Mulmed : ElGa
Vomment ya kawan :)
=+=
Belajar mengobati bersama-sama setidaknya lebih baik.
Hari ini Angga kembali bekerja, Setelah seminggu mengambil cuti untuk menenangkan hatinya, ia rasa sudah cukup untuk itu. Sekarang ia bekerja bukan lagi untuk istrinya, tapi untuk masa depannya. Tapi ia agak ragu dengan masa depannya, apakah ada orang yang mau menerimanya kelak? Padahal sudah pasti dirinya akan dicap seseorang yang sebelumnya telah gagal membina rumah Tangga.
Sesampainya ia di Restoran, ia pun dengan segera melangkahkan kakinya menuju ruang ganti baju.
Sesampainya ia di Ruang ganti baju,ia melihat ada Ela disana melakukan evaluasi terhadap baju yang akan dipakai oleh karyawan.
'Tumben anak songong disini'. Batin Angga yang entah kenapa bisa menyebut Ela dengan anak songong.
Ela yang merasa diri nya ditatap orang pun mendongakkan kepalanya, "Anda mau ganti baju?". Tanyanya yang pasti anak TK pun bisa menjawabnya.
"Iya". Jawab Angga singkat.
Ela menggulum senyum salah tingkah lalu menyondorkan Angga baju Karyawan yang sudah tercuci bersih. "Ini baru saja selesai dicuci".
Angga menerima baju itu, "Thanks".
Ela mengangguk lalu segera keluar dari ruangan itu, ia takut pingsan melihat perut Angga yang sudah ketebak Six pack itu.
Kemudian Ela berjalan menuju dapur, disana ia sudah tidak dapat menahan senyum sumringahnya karena telah Seminggu lebih ia rindu tidak melihat wajah tampan Angga."Kyaaaa dia tambah ganteng". Gemas Ela sambil cekikikan.
Eli yang usai menginterview karyawan baru memasuki dapur dan melihat Ela nampak disana, "Mama gak tau ya, apa alasan kamu kesini sekarang rajin banget. Dulu aja diminta buat kesini bantu-bantu susah amat".
Ela menyengir, "Karena seorang Ela telah berubah".
"Loe kira siluman berubah". Ceplos Elo lalu meneloyor pergi.
Ela heran, "Ngapain tu anak bisa kemari ma?".
"Ya buat bikin interior untuk Ultah Restoran inilah. Kan cuma adik kamu aja yang bisa di andalkan".
Ela mendengus, "Kok rasanya cepet banget Ultah Resto nya ya".
"Gak juga tuh". Sahut Elo lagi.
Ela pun geram lalu mengambil sendok nasi yang tersedia di dapur Resto itu. Kemudian melemparnya ke arah Elo. "Rasain!".
Elo meringis kesakitan lalu pergi lagi.
Ela tertawa geli lalu menghadap kearah mamanya yang rupanya tengah memeriksa bahan makanan, "Ma, kapan ultahnya?".
"Lusa".
Ela terkejut, "Singkat banget. Gimana aku bisa membuat ide untuk menghias Resto ini".
Eli mendelik keheranan melihat tingkah anaknya, "Kamu kok jadi semangat banget? Pake acara ngusul buat nghias lagi".
"Anggap sebagai ucapan terimakasih dari aku karena udah dimasukkin ke Bidang Seni. Dan hari kemarin kebetulan aku di ajarin cara menghias ruangan supaya suasana nya gak terlalu meriah kayak anak-anak. Kayak terkesan elegan gitu". Jelas Ela panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ün Simple [WAITING 300 READERS]
Ficción General#247 In General ❤ Date : Monday, 2th October 2017 Rasanya Sulit jika menyatukan yang berbeda. It's Un Simple. -Berbeda- Satu kata yang bisa membuat orang menjauh karena alasan tidak bisa dan tidak bisa saling menyamakan. =======+========= -Refan A...