Aku memperhatikan penampilanku sekali lagi. Sepertinya tidak ada yang salah. Rok pensil selutut, blouse hijau toska, dan syal yang mempermanis penampilaku hari ini sepertinya cocok cocok saja aku kenakan. Tapi kenapa sejak tadi pagi hingga sekarang aku melangkah sendirian ke kantin, aku menjadi tontonan banyak orang. Bukan karena aku berjalan sendirian lantas orang orang harus memandangku dari atas ke bawah sambil bergunjing kan? Memang selama aku bekerja di kantorku aku nggak pernah pergi ke kantin sendiran sih. Tapi memangnya salah ya? Bukannya bukan hanya aku yang ke kantin sendirian?
NEWBIE BAROKAH
Anezka Raina Keyne: Kalian pada dimana woy?
Anezka Raina Keyne: Gue udah di kantin
Anezka Raina Keyne: Sendirian L
Aku mulai mengetik pesan digrup kumpulan anak baru yang terdiri dari aku, Aqila, Calya, dan Zafran yang kami namai Newbie Barokah. Kami berempat baru masuk sebulan yang lalu ke MW Karsa Mandiri, perusahaan di bawah naungan MW group yang bergerak di bidang developer. Kami berempat berada di divisi yang berbeda, tapi karena kami masuk pada waktu yang sama dan merasa senasib sepenanggungan akhirnya kami menjadi dekat. Aku berada di HRD, Aqila di divisi marketing, dan Calya di divisi manajemen informasi. Sedangkan Zafran satu satunya laki laki di antara kami berada di divisi construction management.
Zafran Wirawan: Gue lagi di jalan
Zafran Wirawan: Abis dari lapang, udah deket kantor sih
Zafran Wirawan: Project manajer gue jahat banget sumpah nggak ngajakin makan, kelaparan mampus gue
Zafran Wirawan: Siapapun tolong pesenin soto betawi
Aqila Shua: Gue juga mau soto betawi. Ntar sekalian gue pesenin deh
Calya Salsabila: Gue udah jalan ke kantin ama Aqila
Anezka Raina Keyne: Gue udah pesen nasi goreng tapi nggak dateng dateng. Hiks L
Aqila Shua: Nasi goreng lagi?
Zafran Wirawan: Lama lama muke lu jadi mirip penggorengan Re
Calya Salsabila: Rere kan naksir ama yang jual :p
Anezka Raina Keyne: Sialan
Nasi goreng pesananku datang tidak lama setelah kehadiran Aqila dan Calya. Sedangkan Zafran baru muncul beberapa menit setelahnya.
"Tumben lu duluan ke kantin Re, biasanya kan nyamperin gue atau Aqila," ucap Calya di tengah tengah aktivitas makannya.
"Ada yang aneh nggak sih dari penampilan gue hari ini?" kataku sambil berdiri, membiarkan Aqila, Calya, dan Zafran menilai penampilanku.
Mereka bertiga menggelengkan kepala dengan kompak.
"Kenapa emang?" Tanya Calya.
"Gue nggak nyaman banget hari ini diliatin banyak orang, terus mereka kaya ngomongin gue gitu. Gue kan masih baru disini, nggak enaklah kalo udah dinyinyirin. Cukup Lolita aja yang nyinyir parah ama gue"
Ngomong ngomong soal nyinyirnya Lolita aku jadi ingat gimana ular piton satu itu nyinyir padaku hanya gara gara aku si anak bawang ke kantor dengan menenteng tas Gucci limited edition kado ulang tahunku yang ke dua puluh dua dari Mbak Alin dan Mas Rasya. Takut kalah saing kali ya, padahal mana mampu aku beli tas branded semacam itu, paling banter juga Charles and keith. Itu pun aku harus menyisihkan uang sakuku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Through With You
RomansaTiga orang yang ingin kubunuh jika membunuh itu tidak dosa dan tidak melanggar hukum adalah: sepupuku Valenina si wanita ular, mantan pacarku Marcello si buaya muara, dan mas mas 'audi' driver transportasi online yang ngeselin setengah mati