagi."

Donghae berusaha menarik selimut yang membalut tubuh YoonA.

"Donghae oppa! Kau ini selalu saja dengan seenaknya menarik selimutku. Bagaimana kalau aku sedang tidur dengan hanya memakai pakaian tipis dan minim. Kau tidak memikirkan hal itu, hah?" Ujar YoonA dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.

"Karena aku tahu kalau kau selalu memakai piyama setiap tidur. Sudah cepat bangun dan mandi lalu kita sarapan. Ini sudah pukul 8 pagi," sambung Donghae sambil bergegas untuk keluar kamar.

"Kita hanya sarapan berdua saja?" Tanya YoonA.

"Memangnya kenapa kalau berdua?" Donghae malah balik bertanya.

"Kapan aku bisa sarapan dengan eomma dan appa juga?" Tatapan Yoona menerawang.

"Sudahlah, kau kan tahu mereka sangat sibuk. Tapi aku yakin suatu saat nanti kau bisa sering berkumpul dengan kedua orang tuamu," Donghae menepuk-nepuk kepala YoonA lembut. Ia sangat tahu bagaimana rindunya YoonA pada orang tuanya.

"Ya sudah, cepat oppa keluar. Aku mau mandi."

*****

"Oppa. Kau tahu tidak, kalau aku sebenarnya bosan hidup seperti ini?" Ucap YoonA sambil melihat ke arah luar jendela mobil.

"Aku mengerti, YoonA-ya. Bersabarlah."

Donghae meraih jemari YoonA dan sedikit meremasnya guna untuk memberikan sedikit ketenangan untuk gadis cantik itu.

"Kau sendiri lihat kan, bagaimana para bodyguard itu selalu mengikutiku bahkan ketika aku bersamamu? Aku sudah merasa sangat jengah."

YoonA menunjuk ke arah spion mobil, dari kaca spion itu terlihat sebuah mobil yang terdapat 3 bodyguard suruhan Choi Yoo Jin di dalamnya, mengikuti mobil yang dikendarai oleh Donghae dari belakang.

Donghae sendiri pun hingga saat ini tidak bisa berbuat apa-apa. Sesungguhnya pria itu pernah satu kali meminta kepada Choi Yoo Jin untuk tidak terlalu mengekang YoonA namun tetap saja usahanya tidak membuahkan hasil.

"Kalau aku memintamu untuk bersabar sedikit lagi, apa kau mau?" Tanya Donghae serius.

YoonA menoleh ke arah sebelah kirinya, menatap wajah Donghae.

"Ya, aku mau." Jawab Yoona.

*****

"Hey, brother. Bagaimana penghasilan hari ini? Kau dapat banyak?"

Seorang pria berpenampilan sangat sederhana atau mungkin bisa dibilang agak lusuh duduk di samping seorang pria lainnya di dalam ruangan seperti sebuah rumah yang sudah tidak berpenghuni.

"Aku hari ini dapat lumayan. Bagaimana dengan kau sendiri Changwook-ah?"

Pria yang bernama Changwook tadi mengeluarkan dompet dari saku celananya.

"Aku selalu berhasil mencari mangsa yang tepat. Kau lihat sendiri kan berapa banyak uang di dompet ini?"

Changwook melempar ke sembarang tempat dompet tadi setelah ia mengambil beberapa lembar uang yang cukup banyak dari dalamnya.

"Kau memang pencopet handal, kawan," ujar pria di sebelah Changwook.

Ji Changwook, pria berbadan tegap dan kekar itu hanya menyeringai bangga.

"Hey, Tae Joon-ah kau tetap di sini atau ingin pergi lagi?" Tanya Changwook pada sahabatnya itu.

"Aku ingin di sini dulu, lelah sekali rasanya," jawab Tae Joon.

"Ya sudah, aku ingin pergi lagi," ujar Changwook sambil pergi meninggalkan tempat itu.

"Dasar anak itu tidak pernah ada lelahnya,"

*****

"Semoga pria-pria berbadan besar dan menyeramkan itu tidak melihatku."

YoonA diam-diam mencuri kesempatan untuk lepas dari pengawasan para bodyguardnya setelah mengikuti kelas di kampusnya.

"Aaaaargh akhirnya aku bisa bebas dari mereka. Hmm.... aku ingin merasakan pergi jalan-jalan sendirian. Kemana ya sebaiknya aku pergi?"

YoonA melangkahkan kakinya dengan ringan menyusuri jalan di sekitar Gangnam district setelah manaiki taksi dari lingkungan sekitar kampusnya.

"Rasanya aku ingin sekali menonton film di bioskop. Tapi rasanya tidak enak juga kalau menonton hanya sendiri. Aha! Donghae oppa,"

YoonA merogoh tas branded miliknya untuk mengambil ponsel dari dalamnya. Ia berniat untuk menghubungi Donghae, mengajaknya untuk menonton film bersama.

"Duk!"

"Aduh!!"

"Maaf.. maaf aku sedang buru-buru. Sekali lagi maaf," ujar seseorang yang tadi menabrak YoonA dari belakang.

"Hey! Lain kali kalau jalan itu jangan hanya pakai kaki, gunakan matamu juga pria selebor!"

Yang dimaksud sebagai pria selebor tadi hanya melenggang pergi tanpa menoleh ke belakang.

"Dasar pria aneh. Jalanan kan masih lebar kenapa bisa menabrakku sih untung aku tidak tersungkur."

Dari jarak yang tidak begitu jauh, tepatnya di balik tembok tikungan jalan seorang pria memperhatikan YoonA yang masih saja mengomel.

"Cantik juga. Dan uangnya juga banyak di dalam dompetnya. Pasti dia orang kaya."

Ji Changwook mengambil kartu tanda pengenal dari dalam dompet yang baru saja ia curi.

"Im YoonA..."

The KnightsWhere stories live. Discover now