Mulmed : Ela pake jaket trus menatap keatas.
Vomment terus ya :)
=+=
"OM Swastyastu". Salam Ela ketika sampai dirumah.
Ela melangkah gontai menuju Rumahnya, Tadi dirinya pulang bersamaan dengan Edo. Dan kalau ada yang bertanya, " siapa yang dapetin bunga lemparan pernikahannya?". Jawabannya Adalah Angga.
Itu tandanya Angga akan segera menikah lagi atau bisa jadi mendapat seorang anak. Ela gak sanggup rasanya kalau melihat Angga menggendong anak hasil produksinya dengan wanita selain dirinya, ya bisa dibilang Ela sedikit egois.
Eli yang baru saja turun dari lantai atas menimbrung, "Tadi ada tamu ya La?".
Ela mengerutkan keningnya, "Mama udah pulang? Soal tamu, Gak deh ma. sesudah aku datang gak ada orang bertamu".
"Acara ke Bali nya ternyata Lusa, Trus yang bilang Salam tadi siapa?".
Ela memutar bola matanya, Kesal. "Aku itu".
Eli terperangah lalu mendekati Ela yang sedang gontai di Sofa, "KAMU NGUCAPIN SALAM? KAMU GAK KEJANG-KEJANG KAN?!". histeris Eli.
"Ya gak mau,siapa juga mau kejang-kejang? Emang apa salahnya Ela sih ngucapin salam, itu udah kewajiban".
"Nah itu yang mesti di ragukan, kamu kok tumben ngucapin salam? Selama umur udah 25 kamu belum pernah ngucapin salam dan sekarang ini yang pertama kali".
Ela nampak berpikir, "Aku sejelek itu selama ini ya ma?".
Eli mengangguk mantap, "Ya kamu jelek nak! Syukur puji Dewa kamu sadar".
Lagi-lagi Ela kesal, mamanya tidak pernah serius disaat serius."Jangan mulai ma, aku maksud itu jelek sikapnya aku".
Eli memandang wajah anaknya lekat-lekat, "Semua orang pasti punya kejelekan, dan cara kita menerima kejelekan itu adalah dengan cara menutupi nya dengan perbuatan yang baik".
Ela mengangguk lemah lalu melirik jam dinding yang menunjukkan angka 12.
Ela dengan cepat-cepat beranjak dari duduknya.
"Mau kemana?". Tanya Eli dengan heran.
"Mau kekamar mandi, mau cuci muka".
Eli mengangguk lalu beranjak menuju dapur guna menyiapkan makan siang untuk anaknya, Eli tanpa sadar tersenyum melihat perubahan positif dari anaknya walaupun hanya sedekar mengucapkan salam ketika sampai dirumah, setidaknya Eli melakukan suatu perubahan.
Eli mencium bau Dupa, kemudian dia memeriksa di sekitar. Dia merasa diri nya tidak ada menyalakan Dupa saat ini, Namun pandangannya terpaku pada sosok Ela yang sedang duduk sambil berdoa di Padmasana.
Disana ia lihat wajah anaknya sangat damai dan serius. Eli tidak tau apa yang membuat anaknya itu tiba-tiba ingin bersembahyang, padahal sebelumnya ia tidak pernah melakukannya sama sekali setelah 20 Tahun terakhir.
![](https://img.wattpad.com/cover/93554656-288-k234851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ün Simple [WAITING 300 READERS]
General Fiction#247 In General ❤ Date : Monday, 2th October 2017 Rasanya Sulit jika menyatukan yang berbeda. It's Un Simple. -Berbeda- Satu kata yang bisa membuat orang menjauh karena alasan tidak bisa dan tidak bisa saling menyamakan. =======+========= -Refan A...