Part 2 - Know About Ela'S Story

30 5 0
                                    

Mulmed : Castella Angela Adrian

Vomment Please :)

Ela menjatuhkan tubuhnya diatas kasur yang berukuran King Size miliknya. pikirannya berkecamuk entah karena kesal,marah,atau pingin nonjok orang jadi satu, Tapi satu alasan pasti kenapa dirinya seperti ini, Ya! Ini disebabkan oleh pelayan Restoran Jutek yang bernama Anggara itu.

Kejadian dimana dia harus berurusan dengan lelaki itu, kemudian harus meminta maaf karena dia menjelekkan dirinya - itupun paksaan dari mamanya sudah berlalu sekitar 2 hari yang lalu, Dan anehnya Ela masih kesal karen merasa dikalahkan oleh Pelayan Jutek itu.

"Woy! Ngelamun mulu loe!". Seru seorang lelaki nampak lebih muda dari pada Ela.

Ela yang merasa ketenangannya berpikir terusik mulai geram. "Napa! Masalah?".

"Loe disuruh turun sama bokap buat bicarain nilai Kuliah loe kemarin".

Wajah Ela semakin menekuk, sementara Pria itu tersenyum licik. "Nilai loe anjlok?".

Ela menatap pria- yang merupakan adiknya itu garang. "Au ah! Dosennya yang bodo!".

"Loe ngaku aja napa kalo emang bodo, pake nyalahin dosen segala lagi".

Kemudian adiknya itu melihat sekeliling kamar kakaknya.

"Jelas sih, loe bodo. Soalnya lihat aja kamar loe, kayak kamar model yang dimana semuanya isi belanjaan sedangkan buku kuliah pun gak ada di meja loe".

Ela menyahut "bodo amat".

Adiknya itu mendengus kesal lalu beranjak keluar kamar sambil berkata, "gak cocok banget jadi kakak seorang Elo  Angelo Andrian".

=+=

"Kenapa pa?". Tanya Ela langsung.

Papanya itu menatap sebuah kertas dengan seksama,yang pasti Ela tidak tahu itu kertas bertuliskan apa.

"Nilai Ekonomi mu C- ?".

Ela mengangguk lesu, "kan papa tau, aku gak suka sama bidang itu. Aku sukanya seni pa.".

Papa Ela - Surya menatap anaknya sengit. "Nanti lulusan Seni kamu mau jadi apa? Guru tari? Gak pernah lihat berita kamu kalau tamatan sarjana Profesi Guru demo karena Gajih nya gak dibayar 4bulan?".

Eli menimpali sambil membawa kopi untuk suaminya, "nak, Ekonomi gak susah kok. Kamu tinggal belajar aja nanti bisa kok".

Ela tersenyum gentir, "Ma, aku gak mewarisi Otak pintar Ekonomi Mama Sama Papa, otak kalian itu cuma tersumbang ke Elo, sedangkan aku dapet Warisan gen Seni dari Nenek. Plis ngertiin aku".

Ela memang sudah berkali-kali mendapat teguran mengenai nilai Bidang Ekonominya yang Rendah, dan Ela juga sudah berusaha menegaskan berapa kali kalau ia tidak bisa dipaksa masuk kedalam Bidang Ekonomi itu. Namun lagi-lagi dirinya harus menelan mentah-mentah kekecewaan karena Orangtua nya menegaskan untuk lebih meningkatkan kemampuannya pada bidang Ekonomi.

'Jelas mustahil'

Karena setiap dirinya mencoba mendekatkan diri pada Ekonomi, selalu saja kepala nya uring-uringan. Apalagi kalau berhadapan dengan Teori Ekonomi, Pelaku ekonomi,rumus pengendalian Uang dll. Membuat dirinya mengalami depresi berat.

"Gini aja deh, kamu belajar private mau? Kebetulan mama punya kenalan". Usul mamanya.

Ela mengangguk pasrah, sedangkan Surya nampak berpikir keras bagaimana cara mencairkan otak udang anak perempuannya ini.

Ün Simple [WAITING 300 READERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang