Part 11 - It's Not The End

15 4 0
                                    

Mulmed : Elga bercengkrama 

Angga ➡ "Lihat deh bintangnya redup"
Ela ➡ "Kok Bisa? Kenapa?".
Angga ➡ "Karena cahaya-nya diambil sama mata kamu".
Author ➡ "Aku meltiiing bangg😜"

Inget Vomment nya ya :)

=+=

Lakukan apa yang mesti dilakukan. Jangan hanya menunggu keajaiban, Sebab keajaiban akan datang kalau kita sudah berusaha maksimal.

Ela nampak kerepotan membawa keluar bahan-bahan yang sudah ia beli untuk keperluan menghias Resto mama dari Mobilnya. Disaat yang kebetulan Juga Angga sedang keluar dari Resto.

Ela melihat Angga. Jadi ingin rasanya, apa yang ia baca di novel terjadi pada kehidupan nyatanya. Contoh saja misalnya 'Gebetan membantu membawa apa yang kita bawa'.


Namun khayalannya meleset karena Angga nampak buru-buru menuju Motor Vespanya.


Ela juga tidak mau kalah, ada Ambisi dalam dirinya berupa Angga harus membantunya hari ini. Dan Angga harus tau kalau ia rela berdandan 3 jam hanya untuk bertemu Angga- ya walaupun dia rasa susah untuk Angga mengetahui itu semua.

Ela pun mencoba berdeham, sampai Angga menyadari keberadaan Ela.

"Boleh aku bantu?". Tanya Angga menghampiri Ela.

Ela merasa gugup,lidahnya terasa kelu ingin mengeluarkan sebuah kata.

"Hm -- aku-- hm -- ya ... bisa sendiri kok". Jawabnya kemudian.

Lalu Angga mengangguk kecil dan pergi dari hadapan Ela.

Ela yang menyadari sifat ke tololannya, menepuk jidatnya. "Sialan! Kenapa malah bilang begitu?! Kok ni lidah jujur banget ya?!".

Lenyap sudah harapan Ela ditolong oleh seorang Angga yang merupakan superman terseksi dimatanya yang bisa menolongnya kapan saja.

Dan kenapa juga Angga tidak memaksa untuk membawa barangnya tadi? Benar-benar cowok rada Kaku.

=+=


"Orderan-nya sudah siap semua?". Tanya Eli kepada para karyawan, lalu Angga menjawab
"Sudah tersedia 1200 Kardus minuman untuk tamu".

Eli mengangguk puas,lalu mempersilahkan Semua karyawannya beristirahat karena telah lelah bekerja.

Angga melihat kanan-kiri tapi tak kunjung menemukan Anggi. Padahal Angga sudah sms Anggi untuk membawakannya makanan pada saat jam sekarang.

Sambil berinisiatif menunggu adiknya, Angga berjalan menuju sebuah meja yang masih kosong.

Ketika ia mau duduk dimeja itu, Ela ternyata sudah duluan duduk dengan barang-barang banyak yang ia keluarkan dari mobil.

Angga menggeleng lalu beranjak pergi.

"Kamu tadi mau duduk ya? Kalau begitu ada kok masih disamping saya tempatnya kosong". Ujar Ela

Angga menoleh lalu duduk disamping Ela.

Ela dengan cekatan mengambil bahan yang ia bawa sedikit-demi sedikit, Ia olah menjadi suatu hiasan.

Angga yang merasa suasananya canggung kemudian mengajak bicara, "Ini apa?". Tanya nya sambil menunjuk suatu kertas berwarna ungu.

Ün Simple [WAITING 300 READERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang